Tiba-tiba Sakit Perut, Wanita Ini Harus Telan Pil Pahit Usai Pergi ke Dokter, Hasil Pemeriksaan Menunjukkan Jenis Kelaminnya Ternyata Laki-laki

Selasa, 13 Oktober 2020 | 19:00
Pixabay

Ilustrasi - Seorang wanita baru menyadari bahwa dirinya adalah seorang laki-laki setelah periksa kandungan.

Sosok.ID - Bertahun-tahun menikah, wanita ini baru tahu kalau ia sebenarnya adalah seorang laki-laki.

Dilansir Sosok.IDdari Daily Star, kisah unik ini terjadi kepada seorang wanita berusia 30 tahun asal India.

Selain jenis kelaminnya yang ternyata seorang laki-laki, warga Birbhum yang tak disebutkan namanya itu juga harus menelan pil pahit karena ia juga menderita kanker.

Fakta itu diketahui usai ia berkunjung ke Rumah Sakit Subhas Chandra Bose beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Tak Tahu Hendak Melahirkan, Gadis 12 Tahun Ditemukan Merintih Kesakitan di Tengah Tumpukan Sampah

Sebab kala itu ia mengalami gejala sakit perut yang tak biasa.

Setelah dilakukan tes, terungkap bahwa dia mengalami kondisi yang disebut sebagai "blind vagina".

Kondisi tersebut membuat kanal vaginanya sangat pendek.

Setelah itu, dokter kemudian memutuskan untuk melakukan tes kariotype.

Baca Juga: Usahanya Nyaris Bangkrut Gegara Pandemi, Pengusaha Ini Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawanya, Rela Pontang-panting Cari Utangan Rp 100 Juta Gegara Ingin Bunuh Diri tapi Tak Sanggup Akhiri Hidupnya Sendiri

Dari tes tersebut terungkap bahwa kromosomnya adalah XY (jenis kelamin laki-laki), alih-alih XX (jenis kelamin perempuan).

Ahli onkologis klinis Dr Anupam Dutta dan ahli onkologi bedah Dr Soumen Das kemudian menemukan bahwa dia memiliki testis yang tidak turun dalam tubuhnya.

Dia didiagnosis menderita Androgen Insensitivity Syndrome (AIS).

Kondisi di mana seseorang yang secara genetis berjenis kelamin laki-laki.

Baca Juga: Ekspektasi Tak Seindah Realita, Beli Gaun Pengantin Lewat Online Shop Gegara Terlena dengan Harganya yang Murah Meriah, Wanita Ini Harus Telan Pil Pahit Saat Barang yang Tiba Tak Seindah di Foto

Namun, memiliki karakteristik fisik wanita.

"Dari penampilannya, dia seorang wanita," kata Dr Dutta kepada media setempat.

"Mulai dari suaranya, payudaranya yang membesar, alat kelamin yang nampak normal dari luar, semuanya seperti wanita.

"Namun, rahim dan indung telur tidak ada sejak lahir.

Baca Juga: Terlahir dari Hasil Hubungan Gelap sang Ibu dengan Seorang Pria Beristri, Bayi Malang Ini Sengaja Dibiarkan Mati Kelaparan oleh Orang Tuanya, Tubuhnya yang Tinggal Tulang Dibalut Kulit Diemukan di Dalam Lemari

"Dia juga tidak pernah mengalami menstruasi.

"Karena testisnya berhenti berkembang di dalam tubuh, tidak ada sekresi testosteron.

"Hormon kewanitaannya, di sisi lain, membuatnya memiliki penampilan layaknya seorang perempuan," tambah Dr Dutta.

Diagnosis itu nampaknya telah menjawab pertanyaan mengapa ia dan suaminya tak kunjung diberi keturunan setelah menikah bertahun-tahun.

Baca Juga: Masih Bisa Lolos Meski Maut Sudah Tepat di Depan Mata, Seekor Anjing Berhasil Selamatkan Diri Setelah Disuntik Mati dan Dikubur Hidup-hidup oleh Pemiliknya

"Orang itu tumbuh sebagai seorang wanita," Dr Dutta menjelaskan.

"Dia menikah dengan seorang pria selama hampir satu dekade.

"Saat ini kami sedang menasihati pasien dan suaminya.

"Kami memberi saran agar mereka terus menjalani kehidupan seperti sebelumnya."

Baca Juga: Curiga Pasangannya Diam-diam Main Serong dengan Tetangga, Seorang Suami Tega Penggal Istrinya Lalu Tenteng Kepalanya ke Kantor Polisi

Namun, masalah semakin rumit karena ternyata ia menderita kanker testis yang bahkan keberadaannya tak ia sadari.

Kini ia tengah menjalani kemoterapi dan kondisi kesehatannya stabil.

Adik perempuannya (28) juga didiagnosis menderita AIS.

Dua bibi dari ibu mereka yang juga didiagnosis dengan kondisi serupa menunjukkan bahwa hal itu diturunkan secara genetis.

Baca Juga: Masih Bisa Lolos Meski Maut Sudah Tepat di Depan Mata, Seekor Anjing Berhasil Selamatkan Diri Setelah Disuntik Mati dan Dikubur Hidup-hidup oleh Pemiliknya

AIS diketahui merupakan kondisi yang sangat langka.

Kondisi ini dapat terjadi pada satu jiwa dari 22.000 orang.

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Daily Star