Bosan Belajar Online Berbulan-bulan, 18 Siswa Sekolah Ini Pilih Menikah Dini, Begini Penjelasannya!

Rabu, 26 Agustus 2020 | 14:00
tribunnews

Bosan Belajar Online Berbulan-bulan, 18 Siswa Sekolah Ini Pilih Menikah Dini, Begini Penjelasannya!

Sosok.ID - Pandemi virus corona yang melanda seluruh dunia memang telah membuat banyak perubahan.

Tanpa terkecuali Indonesia juga terdampak dari virus yang berawal di kota Wuhan, China ini.

Salah satu bidang yang terdampak adalah pendidikan yang kini harus merubah sistem pembelajarannya.

Padahal sistem pembelajaran yang digunakan sebelumnya adalah sistem yang telah digunakan sejak Indonesia merdeka.

Baca Juga: Bukan Kim Yo Jong, Inilah Sosok yang Digadang-gadang Bakal Gantikan Kim Jong Un untuk Pimpin Korea Utara Selama sang Diktaktor Terbaring Koma

Kini sistem pembelajaran tatap muka sudah tidak lagi digunakan lantaran virus corona yang sangat cepat menyebar.

Oleh sebab itu pembelajaran di Indonesia dirubah menggunakan pembelajaran online atau daring.

Meski terdapat pro dan kontra dalam penerapannya, namun pembelajaran seperti ini tetap dipakai untuk menanggulangi persebaran covid-19 di lingkungan sekolah.

Namun ternyata pembelajaran ini juga berdampak pada beberapa murid.

Baca Juga: Rizky Billar Bak Tutup Kuping Dituduh Pansos Hingga Akui Rejekinya Melejit bak Roket Setelah Kenal Lesty Kejora, Mbah Mijan: Biar, kan Rejeki Mereka!

Di daerah Lombok Timur setidaknya ada 18 murid sekolah yang memilih menikah dini meski masih berstatus pelajar.

Diantaranya beralasan bahwa mereka merasa bosan lantaran berbulan-bulan belajar secara online.

Fenomena tersebut pun menggemparkan publik.

Setidaknya ada tujuh siswa di madrasah aliyah (setingkat SMA) dan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP) yang melakukan pernikahan dini.

Baca Juga: Ditinggal Pergi Suaminya ke Taiwan Jadi TKI, Wanita Asal Madiun Robohkan Rumah Gegara Marah dengan Tingkah Pasangannya!

Melansir dari Kompas.com, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kementerian (Kemenag) Lombok TImur, Arqom membenarkan bahwa salah satu alasan tujuh siswa menikah karena terlalu lama belajar dari rumah.

Mengutip dari Tribunnews.com, pemerintah telah menetapkan peraturan pembelajaran daring sejak bulan Maret.

Hal tersebut diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.

Meski demikian, tidak semua siswa yang memilih menikah dini memiliki alasan yang sama.

Baca Juga: Sering Dicela Saat Melawak Bersama, Azis Gagap Sakit Hati pada Andre Taulany Hingga Ogah Bertemu: Lu Biang Keladinya!

"Ya di samping alasan itu (tidak masuk sekolah), ada faktor lain yang menyebabkan pernikahan dini," kata Arqom saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).

Ada faktor lain yang membuat mereka memilih untuk menikah di usia muda.

Sebanyak tujuh siswa yang menikah itu terdiri dari lima siswa MA dan dua siswa MTs.

Mereka berasal dari Kecamatan Aik Mal dan Wanasaba.

Diakui Arqom bahwa di wilayah tersebut memang kerap terjadi pernikahan dini sehingga dua wilayah itu menjadi wilayah binaan Kemenag dalam pencegahan pernikahan usia dini.

Baca Juga: China Laksanakan Latihan Militer Skala Besar untuk Mengepung Rapat Taiwan

Praktek pernikahan diri di wilayah tersebut masih tetap ada meski telah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi oleh pihak terkait.

Menurut Arqom angka pernikahan dini di sekolah madrasah lebih rendah dari pada sekolah umum yang mencapai belasan kasus.

"Lebih banyak siswa sekolah umum, kalau tidak salah mencapai 18 orang," kata Arqom.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Lombok Timur Asrul Sani mengatakan, tren kasus pernikahan dini meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu;Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin E dan Penyakit Akibatnya

"Kasus pernikahan anak setiap tahun terjadi, tidak hanya masa Covid-19, tetapi ada peningkatan periode yang sama dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu 19 kasus yang dilaporkan ke kami, saat ini sampai Juli sudah 15 kasus," kata Asrul saat dhubungi.

Menurut Asrul ada beberapa faktor yang menyebabkan pernikahan dini, di antaranya ekonomi dan hamil di luar nikah.

Baca Juga: Giring Eks Nidji Nyalon Presiden Modal Mimpi dan Semangat, Sebut Giliran Anak Muda Lakukan Perubahan untuk Bangsa

"Terlepas ada Covid atau tidak, untuk alasan banyak faktor, ada suka sama suka, accident, alasan ekonomi, dan faktor lainnya," ucap Asrul.

(*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com