Sosok.ID - Kota Solo kini meningkat statusnya menjadi zona hitam persebaran virus corona setelah dalam sehari mencapai 64 orang dinyatakan positif corona.
Penambahan kasus covid-19 di kota Bengawan tersebut tak lepas dari 25 mahasiswa yang dinyatakan terpapar virus corona baru-baru ini.
Ke-25 mahasiswa tersebut tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS).
Puluhan mahasiswa itu berasal dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Paru.
Baca Juga: Achmad Yurianto Tegaskan Saat Makan Jangan Pernah Turunkan Masker! Corona Mengintai
Diketahui kesemuanya sedang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi.
Ternyata terpaparnya para mahasiswa tersebut bukan berasal dari rumah sakit yang memang jadi rujukan pasien covid-19 tersebut.
Ternyata setelah di lakukan tracing pada puluhan mahasiswa tersebut, hasilnya menunjukkan semuanya terpapar dari luar rumah sakit.
Dugaan sementara penularan itu berasal dari aktivitas yang dilakukan oleh para mahasiswa di luar rumah sakit.
Dugaan paling kuat tertuju pada salah satu mahasiswa yang kedapatan mengikuti pesta perayaan wisuda belum lama ini.
Mendapat laporan seperti itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun angkat bicara.
Mengetahui bahwa masih ada mahasiswa atau warganya yang nekat berkerumun di tengah situasi pandemi covid-19 ini pun Ganjar agaknya sedikit jengkel.
"Indikasi-indikasinya kemarin ada yang habis wisudaan kemudian berkumpul bareng teman-temannya,"
"Sedikit ada pesta kecil. Nah yang begini ini kadang kita lepas kontrol," ungkap Ganjar kepada wartawan, Senin (13/7/2020) yang dikutip dari Kompas,com.
Melansir dari TribunSolo.com, meski 25 mahasiswa yang dinyatakan positif terpapar virus corona tersebut telah ditangani, pihak berwenang sedang berupaya melakukan tracing sumber penularan.
Kebanyakan dari 25 mahasiswa tersebut memang tak mengeluarkan gejala seperti pasien yang terpapar virus corona.
Oleh dari itu pihak medis pun menyantumkan status orang tanpa gejala (OTG) pada sebagian besar mahasiswa tersebut.
Demi meminimalisi potensi penularan yang lebih luas, Gubernur Jateng pun melakukan upaya tracing dan pembatasan pengunjung di RSUD Dr Moewardi, Solo.
" RSUD Moewardi sudah dilakukan tindakan tracing, lalu isolasi juga sudah dilakukan. Pembatasan dilakukan sehingga tidak semua orang boleh berkunjung dengan leluasa."
"Yang mau menjenguk pasien jadwalnya ditata ulang dan tracingnya kita minta lakukan lebih masif lagi agar kita bisa tahu darimana penularannya," jelasnya yang dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, dari 25 mahasiswa UNS yang terpapar Covid-19 itu 15 di antaranya berasal dari Solo.
Akibat adanya temuan kasus baru itu, Kota Solo kini masuk zona hitam penyebaran Covid-19.
"Solo tidak pernah mencatat sebanyak ini," kata Ahyani.
"Ini Solo sudah zona hitam," jelasnya. (*)