Sosok.ID - Pandemi Covid-19 telah merubah aktivitas manusia.
Salah satunya adalah rapat yang digelar secara virtual menggunakan beragam platform online, salah satunya Zoom.
Beragam insiden yang terjadi dalam rapat online pun sering menggegerkan dunia, seperti insiden yang satu ini.
Karena lupa mematikan kamera, staf dewan ini harus menanggung malu seumur hidup.
Setelah aktivitas seksnya tak sengaja ikut terekam dan nongol di rapat penting bersama anggota dewan kota.
Dilansir Sosok.ID dari The Sun, insiden tersebut terjadi dalam sebuah pertemuan virtual dewan kota di Rio de Janeiro, Brasil.
Dalam pertemuan komite tentang Hak Anak dan Remaja itu, terlihat anggota staf tersebut duduk di atas kasur tanpa sehelai benang pun.
Terlihat pula seorang perempuan bersamanya.
Keduanya tidak menyadari bahwa rekan-rekan dalam pertemuan itu melihatnya.
Pertemuan itu dipinpin oleh anggota Partai Sosialisme dan Kemerdekaan, Leonel Brizola, yang tetap melanjutkan diskusi meski pemandangan tak senonoh itu masih tampil di layar.
Menurut surat kabar lokal Metroples, pertemuan komite itu membahas bagaimana menjamin makanan bagi siswa di sistem kota selama pandemi.
Rapat dimulai pada pukul 10 pagi, tapi salah satu tim memiliki urusan berbeda di dalam pikirannya.
Pria yang diduga bukan anggota dewan itu tertangkap kamera tengah berhubungan seks.
Luar biasanya, para anggota dewan yang hadir dalam rapat virtual itu bisa tetap profesional dan melanjutkan diskusi.
Dalam sebuah pernyataan, Brizola mengatakan bahwa insiden itu adalah sebuah "ketidaksengajaan".
Ia menyesali bahwa topik pertemuan yang sesungguhnya justru tak disorot oleh media.
Baca Juga: Demi Beli Kuota Internet, Bocah SMP di Batam Nekat Jual Diri Rp 500 Ribu Sekali Pelayanan
"Segera setelah kami melihat apa yang terjadi, kami segera meminta orang-orang yang mengontrol audio dan video para peserta untuk menghapusnya dari feed.
"Kami, anggota dewan dan peserta lain tidak memiliki akses untuk mengontrol atau mengedit video di Zoom," katanya.
Dia juga menyoroti pentingnya masalah yang dibahas, yang menurutnya "menunjukkan ketidakmampuan kota yang memiliki sumber daya, tetapi gagal untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak-haknya".
Tidak jelas apakah staf tersebut diberi hukuman atas insiden itu.
(*)