Sosok.ID - Mohammed Ssemanda, seorang pria Muslim dari Uganda, menjadi berita utama di seluruh Afrika pada tahun 2018 silam.
Pria yang saat itu berusia 50 tahun ini, menikahi tiga wanita dalam satu upacara, karena dia tidak mampu menikahi mereka secara terpisah.
Namanya dipergunjingkan dan dikecam, sebab poligami di sebagian besar negara termasuk negara Muslim, tidak disukai.
Melansir dari Oddity Central, Ssemanda merupakan seorang penjual makanan dari kota Katabi, di distrik Wakiso Uganda.
Ia menyebabkan keterkejutan ketika muncul di paroki setempat dengan tiga wanita, semuanya mengenakan gaun pengantin putih.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa semua istrinya tahu bahwa dia tidak begitu baik secara finansial, tetapi mereka semua setuju untuk menikahinya karena cinta.
Ssemanda menambahkan bahwa para istrinya tidak iri satu sama lain.
Mengklaim istri-istrinya tahu dia akan bekerja sangat keras untuk mendukung mereka.
“Istri saya tidak saling cemburu. Cukup baik, masing-masing sudah punya rumah dan saya berjanji untuk bekerja lebih keras dan mendukung mereka," kata pria itu.
Tiga pengantin wanitanya memiliki entang usia yang cukup jauh.
Salmat Naluwugge berusia 48 tahun, Jameo Nakayiza berusia 27 tahun, dan Mastulah Namwanje berusia 24 tahun.
Meeka bertiga sangat gembira selama upacara tersebut dan tampaknya menikmati semua perhatian yang diterima.
Menariknya, Naluwagge sebenarnya telah menikah dengan Muhammad selama 20 tahun terakhir, jadi apa yang dilakukannya hanyalah pembaruan pernikahan. Pasangan itu memiliki lima anak bersama.
Ditanya bagaimana perasaannya tentang pernikahan 3-in-1, Salmat Naluwugge mengungkapkan rasa syukurnya kepada Uganda Vision.
“Saya berterima kasih kepada suami kami karena telah menikahi kami sekaligus; itu adalah tanda bahwa dia tidak akan mendiskriminasi atau memihak siapa pun dari kita."
Poligami tidak disukai bahkan di sebagian besar negara Muslim, dengan banyak yang percaya bahwa poligami hanya dapat diterima demi para janda dan yatim piatu tanpa sarana untuk menghidupi diri mereka sendiri.
Hal itu yang membuat Mohammed Ssemanda menuai beberapa kritik.
Meski demikian, ada juga yang memuji idenya yang memilih menghemat uang dengan pernikahan tersebut. (*)