Terlanjur Keenakan Hidup di Balik Jeruji Besi, Pria Ini Nekat Rampok Uang Rp 1 Juta di Bank agar Bisa Kembali Dipenjara, Ngaku Lupa Cara Bertahan Hidup di Luar Usai Terkurung 20 Tahun

Minggu, 13 Desember 2020 | 19:30
Gambar ilustrasi/Pixabay

Demi kembali ke balik jeruji besi, pria ini nekat rampok bank, padahal baru 6 bulan bebas setelah dipenjara 20 tahun.

Sosok.ID - Alih-alih menikmati kebebasannya, mantan narapidana atau napi ini justru memilih untuk masuk ke penjara lagi.

Dilansir Sosok.ID dari Oddity Central, ialah seorang pria Amerika berusia 69 tahun bernama William J. Galagher.

Pada 2018 lalu, dia nekat pergi ke kota Milwaukee, Wisconsin untuk merampok di sebuah bank.

Bukan untuk mengincar uang, warga New York itu merampok agar polisi kembali menangkapnya.

Baca Juga: Tak Sanggup Terima Nasib Harus Bertahan Hidup di Bumi, Pria Ini Nekat Jebloskan Kedua Orang Tuanya ke Penjara Gegara Melahirkannya ke Dunia

Setibanya di bank bernama Chase itu, Gallagher meminta uang sekitar USD 110 (sekitar Rp 1,4 juta) kepada teller.

Ia kemudian meminta teller tersebut untuk memanggil polisi.

Setelah itu, Gallagher hanya menunggu petugas datang untuk menangkapnya agar ia bisa masuk penjara lagi.

Insiden itu sendiri terjadi 6 bulan setelah ia bebas dari penjara.

Baca Juga: Sedang Piknik Kunjungi Penjara, Siswa Sekolah Ini Tak Menyangka Bertemu Sosok Ayahnya dan Langsung Sujud di Bawah Kaki: Saya Tidak Malu...

Ya, Gallagher sebelumnya mendekam di balik jeruji besi selama 20 tahun karena ia terlibat dalam kasus percobaan pembunuhan.

Terlalu lama berada di balik jeruji besi membuat Gallagher tidak bisa menyesuaikan diri dengan dunia luar.

Karena itu, ia berinisiatif melakukan kejahatan agar bisa kembali ke penjara.

Tak sembarangan dan sudah dipikirkan matang-matang, Gallagher sengaja merampok di kawasan Wiscounsin karena menurutnya penjara di wilayah itu memiliki fasilitas terbaik.

Baca Juga: Diperlakukan Tak Ubahnya Binatang Rendahan, Mantan Napi Ceritakan Perlakuan Kejam Korea Utara kepada para Tahanan, Bakal Diberi Hukuman Tak Masuk Akal Bila Nekat Bergerak Saat Disuruh Duduk Bersila Selama 16 Jam

Hal itu diketahui Gallagher dari seorang penipu yang pernah ia temui.

"Sekitar 48 tahun lalu, saya berbincang dengan seorang penipu yang berusia 72 tahun.

"Dia pernah mendekam di hampir setiap penjara di negara itu dan dia bertaruh pada dua tempat di Wisconsin.

"Dia bilang, makanan di tempat itu adalah yang terbaik, serta fasilitas lainnya," ujar Gallagher dalam persidangan yang digelar tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Sebut Para Tahanan Minum Air Campur Abu Jenazah, Mantan Napi Ceritakan Kejamnya Perlakuan Kamp Penjara Terhadap Jasad Para Terpidana, Mayatnya Ditumpuk hingga Membusuk dan Jadi Makanan Tikus Sebelum Dibakar

Menurut Gallagher, penjara itu juga memiliki fasilitas kesehatan yang baik.

Bahkan, menurutnya, lebih baik dari fasilitas kesehatan yang ditawarkan oleh Departemen Urusan Veteran AS.

Selain itu, Gallagher juga tak ingin menjadi beban bagi anak-anaknya.

Kisah Gallagher kala itu langsung menjadi perbincangan karena mengingatkan dengan sebuah film berjudul Shawshank Redemption.

Baca Juga: Diberi Rumah hingga Dibayari Tagihan Listriknya, Seorang Pengacara Tega Jebloskan Kedua Orang Tuanya ke Penjara Gegara Kurangi Jatah Uang Sakunya

Film yang dirilis pada 1994 itu menceritakan kisah seorang narapidana bernama Brooks Hatlen.

Setelah bebas, karakter tersebut dikisahkan bunuh diri karena tak bisa menyesuaikan diri dengan dunia luar.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Oddity Central

Baca Lainnya