Turki Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia, Amerika Waspada

Minggu, 18 Oktober 2020 | 07:13
Sputniknews

Turki Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia, Amerika Waspada

Sosok.ID - Walau sama-sama sebagai anggota NATO, Turki selalu mendapat sentimen negatf dari Amerika Serikat (AS).

Apalagi ketika Turki membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.

Melihat kelakuan sekutunya itu AS berang.

Gedung Putih menganggap Turki keterlaluan karena malah bersahabat dengan Rusia.

Baca Juga: 1,5 Tahun Terpaksa Berkubang di Dalam Toilet Sempit yang Bau, Wanita Ini Dikurung Suaminya Sendiri di Kamar Mandi Gegara Dianggap Gila, Kondisinya Saat Ditemukan Memprihatinkan

Turki menguji sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia untuk pertama kalinya selama latihan di dekat Kota Sinop, Utara negara itu, sumberTASSmengungkapkan.

"Tiga rudal sistem pertahanan anti-pesawat S-400 diluncurkan. Semuanya berhasil mencapai target yang ditentukan," ungkap sumberTASSdi lingkaran militer dan diplomatik Rusia, Jumat (16/10).

Langkah Turki membeli sistem pertahanan udara S-400 menyulut reaksi negatif dari NATO. Aliansi, di mana Turki menjadi anggota, ini memperingatkan, pembelian itu menimbulkan risiko nyata bagi pesawat sekutu.
Tahun lalu, Amerika Serikat (AS) mengecualikan Turki dari program jet tempur F-35 generasi kelima, setelah Ankara menerima gelombang pertama sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Rusia tersebut.

Baca Juga: Nyesek Sampai ke Ulu Hati, Minta Dilamar Usai Jalin Kisah Cinta 7 Tahun, Wanita Ini Harus Telan Pil Pahit karena sang Kekasih Ternyata Cuma Menganggapnya Teman

Pada Agustus lalu, Alexander Mikheyev, CEO Rosoboronexport, perusahaan pelat merah Rusia yang menjual senjata, mengatakan, Turki telah meneken kontrak pengiriman gelombang kedua S-400.

Rusia pada September 2017 mengumumkan, mereka telah menandatangani kesepakatan senilai US$ 2,5 miliar dengan Turki untuk pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara.

Berdasarkan kontrak tersebut, Turki menerima satu set resimen sistem rudal pertahanan udara S-400 (dua batalion). Kesepakatan itu termasuk transfer sebagian teknologi produksi ke Turki.

Baca Juga: Terlanjur Disimpan di dalam Freezer Selama Seharian Usai Dinyatakan Meninggal Dunia oleh Dokter, Pria Ini Bikin Petugas Pemakaman Gemetar karena Mayatnya Hidup Kembali

Turki adalah negara anggota NATO pertama yang membeli sistem rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia. Pengiriman S-400 ke Turki dimulai pada 12 Juli 2019 lalu.

S-400 "Triumf" adalah sistem rudal pertahanan udara jarak jauh yang Rusia klaim paling canggih dan mulai beroperasi di negeri beruang merah pada 2007.

Rudal S-400 bisa menghancurkan pesawat, rudal jelajah dan balistik, termasuk peluru kendali jarak menengah, juga bisa digunakan terhadap instalasi di darat. Lalu, S-400 dapat menyerang target pada jarak 400 km dan ketinggian hingga 30 km.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Sukses, Turki uji rudal sistem pertahanan anti-pesawat S-400 buatan Rusia"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya