Muslim Uighur Dibelenggu Rantai hingga Dicekoki Obat oleh Polisi China, Malaysia Tegas Tak Bakal Ektradisi Pengungsi meski Xi Jinping Memohon!

Sabtu, 05 September 2020 | 20:13
Dok IST

Umat Muslim Uighur terancam virus corona.

Sosok.ID- Di tahun 2020, kekejaman China terhadap etnis Uighur masih disorotidunia.

Pertama, di bulan Juli 2020 ini, beredarvideoyang diduga kelompoketnik Uighur mengalami kekerasan.

Dalam video yang beredar di internet tersebut,tampak para tahanan dengan seragam berwarna biru duduk berbaris dan dibelenggu rantai.

Rambut mereka terlihat habis dicukur dengan mata ditutup. Mereka diperiksa satu per satu oleh petugas.

Baca Juga: Terbongkar! Cara Sadis China Lakukan Lockdown Bagi Orang-orang Uighur, Ditelanjangi dan Diguyur Disinfektan Mendidih: Kulit Mengelupas...

Setelah diperiksa, para tahanan tersebut dibawa pergi dari sebuah tempat yang disinyalir ada di wilayah Xinjiang.

Belum selesai apakah video itu benar atau tidak,seorang wanita yang enggan disebut namanya menceritakan bagaimana dia ditangkap saat puncak wabah virus corona di China dan dipaksa minum obat tertentu.

Dilansir the Associated Press, ketika polisi menangkap wanita yang ternyata beretnis Uighur itu, dia dimasukkan ke dalam sel tahanan bersama puluhan wanita lainnya.

Di sana, wanita itu dipaksa minum obat yang membuatnya merasa lemas dan mual.

Baca Juga: Keterlaluan! Setelah Muslim Uighur, Budha di Tibet dan Umat Kristen, China Gempur Vatikan Diduga Bagian dari Rencana Komunisme

Sipir penjara bahkan mengawasi wanita itu untuk memastikan dia meminum obatnya.

Beberapa laporan terkait kekerasan yang dialamietnis Uighur itu lantas membuat Malaysia menolak permintaan pemerintah China.

Di mana Malaysia tidak bakal mengabulkan permintaan untuk mengekstradisi pengungsi etnis Uighur ke China.

Malaysia akan mengizinkan mereka lewat dengan aman ke negara ketiga jika merasa keselamatannya terancam.

Baca Juga: Dianggap Sangat Sempurna, Inilah 'Pinggang Kupu-kupu' Milik Dilraba Dilmurat, Artis Tiongkok yang Laporkan Penggemarnya yang Terlalu Obsesif

Asia Tenggara telah menjadi titik transit yang disukai etnis Muslim Uighur menuju Turki, melarikan diri dari apa yang pengungsi dan aktivis gambarkan sebagai penindasan serta penahanan massal oleh Pemerintah China.

Mohd Redzuan Md Yusof, Menteri di Departemen Perdana Menteri, mengatakan, Malaysia menghormati hak negara-negara berdaulat untuk mengelola urusan dalam negeri sendiri.

Bahkan, Uighur yang menghadapi penindasan di China.

Pernyataan Mohd Redzuan, yang merupakan jawaban tertulis kepada parlemen yang di-postingdi situs lembaga legislatif, menandai pertama kalinya Malaysia mengambil posisi yang jelas untuk tidak mengekstradisi pengungsi Uighur.

Baca Juga: Iseng Ikut Puasa Ramadhan Meski Non Muslim, Wanita Cantik Ini Dapat Hidayah hingga Putuskan Jadi Mualaf: Rasanya Seperti Dosa Saya Diangkat usai Salat

“Karenanya, jika ada pengungsi Uighur yang mengungsi ke Malaysia untuk mendapatkan perlindungan, Malaysia telah memutuskan untuk tidak mengekstradisi pengungsi Uighur, meskipun ada permintaan dari Republik Rakyat China,” kata Mohd Redzuan seperti dikutipReuters.

"Mereka (pengungsi Uighur) diizinkan untuk pindah ke negara ketiga jika mereka takut akan keselamatan mereka atau berpotensi menghadapi penganiayaan, di mana mereka merasa tidak akan menerima perlindungan dan keadilan di negara asal mereka," ujar dia.

Tidak jelas, kapan pernyataan Mohd Redzuan itu diunggah.

Baca Juga: Corona Masih Mengancam, Wapres Ma'ruf Amin Minta Umat Jangan Paksakan Salat Ied di Luar Rumah

Sementara Kedutaan Besar China di Kuala Lumpur tidak segera menanggapi permintaan komentar dariReuters.

Pada Oktober 2018, pihak berwenang Malaysia membebaskan 11 warga Uighur dari tahanan dan mengirim mereka ke Turki, meskipun ada permintaan dari China untuk mengembalikan mereka.

China "dengan tegas menentang" itu dan Perdana Menteri Mahathir Mohamad ketika itu mengatakan, ke-11 warga Uighur yang dibebaskan "tidak melakukan kesalahan" di Malaysia.

Baca Juga: Israel bak Diciptakan dari Bercak-bercak Darah Manusia, Inilah Serentetan Aksi Agen Mossad Basmi Musuh dengan Cara Paling Keji dan Mematikan

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setidaknya 1 juta etnis Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di tempat yang China sebut sebagai "pusat pelatihan kejuruan" untuk membasmi ekstremisme dan memberi orang keterampilan baru.

(Kurniawan)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Meski China meminta, Malaysia tidak bakal mengekstradisi pengungsi etnis Uighur"

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Kontan.co.id