Sosok.ID - Sungguh malang nasib bocah 10 tahun yang satu ini.
Selama berhari-hari ia harus menahan lapar karena dikunci di rumahnya dan hanya dibekali beras oleh ibunya.
Beras itu sendiri tak bisa dimakan lantaran tak ada air untuk memasaknya menjadi nasi.
Dilansir Sosok.ID dari Daily Mail, insiden ini menimpa seorang bocah asal Rusia bernama Mikhail.
Ibu bocah itu, Natalya Azarenkova (31) telah ditahan oleh pihak berwajib dan terancam kehilangan hak asuh atas putranya yang kini telah dibawa ke rumah sakit karena kelaparan.
Kasus ini sendiri terungkap setelah Mikhail berteriak minta tolong ke tetangga setelah empat hari dikurung di dalam rumahnya di sebuah apartemen yang berlokasi di Peredelkino, Moskow, Rusia.
Karena pintu rumahnya dikunci dari luar, ia berteriak meminta tolong agar tetangganya menghubungi layanan darurat.
Ia ketakutan akan dikirim ke panti asuhan dan tidak akan pernah melihat ibunya lagi.
Mihkail menceritakan, ibunya meninggalkan beras tapi tidak ada air untuk memasaknya menjadi nasi.
Setelah itu, ibunya pergi dengan alasan untuk mengajak anjing peliharaan mereka jalan-jalan.
Selama meninggalkan putranya sendirian tanpa makan dan minum, Natalya justru merawat anjing peliharaannya, Dzaina, dengan baik.
Aliran listrik dan air di rumah ibu dan anak yang dipenuhi kecoak itu terputus sehingga Mikhail tak bisa memasak nasi.
Tetangga kemudian memberikan makanan dan jus kepada Mikhail lewat balkon rumahnya.
Karena Natalya tak kunjung pulang ke rumah, mereka pun menelepon layanan darurat.
Penyelamatan itu dilakukan lima hari setelah bocah itu dikunci di rumahnya.
Sementara Natalya baru pulang ke rumahnya delapan hari setelah ia mengunci putranya.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana anak itu bisa bertahan hidup selama lima hari di sana," kata Dmitry, seorang tetangga yang mneyaksikan penyelamatan bocah itu.
"Ada banyak kecoak, lalat dimana-mana, bau busuk sangat menyengat," terangnya.
Meskipun mengalami kejadian mengerikan akibat ulah Natalya, namun Mikhail tetap menyayanginya sebagai ibu, kata warga setempat.
Ayah Mikhail diketahui telah meninggal dunia sejak dua tahun yang lalu.
Setelah diamankan polisi, Natalya mengakui perbuatannya dan mengklaim bahwa dia telah meninggalkan beras yang cukup dimakan selama dua hari.
Tapi dia tak bisa memberi alasan yang kuat mengapa meninggalkan putranya dalam waktu yang lebih lama.
Natalya mengaku dia menghabiskan waktunya dengan pergi bersama teman-temannya.
"Saya membutuhkan putra saya, saya ingin memperbaiki semuanya," kata Natalya.
Akibat perbuatannya itu, Natalya terancam dibui dan kehilangan hak asuh atas putranya, kata laporan yang mengutip penegakan hukum.
Saat ini Mikhail tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
(*)