Perekonomian India Bakal Ambruk Jika Membiayai Perang Melawan China

Jumat, 04 September 2020 | 07:13
DNA India

Perekonomian India Bakal Ambruk Jika Membiayai Perang Melawan China

Sosok.ID - Militer India memang salah satu yang diperhitungkan di dunia.

Namun tahukah kalian dibalik kuatnya militer India harus mengorbankan kesejahteraan rakyatnya.

APBN negara India harus tersedot untuk menghidupi militernya.

Kesehatan, pangan hingga tersedianya rumah bagi warganya dikesampingkan pemerintah India.

Baca Juga: Amerika Bakal Sebar Militernya ke Asia Tenggara untuk Bendung Manuver China

Belakangan ini ketegangan antara China dan India di wilayah perbatasan semakin memuncak. Pengiriman pasukan militer terus dilakukan kedua negara ke wilayah Himalaya yang menjadi sumber konflik.

Bahkan India, pada hari Rabu (2/9), mengklaim bahwa satu orang pasukannya tewas akibat serangan pasukan China. Di sisi lain, China membantah keras klaim tersebut.

Dalam konflik ini India dianggap menjadi pihak yang lemah. Wajar saja, kekuatan militer China saat ini memang lebih unggul dari India.
Kondisi perekonomian India yang sedang ada di titik terendah akibat pandemi juga membuat India mesti berpikir panjang untuk mengambil tindakan agresif di perbatasan.

Baca Juga: Malu Tak Ketulungan, Digrebek Satpol PP di Panti Pijat, Seorang Pria Ngamuk Gegara Disebut Main dengan PSK, Ketahuan Saat Kondom Masih Terpasang di Alat Vital

Melansir dariGlobal Times, PDB India anjlok 23,9% dalam tiga bulan hingga akhir Juni lalu. Penurunan ini merupakan yang terburuk sejak India mulai mencatat PDB triwulan pada tahun 1996.

Anjloknya perekonomian India ini tidak lepas dari kondisi pandemi yang sangat buruk di negara tersebut. India saat ini masih menjadi negara dengan jumlah korban terbesar ketiga di dunia.

Sayangnya, di tengah kemerosotan ekonomi ini PM Narendra Modi justru belum menunjukkan upaya untuk menutup kerugian. Sebalinya, ia justru berusaha terus meingkatkan pengeluaran, terutama di sektor pertahanan.

Pilihan Modi memang cukup masuk akal jika melihat kondisi geopolitik India-China yang saat ini sedang memburuk. Tapi para pakar ekonomi menilai bahwa keputusan tersebut tidak masuk akal.

Baca Juga: Disebut-sebut Dijatuhi Talak Oleh Suaminya di Hari ke- 47 Pernikahannya, Psikolog Ini Sempat Lihat Kondisi Istri Rizki D'Academy: Masih Ada Masalah...

Kalaupun dipaksakan, ekonomi India tetap tidak akan mampu memberi dukungan lebih pada konflik perbatasan yang mungkin akan segera memburuk.

Pada hari Senin (31/8), pasukan India sekali lagi secara ilegal melintasi Garis Kontrol Aktual (LAC) di tepi selatan Danai Pangong dan jalur gunung Reqin.
Mobilisasi pasukan melalui wilayah LAC membutuhkan biaya yang mahal dan dapat menghabiskan anggaran. Pasokan logistik dan kebutuhan lain, termasuk bahan bakar, jelas akan menguras tabungan India.

Pemerintah India melalui Kepala Staf Pertahanan Jenderal Bipin Rawat, sebelumnya telah mengklaim bahwa pasukan India siap untuk ditempatkan di segala kondisi, termasuk musim dingin.

Pernyataan petinggi militer India ini sedikit diragukan mengingat kondisi ekonomi India yang sedang rapuh. Pemerintah seolah mengabaikan kebutuhan ratusan juta warganya yang makin miskin selama pandemi.

India dianggap perlu menyadari betul dampak ekonomi yang nyata dari konflik perbatasan ini, termasuk jika perang terjadi nantinya.

Logistik dan segala pasokan militer akan terasa sangat mahal terlebih distribusi di musim dingin mendatang pastinya memerlukan usaha ekstra.

Jika pemerintah India belum mampu memulihkan kondisi ekonomi domestiknya, maka penanganan konflik perbatasan pun akan semakin sulit.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Ekonomi India dianggap tak mampu atasi gejolak militer dengan China"

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber kontan