Sampai Disuruh Mundur Dari Jabatan Perdana Menteri Padahal Dulunya Diunggul-unggulkan, Perdana Menteri Armenia Tetap Bertahan di Posisinya Sekarang

Minggu, 22 November 2020 | 11:35
The Guardian

Rumah-rumah dibakar oleh penduduk Armenia yang terusir karena gencatan senjata

Sosok.ID -Kekalahan Armenia dari Azerbaijan di Nagorno-Karabakh mungkin menjadi pukulan telak bagi Perdana Menteri Nikol Pashinyan.

Kekalahan ini tunjukkan militer Azerbaijan lebih unggul daripada Armenia.

Namun kekalahan ini juga berarti lain.

Baca Juga: Walau Jajah Palestina Selama 12 Tahun, Nyatanya Negara Inilah yang Paling Menginginkan Israel Lenyap dari Muka Bumi, 'Dikenal Kuat Tapi Israel Paling Takut Sama Negara Itu'

Semenjak Pashinyan menjabat mulai 2018 lalu, ia mengemban banyak harapan dari penduduknya.

Warga Armenia inginkan negara mereka maju, bebas dari korupsi dan bisa berdaulat penuh atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Sayangnya terlepas dari konflik di dalam negeri, kondisi geopolitik Armenia berada di titik nadir.

Mereka terasingkan, karena justru banyak pihak lebih mendukung Azerbaijan, pemilik resmi wilayah Nagorno-Karabakh.

Satu-satunya sekutu adalah Rusia, yang punya agenda untuk mencaplok Armenia demi membangun Soviet modern.

Halaman Selanjutnya

Editor : Intisari Online

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya