Ingin Buktikan Kebenaran, Wali Kota Nyamar Jadi Penyandang Disabilitas Pergi ke Balai Kota untuk Minta Makan Gratis, Tak Disangka Temukan Belangnya para PNS yang Bekerja di Bawah Pimpinannya

Minggu, 15 November 2020 | 14:00
Oddity Central

Wali Kota ini rela menyamar jadi penyandang disabilitas untuk uji pelayanan yang diberikan para PNS di kotanya.

Sosok.ID - Demi mencari kebenaran, wali kota ini rela menyamar menjadi penyandang disabilitas untuk menguji para pegawai negeri sipil (PNS) di kotanya.

Dilansir Sosok.ID dari Oddity Central, eksperimen sosial tersebut dilakukan oleh seorang wali kota di Kota Cuauhtemoc, Chihuahua, Meksiko.

Hal itu dilakukan setelah pria bernama Carlos Tena tersebut menerima sejumlah pengaduan dari penyandang disabilitas serta orang-orang yang kurang beruntung secara sosial.

Mereka mengadukan perlakuan yang mereka terima dari pekerja sosial.

Baca Juga: Sebut Tidak Ada Rekayasa Meskipun Hasil Rekaman Ulang, Roy Suryo Kembali Beberkan Temuan Terbaru Soal Video Syur Mirip Gisel: Memang Benar Dua Orang Itu Ada

Berawal dari aduan itu, Carlos pun bingung harus mempercayai siapa, warga atau anak buahnya.

Karena itu lah, Carlos akhirnya memutuskan untuk melakukan eksperimen sosialnya dengan menyamar menjadi seorang penyandang disabilitas.

Setelah dua bulan menyiapkan penyamaran yang sempurna, Carlos pun datang ke Kantor Wali Kota dan Layanan Sosial sebagai seorang penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan.

Berbekal pakaian tertutup yang menutupin sebagan wajahnya, kaca mata hitam, topi abu-abu, serta perban untuk menutupi telinga kirinya, Carlos masuk ke Direktorat Pembangunan Sosial.

Baca Juga: Cuma Mau Buat Tapi Tak Sudi Tanggung Jawab Urusi Hidup Anaknya, Pasangan Kekasih Ini Tega Buang Bayinya di Ladang Gegara Tak Menyukainya, Akhirnya sang Buah Hati Tewas

Dengan menaiki sebuah kursi roda, dia meminta makanan gratis yang dalam undang-undang merupakan hak warga miskin dan penyandang disabilitas.

Tetapi, dia diabaikan dan bahkan didiskriminasi.

Setelah mendapatkan pengalaman buruk di Direktorat, Carlos kemudian mengunjungi kantornya sendiri dan memohon untuk berbicara dengan sang wali kota.

Tentu saja Carlos sudah tahu jawabannya bahwa sang wali kota tidak ada.

Baca Juga: Hidup Hancur Usai Kehilangan Pekerjaan yang Biasa Hasilkan Uang Rp 200 Juta Sebulan, Suami Nekat Bunuh Putri serta Istrinya yang Sedang Hamil 6 Bulan, Lalu Tidur Bersama Mayat Mereka Selama Sepekan

Dia kemudian disuruh dengan kasar untuk menunggu di lorong agar bisa berbicara dengan Sekretaris Dewan Kota, yang mana ia tidak bisa ditemui selama satu setengah jam.

Saat itu pula, Carlos menyadari bahwa aduan dari warganya memang benar adanya.

Carlos kemudian turun dari kursi rodanya dan melepaskan penyamarannya satu per satu yang langsung membuat para staf di Balai Kota kaget.

"Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menunjukkan kenyataan yang dialami warga setiap harinya.

Baca Juga: Nyalinya Tak Pernah Ciut Meskipun Sering Ribut Sana-sini hingga Sempat Diancam Bakal Dikepung 800 Orang, Nikita Mirzani Akui Sosok Ini Lebih Ngeri Darinya: Berantem Sama Dia Dikirim Bunga Belasungkawa

"Ketidakpedulian dan pengabaian yang mereka hadapi dari pegawai negeri," kata Carlos kepada wartawan setempat.

"Saya memutuskan untuk melakukannya karena saya bingung harus percaya kepada warga atau rekan kerja saya."

Tena mengatakan kepada media Meksiko bahwa dia diabaikan dan didiskriminasi, yang membuatnya merasa kecewa pada beberapa rekannya.

Dia menambahkan bahwa tidak semua dari mereka menunjukkan sikap yang sama terhadapnya.

Baca Juga: Belum Lama Ikut Sultan Andara, Dimas Ramadhan Sudah Berani Ngelunjak Minta Ini hingga Buat Asisten Raffi Ahmad Berang: Bukan Berarti Lu Bisa Nyuruh-nyuruh Gue Juga Kali

Tetapi sangat jelas bahwa dia tidak ingin mendengar orang dianiaya lagi, atau dia akan mengambil tindakan drastis.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Oddity Central

Baca Lainnya