Tiap Tetes Peluh Perjuangan Merdeka dari NKRI Terasa Percuma, Timor Leste Nyatanya Bikin Pemudanya Kudu Minggat dari Negara Sendiri Demi Bisa Makan

Selasa, 17 November 2020 | 07:13
KOMPAS/EDDY HASBY

Tiap Tetes Peluh Berjuang Merdeka dari NKRI Terasa Seolah Percuma, Timor Leste Malah Bikin Pemudanya Kudu Minggat dari Negara Sendiri Demi Bisa Makan

Sosok.ID-Delapan belas tahun berlalu sejak Timor Leste memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelumnya meraih kemerdekaannya sendiri, Timor Leste adalah bagian dari Indonesia.

Namun sejak referendum PBB tahun 2002, Bumi Lorosae memutuskan untuk melepaskan diri dari NKRI dan menjadi negara merdeka.

Sudah hampir 21 tahun lamanya Timor Leste memutuskan memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi negara sendiri.

Baca Juga: Peras Keringat dan Darah Belasan Tahun Berjuang Merdeka Sampai Sebut NKRI Penjajah,Timor Leste Kini Malah Balik Minta Perlindungan Militer ke Indonesia

Bagaimana nasib mereka kini?

Ternyata bukannya semakin baik, malah semakin buruk.

Seperti kejadian di bawah ini.

Kerumunan pemuda Timor Leste yang berdiri di depan Kedutaan Besar Portugal di Dili menjadi pemandangan yang tidak asing lagi dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Timor Leste Dianggap Masih Empot-empotan Sejahterakan Rakyat Pasca Merdeka dari NKRI, Ternyata Segini Pendapatan Pekerja di Bumi Lorosae

Mereka berharap mendapatkan paspor Portugal dengan harapan melihat masa depan yang lebih baik di Eropa.

Mereka begitu ingin meninggalkan negara tersebut dengan alasan minimnya lapangan pekerjaan sebagaimana dilansir dari The Interpreter, Jumat (2/10/2020).

Menurut analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan Timor-Leste terbaru, pemuda yang berusia antara 15 hingga 24 tahun merupakan 20 persen dari total populasi pada 2015.

Ironisnya, laporan dari Sensus Analisis Angkatan Kerja menunjukkan bahwa tingkat pengangguran kelompok pemuda pada 2015 mencapai 12,3 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 4,8 persen.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula risiko menganggur.

Baca Juga: Seolah Perjuangan Merdeka dari NKRI 18 Tahun Lalu Tak Ada Hasilnya, Rakyat Timor Leste Kuliti Borok Negara Sendiri: Kami Tak Punya Apa-apa Lagi!

Persentase pengangguran pada kaum muda yang tidak berpendidikan atau nonformal adalah di bawah 10 persen.

Sementara pemuda yang tamat sekolah menengah, persentase penganggurannya adalah 18 persen.

Ironisnya, persentase penganggutan pemuda yang lulus perguruan tinggi adalah 20 persen.

Sementara itu, Sensus Laporan Analisis Pendidikan melaporkan bahwa pemuda yang tidak bekerja dan tidak berpendidikan atau tidak memiliki pelatihan persentasenya adalah 27,7 persen.

Ironisnya lagi, sebanyak 53,4 persen pemuda yang telah menyelesaikan pendidikannya tidak bekerja pada saat pencacahan tahun 2015.

Baca Juga: 21 Tahun Lalu Sokong Kemerdekaan Timor Leste, Australia Ternyata Pernah Dibikin Jiper dengan Kekuatan TNI AL Sampai Nyaris Gempur Jakarta

Tingginya angka pengangguran di Timor Leste setidaknya disebabkan dua hal yakni kurangnya kesempatan kerja dan kurangnya keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja.

Tidak adanya pekerjaan bagi kaum muda telah banyak diberitakan di media Timor Leste dan disoroti oleh organisasi masyarakat sipil.

Demikian pula, masalah keterbatasan kesempatan kerja di dalam negeri membuat para pekerja di Timor Leste untuk pergi dan menjadi pekerja migran di Inggris, pekerja musiman di Australia, dan program kerja sementara di Korea.

Pada saat yang bersamaan, pengusaha Timor Leste juga kesulitan menemukan pekerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Misalnya, pengusaha menemukan bahwa sebagian besar karyawannya kurang memiliki keterampilan lunak seperti komunikasi dan manajemen yang sangat mereka hargai.

Baca Juga: Orang Timor Leste Ini Tuntut Indonesia Hapus Namanya dalam Daftar 'Kejahatan Serius' PBB agar Bebas seperti Wiranto, Dia Juga Pejuang Pro-Jakarta Tapi Diperlakukan Beda

Di sisi lain, Survei Kewirausahaan dan Keterampilan yang dilakukan oleh Sekretariat Pemuda dan Tenaga Kerja Timor Leste pada 2017 mengidentifikasi sektor konstruksi, ritel, dan otomotif membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar.

Karena sektor-sektor ini dapat menyediakan pekerjaan bagi banyak pemuda, temuan semacam itu harus ditanggapi dengan serius.

Kehadiran banyak kaum muda yang menganggur di negara ini dengan sendirinya merupakan fakta yang mengkhawatirkan.

Realitas anak muda yang pergi ke Eropa atau program pemerintah yang mengirim pekerja ke Australia dan Korea Selatan menunjukkan kurangnya peluang yang perlu ditangani.

Baca Juga: Perkara Pangan Perjuangan Merdeka dari NKRI Nyaris Jadi Percuma,Timor Leste Hampir Bubar Diamuk Rakyat, Dianggap Gagal Sejahterakan Negara

Perekonomian Timor Leste juga sangat bergantung pada pengeluaran pemerintah.

Dan selama bertahun-tahun, sektor publik telah menjadi pemberi kerja terbesar di sektor formal.

Oleh karena itu, pemerintah memainkan peran penting untuk dalam menangani pengangguran para pemuda.

(Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 21 Tahun Merdeka dari Indonesia, Pengangguran Timor Leste Masih Tinggi, Ini Sebabnya

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya