Sepenuh Hati Pria Ini Kuburkan Mayat Tanpa Identitas dan Rawat Makamnya Setiap Hari, Ternyata Jasad Anaknya yang Hilang Berbulan-bulan karena Menjadi Korban Pembunuhan

Selasa, 21 Juli 2020 | 12:13
Pixabay

Ilustrasi makam

Sosok.ID - Ikatan batin antara orang tua dan anak kandungnya pastilah sangat erat.

Kasus yang terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah ini menjadi buktinya.

Seorang ayah yang kehilangan putranya tak sengaja menemukan mayat tanpa identitas yang sudah membusuk di belakangeks dealer Daihatsu, di Jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, 24 April 2020 lalu.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata jasad tersebut merupakan Surya Maulana Putra (15), warga Kelurahan Baros, Kecamatan Pekalongan Timur, Jawa Tengah yang dilaporkan hilang 3 bulan yang lalu.

Baca Juga: Heboh Kisah Mahasiswi Tak Sudi Temui Orang Tua yang Antar Laptop ke Kampus Naik Motor, Padahal Ayah dan Ibunya Sudah Susah Payah Tempuh Perjalanan 5 Jam, Terungkap Fakta Sesungguhnya

Surya merupakan anak nomor keempat dari Antariksa (48) dan Faekoh (48) warga Kelurahan Baros, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Ayah Surya, Antariksa yang setiap harinya bekerja sebagai tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) di Dinas Sosial, Kota Pekalongan tidak menyangka, jasad yang dulu ditemukan di belakang eks dealer Daihatsu, di Jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur dan dikuburkan di TPU Sapuro merupakan anak kandungnya yang hilang sejak tanggal 18 April 2020.

"Sejak hilangnya anak saya, setiap hari saya mencari keberadaannya. Pada saat pencarian dari siang hingga malam hari saya dibantu oleh Babinkamtibmas dan Babinsa," kata Nanang panggilan akrabnya Antariksa saat ditemui Tribunjateng.com, di rumahnya, Sabtu (18/7/2020).

Sehari setelah hilangnya Surya yang pergi tanpa kabar, pihaknya mendapatkan informasi dari teman Surya bahwa, anaknya pergi bersama KNP (17) alias NK warga Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan tersangka pembunuhan di bantaran Sungai Klego, Kecamatan Pekalongan Utara.

Baca Juga: Dinginnya Aspal Jalanan Jauh Lebih Baik daripada Tinggal Serumah dengan Cucu Durhaka, Nenek Ini Kabur dengan Penuh Luka karena Tak Kuat Terus-terusan Dipukuli Cucunya

Kemudian, dirinya mencari keberadaan NK dan diketahui berada di Setono.

Setelah itu, NK dibawa di Kecamatan Pekalongan Timur untuk dimintai keterangan terkait hilangnya Suryo.

"Pada saat dimintai keterangan, Niko atau NK mengaku bahwa pergi bersama Surya ke wilayah Bandar, Kabupaten Batang. Namun, dari keterangan Niko bahwa Surya pergi duluan."

"Padahal, anak saya itu tidak pernah menginap ke rumah orang lain dan membawa sepeda motor sendirian. Karena tidak percaya, saya ditemani pak Babin dan Babinsa mencari ke Bandar mencari Surya tapi hasilnya nihil," imbuhnya.

Baca Juga: Sia-siakan Suami Demi Pria Lain, Wanita Ini Menyesal Seumur Hidup Gegara sang Mantan Lebih Bahagia Usai Jatuh ke Pelukan Ibu Mertua

Nanang menjelaskan, pada saat itu ia tidak menaruh curiga terhadap Niko. Karena, dari hasil keterangan sangat mempercayai.

"Setiap hari ia mencari keberadaan anaknya. Hasilnya nihil terus. Banyak, teman saya dan orang yang curiga sama Niko, tapi tidak ada bukti sehingga saya pasrahkan ke sang pencipta," jelasnya.

Seminggu hilangnya Surya, ia mendapatkan informasi adanya penemuan mayat di belakang eks dealer Daihatsu, yang ada di Jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Saat ditemukan, mayat tersebut tidak ada identitasnya dan bahkan sudah tidak bisa dikenali karena tubuhnya sudah dikerubungi belatung.

Baca Juga: Kecurigaan Warga Benar, Bocah 5 Tahun yang Ditemukan Tewas di Dalam Toren Air Ternyata Dibunuh Ayah Tirinya, Terungkap Motif dan Cara Keji Pelaku Habisi Nyawa Putri Sambungnya

"Penemuan mayat tersebut pada tanggal (24/4/2020). Tugas saya kan, sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas. Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi untuk wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung. Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.

Pihaknya juga menceritakan, pada saat jenazah itu dimandikan dan salatkan ia terus teringat sama anaknya.

