Bukti Kuat Soal Virus Corona dapat Menular Melalui Udara Diakui WHO, Begini Perubahan yang Terjadi pada Protokol Kesehatan

Rabu, 08 Juli 2020 | 17:13
TribunMataram Kolase/ (SALVATORE DI NOLFI)

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Sosok.ID - Selama ini virus corona diyakini menular melalui droplet atau cipratan.

Karena itu, penting untuk menggunakan masker agar terhindar dari risiko tertular.

Atau bisa juga dengan mencuci tangan sering-sering.

Namun, bagaimana jadinya bila virus corona telah bermutasi dan berpotensi menyebar melalui udara?

Baca Juga: Virus Corona Diduga Sudah Ditemukan China Sejak 7 Tahun Lalu, Strain Mirip Covid-19 Pernah Renggut 2 Nyawa Pekerja di Tambang yang Dipenuhi Kelelawar

Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui adanya bukti bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

Jika bukti tersebut sepenuhnya terkonfirmasi, tentunya akan memengaruhi protokol kesehatan untuk ruangan tertutup.

Sejauh ini, WHO baru sepenuhnya mengonfirmasi bahwa virus corona menular melalui droplet atau cipratan dari orang yang bersin atau batuk.

Seorang ahli kimia dari University of Colorado, Jose Jimenez, mengatakan pihaknya ingin sekali WHO mengonfirmasi bahwa virus corona dapat menular melalui partikel-partikel kecil yang melayang di udara.

Baca Juga: Peduli Amat Tak Efektif Cegah Virus Corona yang Penting Bisa Pamer Harta, Pria Tajir Ini Nekat Jalan-jalan Pakai Masker Emas 24 Karat Seharga Rp 58 Juta

"Ini jelas bukan serangan terhadap WHO, ini merupakan debat ilmiah.

"Tetapi kami merasa kami harus mengumumkan kepada publik karena WHO menolak bukti ini," kata Jimenez sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (7/7/2020).

Pemimpin Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Benedetta Allegranzi, mengatakan bukti tersebut memang tidak dapat dikesampingkan.

Namun WHO juga memperingatkan bahwa bukti tersebut barulah temuan awal dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Patahkan Tudingan Terhadap Eropa, Peneliti Harvard Sebut Kemungkinan Virus Corona yang Kembali Mewabah di Beijing Berasal dari Asia Tenggara

Pergeseran Paradigma?

Selama berbulan-bulan, WHO bersikukuh bahwa Covid-19 ditularkan melalui droplet atau cipratan dari orang yang batuk atau bersin.

Droplet atau cipratan ini tidak terlalu lama berada di udara, namun langsung jatuh ke permukaan.

Oleh sebab itu imbauan paling utama adalah untuk sering-sering mencuci tangan.

Baca Juga: Walaupun Pandemi Virus Corona Telah Berakhir, Nadiem Makarim Ungkap Sistem Sekolah Daring Kemungkinan Akan Terus Berlanjut : Pembelajaran Jarak Jauh Ini akan Menjadi Permanen

Tapi, 239 ilmuwan dari 32 negara tidak setuju dengan pernyataan WHO tersebut.

Mereka mengatakan ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus itu juga dapat menyebar di udara.

Dengan kata lain virus corona terdapat di dalam partikel yang jauh lebih kecil dari droplet yang melayang selama berjam-jam setelah orang berbicara atau bernapas.

WHO akhirnya mengakui bukti tersebut baru-baru ini lalu mengatakan bahwa protokol kesehatan untuk ruangan tertutup dan ramai mungkin akan diatur ulang.

Baca Juga: Virus Corona Sudah Tembus 10 Juta Kasus dan 500 Ribu Kematian, WHO Sebut Dunia Baru Menuju Puncak Wabah Covid-19 : Akhir Pandemi Bahkan Belum Terlihat

Bukti itu harus dievaluasi secara menyeluruh, tetapi jika dikonfirmasi, pencegahan penyebaran virus mungkin harus diatur ulang.

Hal itu juga akan memicu penggunaan masker yang lebih masif lagi dan mengetatkan aturan jaga jarak, terutama di restoran dan transportasi umum.

(Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Akui Bukti Bahwa Virus Corona Dapat Menyebar Melalui Udara"

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Kompas.com