Pemerintah Bingung Pulihkan Ekonomi Atau Perbaiki Kesehatan Masyarakat, Dampak Jangka Panjang Mengakarnya Kapitalisme Penjara Bertopeng Kebebasan yang Menjerat Manusia

Sabtu, 19 September 2020 | 13:35
WHO

Direktur WHO

Sosok.ID -Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, membingkai keputusan untuk memberlakukan lockdown untuk mengekang virus corona baru versus membuka kembali ekonomi, sebagai pilihan antara kesehatan masyarakat dan ekonomi adalah dikotomi yang "salah".

"Itu adalah pilihan yang salah," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam rekaman video saat membuka Perkembangan Covid-19 Universitas Nasional Singapura (NUS), Kamis (17/9).

"WHO mendesak negara-negara untuk fokus pada empat prioritas penting," tegasnya seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: 65 Tahun Berlalu, Gerakan Non-Blok dan Gagasan Politik Bebas Aktif Mantan Presiden Soekarno Mungkin Satu-satunya Pencegah Timbulnya Perang Dingin AS-Tiongkok, Ini Sebabnya

Sebenarnya dilema pilihan antara kesehatan masyarakat atau pulihnya ekonomi adalah bentuk penjara bernama kapitalisme yang telah lama menjerat penduduk dunia.

Mengutip kanal YouTubeSecond Thought, puluhan tahun kata kapitalisme dan kebebasan selalu dikaitkan kepada satu sama lain.

Namun kenyataannya keduanya tidak berhubungan ke arah positif.

Sebelumnya perlu dipahami, kebebasan ada dua jenis: kebebasan positif dan kebebasan negatif.

Kebebasan positif adalah kebebasan mampu memiliki kapasitas untuk bertindak sesuai keinginan kita masing-masing.

Tag

Editor : Intisari Online