Sosok.ID - Baru-baru ini sebuah video viral menggegerkan warga Probolinggo, Jawa Timur.
Dalam tayangan berdurasi 10 detik itu, merekam anggota keluarga yang sedang berduka karena salah satu anggotanya meninggal dunia.
Mereka tampak menangis histeris setelah melihat jenazah anggota keluarganya.
Disebutkan pula dalam video yang viral pada Jumat (6/11/2020) itu bahwa jenazah mengalami pendarahan karena salah satu bola matanya keluar dari kelopaknya.
Dilansir Sosok.ID dari Surya, jenazah tersebut diketahui meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad Saleh, Probolinggo.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Probolinggo, Ugas Iswantoro, Jumat (6/11/2020).
Menurut keterangannya, itu adalah jenazah pasien Covid-19 berinisial M.
Katanya, warga Kecamatan Paiton, Probolinggo itu juga memiliki penyakit penyerta.
Penyakit itu pula yang memicu adanya pendarahan pada jenazah M.
"Selain status Covid-19, beliau didiagnosa stroke pendarahan," kata Ugas, seperti dikutip Sosok.ID dari Surya.
"Sebelum meninggal, tensi darahnya tinggi sehingga memecah pembuluh darah di otak, maka dengan sendirinya bisa terjadi pendarahan di hidung atau telinga," terangnya.
Selain itu, sambungnya, proses pengantaran jenazah ke rumah duka juga mempengaruhi pendarahan yang terjadi pada jenazah M.
"Peti pemulasaran jenazah ada yang berbeda dari kabupaten dengan di kota.
"Kalau di kota rupanya tidak ada penahan kayu atau penyanggah untuk memiringkan posisi jenazah.
"Sehingga perjalanan yang cukup jauh ke Paiton, posisi jenazah rentan berubah," jelasnya.
Sementara itu, dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Ugas juga membantah tudingan bahwa bola mata jenazah M keluar dari kelopaknya karena dicongkel.
"Saya tegaskan, pendarahan itu karena stroke. Kita klarifikasi, matanya yang disebut dicongkel, itu tidak benar.
"Keluarga menyaksikan sendiri, matanya ada," kata Ugas, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Karena meresahkan, Ugas mengatakan bahwa pihaknya akan mengusut oknum yang menyebarkan video yang memperlihatkan jenazah M tersebut.
Saat ini, pihaknya telah berdiskusi dengan Wakapolres Probolinggo Kompol Agung Setiyono terkait penyebaran video tersebut.
Mereka akan mengusut siapa orang yang pertama kali menyebarkan video itu ke media sosial.
"Akan diselidiki. Tadi saya rapat dengan Pak Wakapolres. Kalau dibiarkan, membahayakan. Keluarga M siap memberikan kesaksian," kata Ugas.
Pihak Pemkab Probolinggo juga akan melakukan tracing terhadap keluarga M.
Sebab, mereka sempat membuka jenazah M yang dinyatakan positif Covid-19 oleh pihak rumah sakit.
(*)