Sosok.ID - Mulutmu harimaumu, mungkin adalah pribahasa yang tepat untuk menggambarkan nasib siswa SMA ini.
Nahas, gara-gara ulah mulutnya sendiri, siswa SMA ini meregang nyawa di tangan temannya.
Kasus pembunuhan siswa SMA ini di tangan teman-temannya pun sempat menuai perhatian publik.
Ya, sering kali kita membicarakan sesuatu tanpa berpikir lebih dahulu.
Dewasa ini, istilah lidah tak bertulang memang benar adanya.
Perkataan yang keluar dari mulut, kerap kali memang tak ditimbang-timbang dahulu bibit bebet bobotnya.
Dalam bahasa sehari-hari, orang-orang dengan kebiasaan bicara seperti ini disebut 'lemes' atau 'ember bocor'.
Mereka adalah sekelompok orang-orang yang tak bisa menjaga rahasia dan tak pernah memperhatikan tutur kata.
Entah itu menyakitkan atau merugika seseorang, mereka tidak peduli.
Parahnya, sikap buruk seperti ini memungkinkan seseorang bisa kehilangan nyawanya.
Seperti yang terjadi pada siswa SMA yang satu ini.
Dilansir Sosok.ID dari Hindustan Times dan Kompas.com, Selasa (17/11/2020) pada Desember tahun 2017 lalu terdapat kasus pembunuhan yang menyita perhatian publik.
Korban aksi pembunuhan ini adalah seorang remaja berusia 18 tahun bernama Sahil Kumar.
Jenazah Sahil Kumar ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Jagadev Chowk, Tilauthu, India.
Saat ditemukan oleh pihak kepolisian, tubuh korban penuh dengan luka tusuk dan ditelantarkan di pinggir jalan sepi.
Awalnya, korban dikira tewas gara-gara kecelakaan.
Ketika diselidiki, polisi sempat menduga Sahil Kumar adalah korban begal kawanan perampok.
Namun hal ini kemudian ditepis lantaran sepeda motor milik korban tergeletak di samping jenazah.
Melansir Kompas.com, keluarga korban menduga, Sahil Kumar tewas dibunuh oleh keluarga temannya.
Sebab, sekitar seminggu sebelum kejadian, Sahil Kumar diketahui membocorkan kisah cinta temannya ini.
Tanpa persetujuan temannya, Sahil Kumar menyebarkan hubungan asmara itu kepada siswa lain ke sekolah.
Bak bola api yang bergulir, hubungan asmara itu tersebar ke seluruh pelosok sekolah.
Tidak ada satu orang pun yang tak tahu mengenai kisah cinta teman korban itu.
Dikutip Sosok.ID dari Hindustan Times, paman korban, Prabhu Nath Singh mengungkap bila semenjak kisah itu tersebar keponakannya acap kali menerima ancaman pembunuhan.
Bukan hanya dari temannya, tapi juga anggota keluarga temannya itu.
Padahal sebelumnya, kasus tersebut telah berusaha diselesaikan oleh Kepala Sekolah.
Namun nasi sudah menjadi bubur, Sahil Kumar dibunuh gara-gara ulah mulutnya sendiri.
Keluarga Kumar kemudian menggelar protes di Tilauthu. Mereka mendesak pemerintah agar menangkap si pelaku, dan menjebloskannya ke dalam penjara.
Protes tersebut dilakukan dengan cara memblokade jalan.
Blokade baru dibuka setelah keluarga mendapat jaminan dari polisi bahwa mereka bakal menangkap keluarga teman sekelas Kumar.
(*)