Sosok.ID - Seorang wanita dikabarkan telah menyebarkan virus corona kepada 70 orang dalam waktu singkat.
Wanita yang tidak mengalami gejala Covid-19 itu diduga menyebarkan virus corona melalui lift yang ia naiki seorang diri.
Melansir dari Mirror, ia baru saja kembali dari AS pada 19 Maret 2020 lalu.
Ia pulang sendirian ke rumahnya di provinsi Heilongjiang, China.
Dia yakin telah melakukan segala protokol kesehatan dengan benar.
Dia juga mengklaim telah melakukan karantina selama 14 hari.
Selain itu, ia selalu memesan makanan yang ditinggalkan di depan pintu.
Sehingga ia tidak pernah berinteraksi dengan siapa pun.
Para ilmuwan percaya, tetangga terinfeksi dari lift yang digunakan wanita itu.
Meskipun tidak melakukan kontak dengan siapa pun, wanita itu menjadi pasien nol dalam wabah di apartemennya.
Hasil tes antibodi mengungkapkan bahwa wanita itu adalah pembawa virus corona tanpa gejala.
Tiga minggu setelah dia kembali ke rumah, tetangga penghuni lantai bahwah dan empat orang lain yang melakukan kontak dengan mereka terbukti positif Covid-19.
Para tetangga tidak tertular secara langsung, tetapi para ilmuwan mengatakan mereka menggunakan lift yang sama dalam waktu yang berbeda.
Tiga hari kemudian (pada 29 Maret), ibu dan pacarnya menghadiri pesta, berinteraksi dengan orang lain.
Pada 10 April, keenam orang itu dinyatakan positif.
Pria dari pesta itu mengalami stroke sebelum dites positif Covid-19.
Dia pergi ke rumah sakit pda 2 April di mana putra-putranya merawatnya.
Anak-anak itu juga dinyatakan positif.
Mereka bertiga berinteraksi dengan staf rumah sakit dan pasien lain.
Tentunya tanpa sadar telah menularkan virus corona kepada mereka juga.
Sehingga ada 28 orang lagi yang terinfeksi.
Pria itu dipindahkan ke rumah sakit berbeda, sehingga menambah serangkaian infeksi lain.
Karena itu, hingga pertengahan April ada total 70 orang yang terinfeksi dari tracing yang dilakukan dari tetangga wanita itu.
Para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan tetangga di lantai bawah "kemungkinan terinfeksi saat menggunakan lift di dalam gedung".
Mereka percaya, kemungkinan transmisi terjadi ketika mereka menyentuh permukaan tombol lift.
Studi mengklaim lift dapat menjadi tempat efektif untuk penyebaran virus corona.
Sebab, lift merupakan sebuah ruangan tertutup yang sempit.
Sehingga, virus dapat menyebar ke udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Lift juga cenderung kurang aliran udara, artinya orang dapat meninggalkan beberapa virus.
Umur virus yang menempel di permukaan berbeda-beda, tergantung pada suhu sekitar, kelembapan, jenis permukaan, dan faktor lainnya.
Tetapi, dua penelitian menyebutkan bahwa virus dapat bertahan hidup paling lama, hingga seminggu, pada stainless steel dan plastik.
Permukaan itu umumnya ditemukan di lift sehingga permukaannya dapat menampung virus selama berhari-hari.
(*)