Sosok.ID - Sepasang kekasih asal Karangasem Bali memutuskan bunuh diri bersama untuk mengakhiri keruwetan kisah cinta mereka, tetapi tak lupa meninggalkan ancaman untuk orang-orang tertentu.
Pasangan kekasih itu, I Made N (32) dan Ni Made J (23) sama sama berasal dari Kecamatan Abang, Karangasem, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah rumah kos di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem.
Polisi menduga, pasangan itu mengakhiri hidup dengan cara meminum racun tikus, berdasarkan kondisi mulut mereka berbusa.
Menurut informasi yang dikumpulkan, mereka ditemukan di dalam sebuah kamar kos yang kondisinya terkunci dari dalam.
Perlu upaya keras dari kakak Ni Made J untuk menjebol pintu kamar menggunakan obeng agar bisa mengeluarkan jenazah kedua orang itu.
Di dalam kamar, Ni Made J dan kekasihnya I Made N didapati sudah tidak bernyawa dan mulut mereka berbusa.
Setelah itu, kedua jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum.
Informasi yang didapat juga menyebutkan, sejoli itu bunuh diri ada masalah besar dalam hubungan asmara mereka, yaitu ketidaan restu dari orang tua mereka.
Hubungan sejoli asal Karangasem itu tidak mendapat restu, karena I Made N sudah beristri dan punya satu anak.
Namun, cerita lebih rinci ternyata lebih rumit.
Disebutkan, Ni Made J dan I Made N sebenarnya sudah pernah menikah dan posisi Ni Made J sebagai istri kedua.
Namun pernikahan itu tidak pernah mendapat restu dari orang tua I Made N dan istri pertamanya.
Buntutnya, hidup pasangan ini dengan mertua masing masing juga akhirnya tidak rukun selama tinggal di Desa Abang.
"Kedua korban nikah akhir 2019. Tinggal beberapa bulan di Desa Abang. Kemudian istri ke 2 ini dikembalikan ke keluarganya di Desa Tista karena tak mendapat restu," kata seorang warga yang mengaku tahu banyak soal kisah asmara pasangan itu, Rabu (24/6/2020).
Pasangan itu pun akhirnya dipaksa berpisah secara adat, dan Ni Made J dikembalikan ke orang tuanya.
Namun, kisah cinta Ni Made J dan I Made N ternyata tidak berakhir di situ, meski sudah dipaksa berakhir melalui upacara adat.
Mereka pun memutuskan tinggal bersama lagi dan memilih menempati sebuah kamar kos di sekitar Karangasem, tentunya tanpa sepengetahuan orang tua dan istri pertama I Made N.
Tinggal bersama di kos itu sudah berlangsung beberapa waktu lamanya.
Perbekel Abang, I Nyoman Sutirtayana, membenarkan adanya kejadian tersebut. Kedua korban sempat menikah beberapa bulan lalu.
Perempuannya sempat dikembalikan ke keluarga secara adat. "Mereka cinta, dan saling menyayangi. Katanya dia sudah lama kos,"jelas Nyoman Sutirtayana.
Kata polisi
Kanit Reskrim Polsek Karangasem, IPTU Wayan Gede Wirya, membenarkan. Korban bunuh diri diduga karena minum racun dengan latar belakang asmara.
Petugas sudah lakukan penyelidikan kasus ini dengan mendatangi lokasi kejadian, minta keterangan saksi dan keluarga.
Kapolsek Karangasem, Kompol Ketut Suartika Adnyana mengungkapkan, petugas kepolisian menemukan 2 lembar surat wasiat yang ditulis tangan oleh korban di kertas putih.
Wasiat terakhir korban ditemukan dalam kamar, mengunakan Bahasa Bali.
Tulisannya memakai bulpen warna hitam.
Kedua surat yang ditemukan dalam kosan dan ditujukan untuk keluarganya yang tak merestui hubungan berdua.
Surat pertama bertulisan dengan spidol, dan tulisannya berukuran tebal.
Tulisannya berisi kalimat, "Sedut Bangke Cange, (Bakar jenazahnya saya).
Sedangkan surat kedua lebih panjang dan berisi kalimat-kalimat panjang.
Di bagian atas surat berisi kalimat "Buat Keluarga ku".
Di bawahnya berisi tulisan kalimat dengan Bahasa Bali.
"Cang ngidih pelih ajak mekejang, cang megedi nugtug bapak jani. Cang kene karena sing ade ne ngerti jag keneh cang mekejang, ngedotang cang cerai, jani puasang, nah?
De mepangenan, de ade ngetelang yeh mata, kale ada idih bin besik dogen, idih olas baang surate ne, kebesang jak matua jak mantan kuren cange, jak sedut bangken cange, yen kanti sing ngisianin pengidih cange.
Cang mesumpah ngocokang uling kedituan, sing ada ane lakar seger, terutama ne nunden cang ayahang sing dum cai ngabe umah, pang jeg ci dueg idangin ne mantuk meperang jani, buin lakar mepamit sing misi nah antiang kehancuran jak mekejang rasaang.
Monto gen yen jak kurnan dek kawin dot ngae bemenang jani, cang be mati, panake cang kuasa jang jumah, be lege jani cang cerai dan mati.Suksema nah."
Terjemahannya:
Untuk keluargaku.
Saya minta maaf kepada semuanya. Saya pergi mengikuti bapak sekarang, saya begini karena tidak ada yang mengerti tentang hati saya.
Semua menginginkan saya bercerai, sekarang puas, kan? Sudah jangan menyesal, jangan ada meneteskan air mata.
Satu permintaan saya minta tolong berikan surat ini, robekkan ke mertua sama mantan istri saya, bakar jenazah saya.
Kalau sampai tidak menuruti kemauan saya, saya bersumpah akan menggoyang dari alam baka dan tidak akan ada yang sehat terutama yang menyuruh saya membagi rumah.
Biar kamu saja yang pinter, Idangin yang pulang berperang sekarang, saya tidak minta ijin lagi, tunggu kehancuran untuk merasakan semuanya, segitu saja, untuk suami Kadek ingin menang sekarang.
Sekarang saya sudah mati, Anak saya urus di rumah, saya yang berkuasa, sudah senang anda saya mati dan cerai.Terimakasih. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Pasangan Selingkuh Bunuh Diri Bareng dan Tinggalkan Surat Ancaman, 'Akan Saya Goyang dari Alam Baka'"