Sosok.ID - Kabar mengejutkan dari negara yang selalu tebar kontroversi lantaran ketertutupannya atas dunia luar.
Di tengah pandemi virus corona yang telah melanda hampir seluruh dunia seperti sekarang ini, untuk mengatasi penyebaran virus negara ini lakukan hal yang tak biasa.
Bahkan rela korbankan warga negara demi virus yang juga disebut sebagai covid-19 ini tak menyebar luas di wilayahnya.
Kebijakan yang dilakukan oleh petinggi negara ini pun dibilang cukup tak lazim, lantaran tak menggunakan protokol kesehatan.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa negara sekelas Korea Utara memang sering jadi bahan perbincangan publik internasional.
Selain karena ideologi yang dianut adalah ideologi komunis, negara ini memang dikenal sangat tertutup.
Bahkan selama puluhan tahun berdiri, pemegang kekuasaan hanya satu keluarga saja.
Hampir semua pemimpinnya disebut oleh dunia luar sebagai pemimpin diktator.
Salah satunya yang kini jadi sorotan adalah pengambilan kebijakan dalam menangani virus corona di negara tersebut.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan memerintahkan agar setiap orang yang ketahuan di perbatasan China ditembak mati.
Langkah itu dilakukan demi mencegah persebaran virus corona yang kini telah mendekati jutaan orang terinfeksi.
Kabar tertesbut diklaim oleh diketahui setelah negara yang menganut ideologi komunis tersebut mengungkapkan tidak mengalami satu kasus pun dari wabah dunia seperti sekarang ini.
Bahkan instruksi tembak mati tersebut telah diberikan agar tak ada satu orangpun masuk ke wilayah Korea Utara.
Bukan hanya masuk di pintu perbatasan.
Orang yang masih berada di jarak satu kilometer telah diinsturksikan untuk ditembak di tempat oleh Kim Jong Un.
Instruksi tersebut membuat gempar setelah statment sebelumnya yang dikeluarkan oleh Kim muda yang tak takut dengan covid-19.
Baca Juga: Seram, Militer Korea Utara Punya Kemampuan Menembakkan Rudal Balistik Nuklir dari Kapal Selam
Namun pernyataan itu justru kontra dengan apa yang diungkap oleh Kim pada Juli lalu yang mengatakan negaranya bisa saja sudah terjangkit virus corona.
Adapun kabar perintah dari Kim itu diungkapkan oleh sejumlah sumber kepada Radio Free Asia, seperti diberitakan Daily Mirror Jumat (28/8/2020).
Sumber yang mengaku tinggal di Provinsi Hamgyong mengungkapkan, mereka sudah mendapat pemberitahuan bahwa perintah itu berlaku di seluruh perbatasan China-Korut.
Perintah tembak mati yang dikeluarkan melalui Kementerian Keamanan Sosial tersebut akan diberlakukan hingga wabah dinyatakan berakhir.
"Polisi di Hoeryong merilis perintah darurat dari kementerian, di mana mereka yang berada di perbatasan bakal dibunuh apa pun alasannya," kata sumber itu.
Dalam penjelasan sumber, kepolisian sudah menerangkan bahwa virus corona itu sudah mewabah di seluruh dunia kecuali Korea Utara.
Kebijakan yang jauh dari protokol kesehatan seperti apa yang diungkap oleh WHO tersebut memang diklaim sebagai salah satu cara mempertahankan diri oleh Kim Jong Un.
Sebab menurutnya, bisa saja musuh negara mereka berusaha menyusupkan virus bernama SARS-Cov-2 tersebut di wilayahnya.
"Mereka menekankan pentingnya meningkatkan kepedulian di perbatasan, serta meminta warga untuk melaporkan jika ada yang mencurigakan," kata dia.
Perintah tersebut dilaporkan diberlakukan untuk perbatasan dua negara sepanjang 1.416 km, yang terbentang di empat provinsi Korut.
Kim juga menetapkan status darurat dan tak memperbolehkan warganya berpergian apalagi ke wilayah yang dekat dengan perbatasan negara.
Bahkan menurut sumber, kepolisian di wilayah perbatasan Korea Utara telah mendapatkan tambahan amunisi senjata untuk melaksanakan patroli pengamanan.
"Mereka bahkan mengatakan tidak akan mengadili siapa pun karena menembak mati siapa pun yang berada dalam jarak satu kilometer dari perbatasan," terangnya.
Bahkan, sumber dari internal militer pun mengakui adanya aturan tersebut kepada Radio Free Asia. (*)