Sosok.ID - Seorang anggota dewan ketangkap basah sedang melihat foto panas wanita di ponselnya saat rapat penting.
Dilansir Sosok.ID dari The Sun, anggota dewan dari Thailand itu seharusnya memperhatikan pembacaan anggaran di Bangkok.
Tetapi, perhatian pria bernama Ronnathep Anuwat itu justru teralihkan ke ponsel pintarnya.
Tatapannya terpaku sekitar sepuluh menit di ponsel yang menampakkan foto-foto wanita yang berpose seksi itu.
Wartawan di galeri pers membentak politisi yang melepas maskernya untuk melihat foto-foto tak senonoh itu.
Foto yang dilihat anggota dewan itu menampakkan seorang wanita yang telanjang dengan berbagai pose.
Anggota dewan yang mewakili provinsi Chonburi dari partai Palang Pracharath itu telah mengakui perbuatannya.
Dia mengaku melihat gambar-gambar tak senonoh itu di tengah rapat yang digelar pada Rabu (16/9/2020) itu.
Dilansir Sosok.ID dari BBC Thai via Tribunnews, rapat tersebut digelar untuk mempertimbangkan RUU (UU) Anggaran untuk tahun anggaran 2021.
Agenda 2-3, sebesar 3.300.000 juta baht untuk hari pertama.
Namun tak disangka, seorang fotografer justru menangkap Ronnathep tengah melihat foto wanita telanjang di ponselnya.
Dengan cepat, foto yang diambil dalam pertemuan dewan pemotongan anggaran tahunan 2021 di DPR itu langsung menjadi pemberitaan di berbagai media di Thailand.
Klarifikasi
Setelah menjadi buah bibir di tengah masyarakat, Ronnathep pun memberikan klarifikasinya.
Kepada media lokal, Ronnathep mengaku gambar itu tiba-tiba dikirim oleh seseorang.
Dalam pesannya, katanya, gadis itu "meminta bantuan" dan "menginginkan uang".
Kemudian, lanjutnya, ia melihat gambar-gambar itu lebih rinci.
Tujuannya, untuk memastikan apakah gadis itu sedang dalam bahaya.
Ronnathep mengatakan bahwa ia ingin "mengamati keadaan di sekitar gadis di dalam gambar itu".
Sebab ia takut kalau-kalau gadis itu "dipaksa seorang gangster untuk mengambil gambar".
Pejabat pemerintah telah memanggil Ronnathep untuk minta penjelasan.
Tetapi tidak ada tindakan lebih lanjut untuk menindaknya.
Ketua DPR Chuan Leekpai mengatakan gambar-gambar itu adalah "masalah pribadi".
Tidak ada aturan tentang apa yang dapat dilihat anggota parlemen di ponsel mereka saat rapat, tambahnya.
(*)