Depresi Cintanya Ditolak Mentah-mentah, Pria Baruh Baya Nekat Bunuh Diri Gegara Mantan Istri Tak Sudi Diajak Rujuk

Jumat, 23 Oktober 2020 | 15:13
Pixabay

Ilustrasi gantung diri

Sosok.ID - Seorang pria paruh baya di Kepulauan Meranti, Riau ditemukan tewas gantung diri di pohon karet.

Diduga kuat ia nekat bunuh diri karena depresi.

Sebab, mantan istrinya menolak saat ia meminta untuk rujuk.

Warga Dusun Pelita Jaya, Desa Nipah Sendanu, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau itu ditemukan tak bernyawa tergantung di pohon karet, Selasa (20/10/2020).

Baca Juga: Diduga Depresi Gegara Tugas Sekolah Daring yang Terus Menggunung tapi Koneksi Internet di Rumahnya Tak Mendukung, Siswi SMK Nekat Tenggak Racun, Sempat Tulis Status Tak Biasa di Whatsapp

Polisi menduga, kematian Suwandi alias Buntat (48), diduga kuat karena depresi.

Berdasarkan penuturan keterangan dari saksi Sadiah selaku mantan istri korban, terungkap bahwa antara korban dan saksi sudah empat tahun bercerai.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK mengatakan kronologis penemuan jenzah pria berusia 48 tahun tersebut.

Pada Sabtu (17/10/2020) korban sempat mendatangi saksi Sadiah untuk rujuk kembali namun saksi menolak permintaan rujuk dari korban.

Baca Juga: Usahanya Nyaris Bangkrut Gegara Pandemi, Pengusaha Ini Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawanya, Rela Pontang-panting Cari Utangan Rp 100 Juta Gegara Ingin Bunuh Diri tapi Tak Sanggup Akhiri Hidupnya Sendiri

Penolakan itu membuat Suwandi emosi dan sempat melakukan kekerasan terhadap mantan istrinya dengan cara menampar ke wajah perempuan itu sebanyak satu kali.

Keributan pasangan mantan suami istri itu diadukan oleh Sadiah dan diselesaikan di tingkat desa bersama Bhabinkamtibmas Sungai Tohor Brigadir Ahmad Robi Fadhilah.

Kapolres Eko menjelaskan, selanjutnya pada Senin (19/10/2020) sekira pukul 05.00 WIB saksi Liza Fazrila (anak kandung korban) ketika bangun tidur melihat pintu belakang rumahnya dalam kondisi tidak terkunci.

Lalu saksi melakukan pengecekan ke kamar korban dan menemukan satu unit handphone beserta dompet milik korban terletak di atas tempat tidur.

Baca Juga: Kepalang Tewas Gantung Diri Gegara Panik Bakal Tularkan Virus Corona ke Keluarganya, Pria Ini Ternyata hanya Sakit Pilek Biasa

Sedangkan korban sudah tidak berada di dalam kamarnya.

Atas kejadian tersebut, saksi bersama-sama dengan keluarga dan masyarakat berupaya untuk melakukan pencarian terhadap korban hingga pada malam harinya.

Namun tidak kunjung menemukan keberadaan korban.

Selanjutnya, pada Selasa (20/10/2020) sekira pukul 07.00 WIB warga masyarakat kembali melanjutkan pencarian terhadap korban.

Baca Juga: Keluarganya Selalu Terlihat Adem Ayem di Mata Tetangga, Pria Ini Mendadak Ajak Kedua Balitanya Lompat dari Lantai 9, Terungkap Permintaan Istri yang Jadi Pemicunya

Sekira pukul 08.00 WIB tepatnya di dalam perkebunan karet yang terletak di belakang rumah korban dengan jarak sekitar 200 meter saksi Kadar bersama 4 orang lainnya menemukan korban.

Namun kondisinya dalam keadaan meninggal dunia dengan leher tergantung di atas pohon karet.

Kapolres Eko mengungkapkan, pihaknya turun ke lapangan setelah mendapat laporan dari warga setempat.

Kapolsek Tebingtinggi Iptu Aguslan SH bersama 5 personil Polsek bersama 1 personel Identifikasi Sat Reskrim Polres Kepulauan Meranti turun ke TKP di Desa Nipah Sendanu.

Baca Juga: Tak Sudi Sandang Status Duda, Pria Ini Nekat Habisi Nyawa Istri dan Anak Tirinya Usai Diminta Cerai, Sempat Niat Tenggak Racun Rumput Sebelum Diciduk Polisi

Setibanya di lokasi melakukan TPTKP dengan melakukan olah TKP, mencacat keterangan saksi-saksi, mengamankan BB, menurunkan jenazah dan membawa jenazah ke Puskesmas Sungai Tohor.

"Kemudian Visum Et Repertum (VER) jenazah yang dilakukan oleh Dr Putri Octavianti dan Dr Rici Kurniawan dan membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah atas permintaan dari pihak keluarga," ungkap Eko.

Dijelaskan Kapolres Eko, adapun barang bukti (BB) yang diamankan berupa, seutas tali nilon ukuran 5 mm panjang 1,58 meter (ujung dan pangkal tali dalam kondisi tersimpul).

Sehelai jaket kain warna biru tanpa merek, sepasang sepatu bot merek Yumeida, sehelai baju kaos kerah motif garis merek Juice warna abu.

Baca Juga: Terpaksa Menjanda Padahal Baru Nikah Kemarin Sore, Wanita Ini Nekat Terjun Bebas dari Balkon Demi Susul Suami yang Lebih Dulu Bunuh Diri Usai Ucapkan Ijab Qobul

Sehelai celana kain panjang warna krem merek Polo, dan sehelai celana dalam warna hitam.

Kemudian lanjut Kapolres Eko, berdasarkan keterangan dari tim dokter Puskesmas Sungai Tohor dari hasil VER pada jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban.

Melainkan pada leher korban ada ditemukan bekas lilitan tali, bercak darah pada bagian telinga kanan, kotoran pada celana dalam dan cairan sperma pada kemaluan korban.

"Saat ini jenazah sudah dikembalikan kepada pihak keluarga dan terhadap permasalahan tersebut pihak keluarga menerima dengan ikhlas."

Baca Juga: Depresi Gegara Dikucilkan Warga Sekampung Usai sang Ayah Meninggal karena Covid-19, Ibu dan Dua Anaknya Nekat Bunuh Diri Terjun ke Sungai

"Serta tidak akan menuntut dikemudian harinya dengan menandatangi surat pernyataan tidak dilakukan autopsi," tutupnya.

(Teddy Tarigan)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Prahara Cinta Pria Paruh Baya, Pilih Mati Usai Ditolak Mantan Istri, Depresi Berujung Gantung Diri

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : TRIBUNPEKANBARU.COM

Baca Lainnya