Amerika Memang Berniat Gempur China, 60 Persen Kekuatan US Navy Sudah Bercokol di Asia-Pasifik

Rabu, 24 Juni 2020 | 10:42
US Pacific Fleet

Amerika Memang Berniat Gempur China, 60 Persen Kekuatan US Navy Sudah Bercokol di Asia-Pasifik

Sosok.ID - Amerika Serikat (AS) siap sedia gempur China.

Pasalnya China semakin jumawa dan malah cari gara-gara kepada negara lain di Asia.

Tentu AS yang hegemoninya hendak dicaplok China uring-uringan.

Militer AS mengerahkan kapal perang dengan jumlah yang "belum pernah terjadi sebelumnya" ke wilayah Asia-Pasifik, meningkatkan risiko insiden dengan Angkatan Laut China, menurut seorang pejabat senior China.

Baca Juga: Hanya Bermodal Belut, Para Wanita Ini Bisa Kembalikan Keperawanan Mereka

Ketegangan antara kedua negara adikuasa melonjak di berbagai bidang sejak Presiden Donald Trump menjabat pada 2017 lalu, dengan AS dan China melenturkan otot diplomatik dan militer mereka.

Operasi "kebebasan navigasi" AS di Laut China Selatan, tempat China dan negara-negara tetangga saling bersengketa, membuat marah Beijing, dan Angkatan Laut Tiongkok biasanya memperingatkan kapal-kapal perang negeri uak Sam.

Tetapi, Beijing telah membuat marah negara-negara lain dengan membangun pulau-pulau buatan dengan instalasi militer di beberapa bagian Laut China Selatan.

"Pengerahan militer AS di kawasan Asia-Pasifik belum pernah terjadi sebelumnya," kata Wu Shicun, Presiden Institut Nasional Studi Laut China Selatan, sebuah lembaga think tank Pemerintah China.

Baca Juga: Global Hawk, UAV Pengintai Korsel Siap Ciduk Kim Jong Un di Persembunyiannya

"Kemungkinan insiden militer atau tembakan tak sengaja yang ditembakkan meningkat," ujar dia, Selasa (23/6), seperti dikutip Channelnewsasia.com. "Jika krisis meletus, dampak pada hubungan bilateral akan menjadi bencana besar".

Wu berbicara pada presentasi sebuah laporan oleh lembaganya tentang kehadiran militer AS di wilayah tersebut.

AS mengerahkan 375.000

Laporan itu mengatakan, AS telah mengerahkan 375.000 tentara dan 60% dari kapal perangnya di kawasan Asia-Pasifik. Negeri uak Sam juga mengirim tiga kapal induk ke wilayah itu.

Baca Juga: Tak Peduli Perwira, Bintara Atau Tamtama : Tetap Tentara, Berikut Besaran Gaji Ketiganya di TNI

Selama delapan tahun Barack Obama memerintah, Angkatan Laut AS hanya melakukan empat operasi kebebasan navigasi. "Sementara di bawah Trump, ada 22 operasi," ungkap Wu.

Militer AS dan China "harus meningkatkan komunikasi" untuk "mencegah kesalahpahaman strategis dan salah perhitungan", menurut laporan tersebut.

"Pertemuan militer tingkat tinggi harus dilanjutkan, saluran telepon langsung harus dibuka, dan manuver Angkatan Laut bersama harus dilakukan," kata Wu.

Baca Juga: Sembunyikan Kebohongan Selama 3 Tahun Pada Istrinya di Tangga Rumah, Pria Ini Justru Dapat Pujian dari Netizen

Laporan itu menyebutkan, China tidak menganggap AS sebagai saingan potensial atau "membayangkan perang dingin atau panas baru dengan Amerika Serikat".

Dokumen tersebut memperingatkan, "memburuknya hubungan militer akan secara substansial meningkatkan kemungkinan insiden berbahaya, konflik, atau bahkan krisis".(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Lembaga think tank China: 60% kapal perang Amerika ada di kawasan Asia-Pasifik"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya