Beijing Patut Gemetaran, India Siaga 'Geplak' China Hanya dalam Waktu Beberapa Jam, 100.000 Tentara Sudah Cegat Perang di Ladakh

Sabtu, 26 September 2020 | 18:13
Gadgets Now

Ilustrasi militer India

Sosok.ID- Beberapa waktu yang lalu, komandan senior militer India dan China kembali menggelar pertemuan.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas ketegangan di perbatasan yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan lamanya.

Pertemuan Senin (21/9) tersebut berlangsung di daerah China, Moldo yang menghadap ke daerah Ladakh, India.

Kedua negara tersebut sudah menggelar sejumlah pertemuan militer, diplomatik, dan politik.

Baca Juga: Perang Tak Terhindari, China Mobilisasi Tentara PLA Besar-besaran ke Perbatasan India, Termasuk Sistem Rudal Anti-Tank HJ-10

Menteri Pertahanan India dan China sudah melakukan negosiasi di Moskow, Rusia.

Bahkan, seorang pensiunan jenderal China memperingatkan China harus tetap waspada terhadap serangan mendadak di sepanjang sengketa perbatasan Himalaya dengan India.

Ia mengklaim bahwaIndia telah setidaknya menggandakan pasukannya di daerah itu.

Melansir South China Morning Post, Sabtu (26/9/2020), pensiunan letnan jenderal Tiongkok Wang Hongguang mengeluarkan peringatan itu dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Li Jian, akun media sosial terkait pertahanan, pada hari Rabu.

Baca Juga: Langgar Perjanjian 45 Tahun Lalu, India dan China Saling Tembak di Perbatasan Jelang Pertemuan 2 Menteri Luar Negeri: Bukan Bicara Perdamaian tapi Cega Konflik!

"India hanya membutuhkan 50.000 tentara untuk mempertahankan Garis Kontrol Aktual, tetapi sekarang, alih-alih menarik pasukan sebelum musim dingin tiba, India telah menambah 100.000 tentara lagi di Ladakh," kata Wang, merujuk pada sengketa perbatasan China-India.

"India telah menggandakan atau melipatgandakan pasukannya di dekat Garis Kontrol Aktual, mereka kebanyakan ditempatkan dalam jarak 50 km (31 mil) dari wilayah Tiongkok, dan mereka dapat dengan mudah menyeberang ke Tiongkok dalam beberapa jam."

Wang adalah mantan wakil komandan Daerah Militer Nanjing, sekarang menjadi bagian dari Komando Teater Timur.

Baca Juga: Bocor! Rekaman Perang China dan India di Perbatasan Beredar Luas, Analis Bongkar Gertakan Negeri Panda Tak Sembarangan: Inilah Cara Beijing!

Namun, Wang tidak menyebutkan sumber jumlah pasukan.

Dia mengatakan bahaya konflik telah meningkat dan "insiden" di Selat Taiwan dan pemilihan presiden AS yang akan datang mungkin memberi India kesempatan untuk "melakukan sesuatu yang besar".

Wang mengatakan militer China tidak bisa melepaskan pertahanan mereka sebelum pertengahan November.

Penilaian Wang datang hanya beberapa hari setelah kedua negara mengadakan pembicaraan putaran keenam antara komandan militer.

Baca Juga: China Patut Gemetar, India Datangkan 5 Pesawat Tempur Rafale Untuk Gerta Lawan-lawannya, Sekali Beraksi Pasukan Musuh Langsung Rata!

Dalam pertemuan pada Senin, kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan konsensus yang dicapai oleh para pemimpin, memperkuat komunikasi di lapangan, menghindari kesalahpahaman, dan menghentikan pengiriman lebih banyak pasukan ke garis depan.

Mereka juga setuju untuk tidak mengubah situasi di lapangan secara sepihak dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memperumit situasi.

Ketegangankedua negara meletus dalam serangkaian pertempuran di sepanjang perbatasan Lembah Galwan pada bulan Mei dan Juni.

Pada pertengahan Juni, pasukan China dan India yang hanya bersenjatakan tongkat dan batu bertempur.

Baca Juga: Sempat Buat AS hingga India Kebakaran Jenggot, Xi Jinping Tegaskan China Tidak Berniat Berperang dengan Negara Manapun: Baik Perang Dingin Maupun Perang Panas

Dalam bentrokan tersebut, sedikitnya 20 tentara India tewas dan 76 luka-luka.Korban di pihak China tidak diketahui.

Sejak Agustus, pasukan telah bentrok setidaknya dua kali lagi dan bahkan saling menuduh melakukan tembakan peringatan ke udara, melanggar perjanjian lama untuk tidak menggunakan senjata api dalam jarak 2 km dari LAC.

Kedua belah pihak telah mengirimbala bantuan ke daerah tersebut.

Media India melaporkan pada hari Kamis bahwa helikopter telah disiapkan untuk mendukung pasukan di pos-pos depan sepanjang musim dingin.

Baca Juga: Video Bentrokan Tentara China vs India yang Diduga Terjadi di Lembah Galwan Mendadak Viral di Media Sosial, Ahli Sebut Beijing Sengaja Sebar Rekaman Insiden Pertempuran Sengit untuk Kepentingan Ini

Komentator militer yang bermarkas di Hong Kong, Song Zhongping, mengatakan China harus berhati-hati sehubungan dengan tambahan pasukan India di wilayah yang disengketakan.

"India selalu menganggapnya dalam posisi inferior dan tidak menerima apa yang disebut Garis Kontrol Aktual.

"Jadi mungkin saja mereka akan memulai serangan untuk merebut kembali wilayah yang dianggap orang India sebagai milik mereka," kata Song.

Baca Juga: Gawat Bagi India, Pesawat Pembom Nuklir Xian H-6 China Siap Siaga di Dekat Perbatasan Kedua Negara

Zhou Chenming, seorang spesialis militer yang berbasis di Beijing, mengatakan meningkatnya sentimen nasionalis di India dan perbedaan besar antara kedua negara mengenai kebutuhan pasukan di daerah tersebut mungkin mendorong India untuk lebih berani dan oportunistik.

"Sentimen nasionalis yang tinggi di India tidak menyisakan ruang bagi pasukan India untuk mundur, jadi saya pikir ada kemungkinan besar pertikaian jangka panjang," kata Zhou.

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul: India Tak Lagi Kenal Ampun pada China, Sudah Tambah 100.000 Tentara di Perbatasan Ladakh, Siap Serang China dalam Beberapa Jam Saja

(Tatik Ariyani)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya