Sosok.ID - Ibu mana yang tak sedih bila anaknya diculik oleh orang.
Terlebih bila anak mereka diculik hanya beberapa saat setelah dilahirkan.
Seperti yang dialami oleh ibu yang satu ini.
Dilansir Sosok.ID dari Daily Mail, sebuah rekaman menunjukkan momen pertemuan seorang ibu dengan anaknya yang hilang karena diculik sesaat setelah dilahirkan.
Anak pasangan asal China itu diculik dari bangsal rumah sakit lalu dijual ke keluarga lain yang berjarak 800 mil.
Rekaman polisi menunjukkan ibu itu menangis saat dipertemukan kembali dengan bayinya.
Setelah sebelumnya bayi itu hilang selama enam hari sejak diculik dari tempat tidurnya di provinsi Yunnan, China selatan.
Sambil berlinangan air mata, ibu itu menggendong erat-erat bayinya dan menciumnya.
Sementara suaminya terlihat mencoba menghiburnya.
Kasus ini diungkap pada hari Minggu (19/7/2020) oleh polisi di Yunnan.
Menurut sebuah postingan di media sosial, bayi itu diculik pada 5 Juli 2020 dari Rumah Sakit Rakyat di Kabupaten Weixi, Yunnan.
Saat itu, bayi tersebut baru dilahirkan 46 jam sebelumnya.
Setelah polisi disiagakan, mereka segera membentuk tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
Ibu yang hatinya hancur itu mengatakan kepada polisi bahwa anaknya diculik pada dini hari ketika sedang tertidur pulas di bangsalnya.
"Anak saya baru lahir selama 46 jam dan dia diculik," ujarnya.
"Saya telah menyusui dia sekitar jam 2 pagi, dan ketika saya bangun jam 3, dia sudah menghilang."
Saat meninjau rekaman kamera pengawas, petugas melihat orang yang mencurigakan meninggalkan rumah sakit dengan terburu-buru sambil menggendong bayi sekitar pukul 02.25 pagi.
Polisi memeriksa informasi lebih dari 2.000 kendaraan yang diduga terkait dengan kasus ini dan mempersempit target mereka.
Sampai akhirnya ketemu sebuah jeep berwarna hitam yang tak memiliki izin.
Setelah menggunakan data dari sistem pengawasan massal negara itu, polisi menemukan identitas pemilik kendaraan itu adalah seorang pria, Li.
Tersangka dan mobilnya sering terlihat di sekitar rumah sakit sebelum kejadian.
Tetapi, setelahnya dia tiba-tiba melakukan perjalanan ke kota terdekat bernama Lijiang.
Polisi menangkap Li di sebuah hotel di Lijiang pada 7 Juli 2020 lalu.
Ia mengaku telah menjual bayi itu kepada seorang pria, yang dikenal sebagai Luo, yang tinggal di provinsi lain yang berjarak lebih dari 800 mil.
Petugas pun memutuskan untuk pergi ke rumah sang pembeli untuk menyelamatkan bayi itu.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 48 jam, petugas akhirnya tiba di daerah Ebian di provinsi Sichuan.
Terlihat istri Luo, Wang tengah menggendong bayi laki-laki itu di kamar mereka.
Berdasarkan rekaman yang dirilis oleh Platform Siaga Anak Hilang dari Kementrian Publik Tiongkok menunjukkan polisi menginteroasi pasangan itu sebelum membawa bayi itu pergi.
Diduga, Luo dan Wang sulit untuk hamil.
Mereka disebut telah membeli bayi itu seharga 50.000 yuan (sekitar Rp 103 juta) setelah dikenalkan dengan Li oleh seorang kerabat mereka.
Polisi kemudian membawa bayi itu kembali ke Yunnan dan mengaturnya untuk dipersatukan kembali dengan orang tuanya pada 11 Juli 2020.
Ayah bayi itu berterima kasih kepada polisi setelah menyerahkan putranya.
"Jika bukan karena bantuan dari petugas polisi, saya mungkin tidak dapat bertemu anak saya lagi selama sisa umur saya," katanya.
Tersangka pelaku perdagangan manusia, Zhang dan pembeli bayi itu, Luo dan Wang, sedang dalam penyelidikan polisi lebih lanjut.
(*)