Mengaku Tak Lagi Berpihak pada China, Mengapa Presiden Filipina Duterte Malah Larang Militer Filipina untuk Latihan Bersama AS di Laut China Selatan?

Rabu, 05 Agustus 2020 | 13:35
kompas

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Sosok.ID -Pada masa awal pemerintahan Presiden Flipina, Rodrigo Duterte membuat keputusanuntuk berputar haluanberkaitan dengan kebijakan luar negerinya.

Ia memutarmengubah arah keberpihakan negaranya dari sekutu lama AS dan berputar menuju China.

Sebelum Duterte memerintah, presiden terdahuluDuterte Benigno Aquino III mengajukan kasus yang menentang klaim China ke Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag.

Filipina kemudian memenangkan kasus tersebut dengan adanya putusan pengadilan pada tahun 2016, tak lama sebelum Duterte berkuasa.

Baca Juga: Ngeri, Kepulan Asapnya Membubung Hingga ke Langit, Ledakan di Beirut Diduga Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, 'Itu Setara Dengan Gempa 3,3 Magnitudo'

Hasil keputusan pengadilan menyatakan bahwa sembilan garus yang digunakan China untuk menandai klaimnya tidak memiliki dasar dalam hukum internasional.

China tentu saja menolak keputusan pengadilan tersebut.

Sementara itu, setelah Duterte menjabat, ia beberapa kali mengatakan bahwa ia mungkin akan mengesampingkan hasil keputusan pengadilan demi menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat dengan China.

Namun, ketika masa jabatan Duterte hampir berakhir, ia kembali memutar haluan.

Halaman selanjutnya...

Editor : Intisari Online

Baca Lainnya