Lalu saat di TPU, biasanya mayat yang tanpa identitas diberikan nisan dari bambu biasa.

Tapi, terhadap mayat tersebut ia memberikan batu nisan dan menuliskan tanda X di batu nisan tersebut.

Baca Juga: Kuliti Kucing Hidup-hidup Hanya Demi Konten TikTok, Pemuda Ini Digerebek FBI, Terbongkar Isi Rumahnya yang Mengerikan

Tujuannya, agar apabila ada orang tuanya mencari sudah ada tanda.

"Begitu spesial sekali saya perlakukan mayat tersebut, saya belikan batu nisan dan saya juga terus berdoa di pusara anak tanpa identitas tersebut. Saya sering ke sana karena saya rindu dengan anak saya," katanya.

Kemudian, beberapa hari yang lalu membaca di berita online dan informasi di sosial media bahwa NK menjadi tersangka pembunuhan remaja di bantaran Sungai Bantaran Klego.

Saat itu juga, Nanang muncul kecurigaan terhadap NK.

Baca Juga: Hati Nuraninya Amblas Diinjak Rasa Malu Gegara Hamil di Luar Nikah, Pegawai BUMN Sengaja Buang Darah Dagingnya di Hutan, Ketahuan Warga Usai Mayat sang Bayi Diseret Anjing

"Kakaknya Surya melihat di sosial media, bahwa Niko ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan. Terus, banyak warga yang bilang bahwa Niko juga terlibat kasus pembunuhan yang mayatnya ditemukan membusuk di bekas daelar Daihatsu," tutur Nanang.

Mendapatkan informasi tersebut, ia langsung ke kantor polisi untuk memastikan keberadaan anaknya kepada Niko.

"Saya datang ke kantor polisi karena saya yakin, bahwa anak saya menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Niko. Tapi, saat saya ke kantor polisi Niko masih dalam pemeriksaan petugas sehingga tidak bisa melihat Niko."

"Tapi saya pastikan, jasad yang ditemukan tanpa identitas tersebut merupakan anak saya. Lalu, saya langsung datang ke makam, berdoa serta membersihkan kuburan anak saya," katanya.

Baca Juga: Tajir Melintir Sejak Lahir, Wanita Ini Malah Stres Punya Gaya Hidup Kelewat Mewah, Padahal Tiap Hari Kerjanya Hanya Foya-foya Habiskan Duit Orang Tua

Menurut Nanang, kepastian tersebut ia dapatkan berdasarkan dari kendaraan yang dimodifikasi oleh Surya berada di Kabupaten Batang.

"Saya dengar, bahwa kendaraan anak Surya yang sudah dimodifikasi berada di Batang. Karena, pelek motor yang berwarna emas itu tidak diubah dan saya ingat sekali," ujarnya.

Nanang juga menuturkan, Surya merupakan anak yang penurut dan mempunyai jiwa sosialnya yang tinggi.

"Dulu, anaknya pernah cerita sama saya. Ada teman sekelas yang baju sekolahnya rusak. Terus, anak saya memberikan baju sekolahnya kepada temannya. Karena, Surya mempunyai baju sekolah dua sehingga diberikanlah baju tersebut kepada temannya," tuturnya.

Baca Juga: Awas Mual! Nyaris Jadi Kanibal, Pemuda Ini Hampir Makan Jari Manusia yang Tak Sengaja Tercampur dalam Roti Isi Daging yang Dibelinya

Pihaknya menambahkan, anaknya memiliki jiwa sosial seperti dirinya.

"Anak saya sekolah di SMN 16, tadi saja temannya datang ke sini, tidak percaya bahwa yang meninggal itu Surya banyak yang menangis. Kami juga menggelar doa bersama untuk kepergian Suryo selama satu Minggu ini. Agar, anak saya tenang di sana dan saya serta istri sudah ikhlas atas kepergian Surya" tambahnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Ahmad Sugeng saat dihubungi Tribunjateng.com mengatakan saat ini pihaknya masih memperdalam kasus tersebut.

"Terkait kasus pada bulan April tahun 2020, anggota masih memperdalam dan melakukan penyelidikan terhadap tersangka. Apakah ada tersangka yang lain, kami masih melakukan penyelidikan," kata AKP Ahmad.

Baca Juga: Ogah Ditukar dengan Uang, Unta Setia Kembali Lagi ke Pemiliknya Setelah Dijual ke Orang Lain, Sendirian Tempuh 100 Kilometer Melintasi Padang Pasir Demi Pulang ke Rumah

(Indra Dwi Purnomo)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Duka Pekalongan Ayah Tak Tahu Makamkan Jasad Anak Kandung Korban Pembunuhan

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Tribun Jateng

Baca Lainnya