Sosok.ID - Tak lagi menjabat jadi menteri di kabinet pemerintahan Jokowi, Susi Pudjiastuti disibukkan dengan program baru di televisi.
Program tersebut berjudul "Susi Cek Ombak" yang tayang di Metro TV.
Jika sebelumnya Susi sempat mengundang Anies Baswedan dan Gubernur Khofifah, kali ini mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu berdialog dengan pengacara kondang Hotman Paris.
Keduanya melakukan bincang-bincang secara virtual lewat sambungan video.
"Bagaimana kabarnya Bang Hotman?," tanya Susi di acara tersebut pada Rabu (1/7/2020), dikutip dari Warta Kota.
Rupanya, pandemi Covid-19 telah membuat Hotman Paris disibukkan dengan pekerjaannya sebagai pengacara hukum.
Bicara soal hukum, Hotman pun bertanya kepada Susi soal kebijakan penenggelaman kapal saat dirinya masih menjabat sebagai menteri.
Seperti diketahui, Susi Pudjiastuti dikenal sebagai menteri kabinet Jokowi jilid 1 yang tegas dalam menindak kapal ilegal asing di perairan Indonesia.
Hotman mengaku salut dan memuji upaya Susi sebagai cara yang bagus dan abnormal meski tidak ada kekuatan hukumnya.
"Ibu dari sekian banyak kapal yang ditenggelamkan sempat ada gak nih yang diadili dulu," tanya Hotman.
Mendengar pertanyaan itu, Susi menjelaskan bahwa semua kapal yang ia tenggelamkan pasti melalui proses pengadilan.
"Semua diadili dulu bang, kalau saya sih maunya langsung tenggelamkan," katanya.
"Semua lewat pengadilan dulu Jadi kita minta penetapan sebelum keputusan," lanjutnya.
Menurut Susi, tidak benar jika dirinya membuat keputusan semena-mena dalam menenggelamkan kapal pencuri ikan.
Sebab sebelum itu selalu ada proses pengadilan. Ada pula Satgas khusus yang terdiri dari jaksa agung, baharkam, angkatan laut, KKP, Pol air, Kementerian Kelautan untuk menangani kapal pelanggar.
Menariknya Susi telah menenggelamkan sebanyak 586 kapal.
Alih-alih dilelang, penenggelaman kapal dianggap Susi sebagai cara yang lebih baik.
Karena kapal-kapal yang ditenggelamkan akan menjadi rumah bagi ikan-ikan di lautan.
Hal itu juga memudahkan para nelayan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para penyelam.
Hotman kemudian menyinggung mengenai pencalonan presiden tahun 2024.
Baca Juga: Dulu Sering Curi Ikan Indonesia, Sekarang Vietnam Kena Karma Hasil Lautnya Dijarah China
Namun Susi mengaku tidak bisa mencalonkan diri sebab tidak tergabung dalam partai.
"Tak bisa lah bang mau jadi presiden harus diikuti partai besar dengan threshold 20 persen. Saya ini tidak ikut partai mana-mana," kata Susi.
"Oh jadi ibu realistis ya," kata Hotman.
"Ya haruslah masa mimpi di siang hari,dianggap orang gila nanti, " balas Susi.
Hotman lantas bertanya, apakah Susi akan mempertimbangkan pencalonan presiden jika ada partai yang mau mengusungnya.
"Bang kekerasan kepala saya membuat partai gak mau lah, takut dekatin saya," kata Susi.
Kendati Susi Pudjiastuti berkata demikian, namun Hotman Paris tetap menyatakan dukungannya kepada Susi untuk maju di pemilihan presiden tahun 2024.
"Tapi saya dukung loh ibu Susi," jawab Hotman.
Disisi lain, Susi menjadi salah satu mantan pejabat pemerintahan yang kebijakannya berhasil menarik banyak dukungan dari masyarakat Indonesia. (*)