Curiga Keadaan Pemimpin Korea Utara yang Tak Takut Bertemu Banyak Orang Saat Pandemi, Intelijen Jepang Temukan Hal Mengejutkan, Kim Jong Un Telah Disuntik

Selasa, 01 Desember 2020 | 14:52
Tangkap layar KRT via AP via Kompas.com

Curiga Keadaan Pemimpin Korea Utara yang Tak Takut Bertemu Banyak Orang Saat Pandemi, Intelijen Jepang Temukan Hal Mengejutkan, Kim Jong Un Telah Disuntik

Sosok.ID - Sebuah kabar mengejutkan datang dari pemimpin tertinggi Korea Utara.

Kim Jong Un disebut-sebut telah mendapat suntikan khusus demi tak terjangkit virus corona.

Hal itu berangkat dari kecurigaan atas keberanian Kim Jong Un tetap melakukan pertemuan dengan banyak bawahannya.

Padahal banyak negara sekarang tengah bergelut untuk melawan virus corona atau covid-19.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Salah Satu Orang Terkaya di Korea Utara, Keponakan Kim Jong Un Menghilang Secara Misterius Setelah Bertemu CIA, Ini Kronologinya!

Selain itu, Korea Utara juga disebut-sebut sebagai salah satu negara yang masih tertutup mengenai informasi seputar covid-19.

Berangkat dari hal tersebut, beberapa negara pun berusaha mengirimkan intelijennya untuk mengetahui keadaan sebenarnya di negara itu.

Menurut Intelijen Jepang, setidaknya ada dua sumber yang menyebutkan mengenai apa yang dilakukan oleh Kim Jong Un.

Meski tak disebutkan nama dari sumbernya tersebut, Intelijen Jepang mengklaim bahwa pemimpin negara komunis tetap tenang meski negaranya bertetangga dengan China.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Korea Utara Dilaporkan Siapkan 60 Senjata Nuklir dan 1 Juta Tentara untuk Perang, Ada Apa?

China adalah negara pertama yang diketahui menjadi tempat pertama menyebarnya virus corona.

Diketahui Kim Jong Un ternyata telah disuntik vaksin virus corona beberapa waktu lalu.

Tambah mengejutkan lagi, vaksin tersebut disuntikkan kepada Kim Jong Un dan keluarganya.

Negara yang menjadi penyuplai vaksin tersebut tak lain adalah China.

Baca Juga: China Tak Ada Apa-apanya, Negara Ini Berani Korbankan Rakyatnya Demi Bisa Miliki Kekuatan Tempur Luar Biasa, AS pun Sampai Gigit Jari

Reuters memberitakan, Harry Kazianis, seorang pakar politik Korea Utara dari wadah pemikir Center for the National Interest di Washington, mengatakan Kim dan beberapa pejabat senior Korea Utara telah divaksinasi.

Dia menambahkan, tidak jelas perusahaan mana yang telah memasok kandidat obatnya kepada Kim dan apakah itu terbukti aman.

"Kim Jong Un dan beberapa pejabat tinggi lainnya dalam keluarga Kim dan jaringan kepemimpinan telah divaksinasi untuk virus corona dalam dua hingga tiga minggu terakhir berkat kandidat vaksin yang disediakan oleh pemerintah China," tulis Kazianis dalam sebuah artikel untuk outlet online 19FortyFive.

engutip ilmuwan medis AS Peter J.Hotez, dia mengatakan setidaknya tiga perusahaan China sedang mengembangkan vaksin virus corona, termasuk Sinovac Biotech Ltd, CanSinoBio dan Sinophram Group.

Baca Juga: Amerika Ganti Presiden, Korut Langsung Buat kapal Selam Peluncur Rudal Nuklir

Sinophram mengatakan kandidatnya telah digunakan oleh hampir satu juta orang di China, meskipun tidak ada perusahaan yang diketahui secara terbuka meluncurkan uji klinis Fase 3 dari obat Covid-19 eksperimental mereka.

Hingga saat ini, Korea Utara belum mengonfirmasi infeksi virus corona. Akan tetapi, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan mengatakan wabah di sana tidak dapat dikesampingkan karena negara itu memiliki perdagangan dan pertukaran orang-ke-orang dengan China sebelum perbatasan ditutup pada akhir Januari.

Baca Juga: Krisis Parah? Kim Jong Un Buat Aturan Tak Lazim, Warga Korea Utara Ogah Habiskan Makanan, Hukuman Berat Menanti

Melansir Reuters, Microsoft mengatakan bulan lalu bahwa dua kelompok peretas Korea Utara telah mencoba masuk ke jaringan pengembang vaksin di banyak negara, tanpa menentukan perusahaan yang menjadi target.

Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa mereka termasuk pembuat obat Inggris AstraZeneca.

NIS mengatakan pada pekan lalu bahwa mereka telah menggagalkan upaya Korea Utara untuk meretas pembuat vaksin Covid-19 Korea Selatan.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Reuters, 19FortyFive

Baca Lainnya