Virus Corona Sudah Tembus 10 Juta Kasus dan 500 Ribu Kematian, WHO Sebut Dunia Baru Menuju Puncak Wabah Covid-19 : Akhir Pandemi Bahkan Belum Terlihat

Rabu, 01 Juli 2020 | 12:00
TribunMataram Kolase/ (SALVATORE DI NOLFI)

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Sosok.ID - Sudah setengah tahun lebih dunia berkelut melawan pandemi virus corona (Covid-19).

Namun hingga kini vaksin untuk virus yang awalnya terdeteksi di Wuhan, China ini masih belum ditemukan.

Jumlah kasus pun masih terus bertambah setiap harinya.

Bahkan, total kasus di seluruh dunia sudah tembus 10 juta.

Baca Juga: Bongkar Fakta Soal Kondisi Wuhan Saat Diserang Wabah Virus Corona, Mantan Pengacara Ini Langsung Diciduk Aparat, Diamankan dengan Tuduhan yang Biasa Digunakan untuk Menangkap Pembangkang di China

Melansir dari Worldometers, Rabu (1/7/2020) pagi, jumlah kasus mencapai 10.585.152.

Dengan jumlah kematian sebanyak 513.913.

Sementara, sebanyak 5.795.009 orang dinyatakan telah sembuh.

Kendati demikian, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut puncak pandemi masih belum terlampaui.

Baca Juga: Gagal Jadi Pahlawan Bagi Warganya, Wali Kota Ini Malah Buat Ribuan Penduduknya Masuk Rumah Sakit, Setelah Sembarangan Beri Suntikan Vaksin Hewan yang Dipercaya dapat Cegah Virus Corona

Melansir dari The Sun, hal itu disampaikan oleh Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (29/6/2020).

Ia mengatakan kepada wartawan bahwa pandemi Covid-19 "semakin naik" di seluruh penjusu dunia.

Walaupun ada kemajuan signifikan dalam mengendalikan wabah tersebut.

Sebuah peringatan keras dilontarkan ketika pandemi di beberapa negara masih berada di fase pertama.

Baca Juga: Ilmuwan Bongkar Kecerobohan China yang Diduga Jadi Penyebab Virus Corona Menyebar Luas hingga ke Seluruh Penjuru Dunia

Amerika Latin telah menjadi titik pusat penyebaran yang baru, di mana Brazil melaporkan lebih dari 58.000 kematian dan satu juta kasus, dengan tingkat infeksi yang tak menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Jumlah kematian mingguan yang dilaporkan Brazil menempati posisi tertinggi kedua dengan 7.005 kematian pekan lalu.

Sementara itu, Chili melaporkan lebih dari 4.000 kasus baru setiap harinya selama dua minggu terakhir serta Peru yang menempati urutan keenam dalam kasus tertinggi di dunia.

India dan Pakistan juga mengalami peningkatan jumlah kasus dan kematian dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: Gegara Talenan Ikan Salmon, Jumlah Kasus Virus Corona di Beijing Melonjak Drastis, WHO Beri Peringatan Keras pada Seluruh Negara di Dunia agar Tak Bernasib Sama dengan Ibu Kota China

Namun, kedua negara itu terus mengalami kemajuan dengan melonggarkan batasan.

Menanggapi hal ini, Tedros mengatakan dalam pengarahan virtual, Senin :

"Enam bulan yang lalu, tak satu pun dari kita yang bisa membayangkan bagaimana dunia dan hidup kita akan terjebak dalam kekacauan oleh virus baru ini.

"Kita semua ingin semua ini berakhir. Kita semua ingin melanjutkan hidup kita.

Baca Juga: Temukan Hal Janggal di China Saat Lihat Satelit, Peneliti Harvard Klaim Virus Corona Kemungkinan Sudah Mewabah Sejak Agustus 2019, Tapi Baru Dilaporkan ke WHO pada Akhir Tahun

"Tetapi kenyataan yang pahit, akhir dari pandemi ini bahkan belum terlihat.

"Meskipun banyak negara yang telah mengalami kemajuan, pandemi global sebenarnya sedang menuju puncak."

Tedros menambahkan bahwa "kita semua berada di sini dalam jangka waktu yang panjang."

Hal ini disampaikan bersamaan ketika WHO mengirim tim ahli ke China di tengah pertanyaan yang muncul tentang penanganan wabah di Negeri Tirai Bambu pada tahap awal.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Masih Belum Kelar, WHO Kembali Beri Peringatan Soal Ancaman Penyakit Lain, Virus Mematikan Lagi-lagi Mewabah di Tengah Masyarakat

Tedros berharap bahwa tim yang ia kirim dapat membantu dunia untuk "melawan virus dengan lebih baik".

Selain itu, diharapkan juga temuan tim akan memberikan pemahaman yang lebih baik soal asal-usul virus yang misterius.

Peringatan WHO ini dilontarkan seiring banyaknya negara di dunia yang bersiap untuk memasuki gelombang kedua infeksi.

Ibu Kota Tingkok, Beijing terpakas melakukan lockdown lagi pada awal Juni.

Baca Juga: Covid-19 Masih Belum Kelar, Kini Muncul Lagi Virus Baru di China, Ditemukan pada Babi yang Berpotensi Menular ke Manusia hingga Picu Pandemi

Setelah muncul lonjakan kasus yang berasal dari pasar seafood.

Sekolah dan toko ditutup serta ribuan warga dites setelah ditemukan 106 kasus pada tanggal 11 sampai 16 Juni.

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber The Sun, worldometers.info/coronavirus