Trump Ancam Tinggalkan AS Jika Kalah dalam Pemilu, Sebut Joe Biden Kandidat Capres Terburuk Sepanjang Sejarah

Senin, 19 Oktober 2020 | 19:42
The Atlantic

Donald Trump

Sosok.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sesumbar akan meninggalkan negaranya jika kalah dalam pemilihan presiden mendatang.

Trump mengatakan dia tidak bisa menghadapi kekalahan dari seoirang mantan wakil presiden.

Diketahui, Joe Biden, lawan politik Donald Trump dalam pemilu mendatang merupakan mantan Wakil Presiden AS yang ke 47.

Biden menjabat sebagai wapres sejak tahun 2009 hingga tahun 2017, dengan jabatan Presiden dipegang oleh Barack Obama.

Baca Juga: Puasa Berhari-hari Demi Doakan Kesembuhan sang Presiden AS dari Covid-19, Fans Garis Keras Donald Trump Kini Meninggal Dunia

Dilansir dari The Independent, Donald Trump menyebut dia mungkin akan meninggalkan AS jika kalah.

Trump tak sudi kehilangan Gedung Putih dari Joe Biden pada hari pemilihan presiden.

Ia tampak bercanda tentang kata-katanya tersebut ketika berbicara tentang prospek jika Biden menang.

Hal itu disampaikan Trump selama kampanye terakhir Make America Great Again di Macon, Georgia.

Baca Juga: Sebut sang Paman Sembrono, Keponakan Donald Trump Beberkan Kecerobohan sang Presiden AS Soal Virus Corona

Trump mengatakan kepada banyak orang bahwa Biden adalah "kandidat terburuk dalam sejarah pemilihan presiden".

Ia juga menyebut bahwa ia tidak dapat menghadapi kemungkinan dikalahkan oleh Biden, seorang mantan Wakil Presiden yang datang dari Partai Demokrat.

“Bisakah Anda bayangkan jika saya kalah, seumur hidup saya, apa yang akan saya lakukan? Saya akan mengatakan bahwa saya kalah dari kandidat terburuk dalam sejarah politik?" Kata Trump.

"Saya tidak akan merasa begitu baik, mungkin saya harus meninggalkan negara ini, saya tidak tahu," tambah Trump, sambil mengundang tawa dari kerumunan.

Baca Juga: Tak Habis Pikir, Positif Covid-19, Donald Trump Ngotot Ikut Debat Pilpres, Joe Biden Menolak Keras: Tidak Boleh!

Sebelumnya Trump tertawa ketika dia meminta Biden dan keluarganya untuk dipenjara.

“Itu adalah keluarga yang korup. 'Kunci mereka.' Anda harus mengunci mereka, mengunci Bidens, mengunci Hillary, mengunci mereka," kata Trump saat kampanye, di mana para pendukungnya menyemangatinya.

Trump bahkan memohon kepada wanita pinggiran kota untuk memilihnya karena jajak pendapat menunjukkan dia berjuang dengan blok suara yang kuat.

"Mereka mengatakan mereka menyukai kebijakan saya tetapi tidak menyukai kepribadian saya," keluh Trump.

Baca Juga: Dulu Sepelekan, Trump Merasa 'Luar Biasa' Setelah Tubuhnya Sendiri Terinfeksi Corona, Masih Salahkan China

“Mereka tidak peduli dengan kepribadian saya, mereka ingin aman dan menjaga impian Amerika mereka, mereka tidak peduli dengan kepribadian saya, yang menurut saya tidak masalah.

"Mereka menyukai kepribadian saya dan saya menyukai mereka, saya mencintai mereka."

Pidato bertele-tele itu juga membuatnya mengulangi serangan rasisnya terhadap anggota kongres Ilhan Omar, dengan mengatakan dia memasuki negara itu secara ilegal dan menikahi saudara laki-lakinya. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Independent

Baca Lainnya