Sosok.ID - Media sosial Thailand dikejutkan dengan foto "sebelum dan sesudah" yang menampilkan kulit seseorang.
Foto itu viral di beragam platform sosial media pada 16 Juni 2020.
Masalahnya, warna kulit orang tersebut bak mayat. Putih, pucat, dan seperti tidak nyata.
Melansir Oddity Central, perubahan warna yang ekstream itu diduga terjadi setelah menggunakan produk oemutih kulit.
Netizen setempat menyebutnya sebagai "krim ini bekerja terlalu baik dari yang seharusnya".
Krim pemutih kulit, diketahui menjadi salah satu bisnis yang besar di Asia Tenggara.
Banyak merek bersaing untuk menarik jutaan orang yang terobsesi memiliki kulit yang lebih adil.
Kata lebih adil merujuk pada standart kecantikan orang Asia yang cenderung menyebut wanita/pria berkulit putih lebih menarik.
Padahal sejatinya, kulit sehat adalah fokus yang lebih penting dan harus diperhatikan daripada sekedar kulit yang putih.
Salah satu cara terbaik dan tercepat untuk menjadi lebih putih yakni dengan menggunakan produk krim pemutih kulit.
Seringkali kita menjumpai banyak online shop, atau bahkan influencer menawarkan beragam produk pemutih.
Hal ini pula yang terjadi baru-baru ini, dimana seseorang meletakkan harapnya pada krim pemutih yang disebut Milk Lotion Whitening Skin.
Namun bukannya mendapatkan kulit putih natural, orang-orang dalam foto yang tidak disebutkan namanya malah berujung memiliki kulit seperti zombi atau mayat mati.
Beberapa mengklaim bahwa itu tampak seperti kulit White Walker, atau bahkan protagonis Powder Jeremy "Powder" Reed.
Positifnya, foto itu telah membuat netizen takut untuk sembarangan membeli produk kecantikan.
"Jenis putih seperti ini lebih cocok untuk efek khusus film zombie," tulis satu orang di Facebook.
"Lengan itu terlihat seperti orang mati," komentar orang lain.
Kita tidak boleh sembarangan membeli produk kecantikan di pasaran.
Sebab beberapa krim pemutih justru dibuat dengan cara oplosan.
Tak sedikit pedagang nakal yang tidak bertanggung jawab atas produknya.
Menyadur Alodokter, warna kulit manusia yang beragam ditentukan oleh warna dan kadar pigmen bernama melanin.
Kadar melanin di dalam kulit pada umumnya ditentukan dari kombinasi faktor keturunan dan tingkat paparan sinar matahari.
Kulit yang sering terpapar sinar matahari menstimulasi produksi melanin yang kemudian membuat kulit menjadi lebih gelap.
Dengan kata lain, melanin dapat menjadi tabir surya alami bagi manusia.
Perlu diketahui, justru kulit gelaplah yang lebih dapat mencegah efek buruk radiasi ultraviolet.
Alasannya, melanin berfungsi untuk menyerap dan menghilangkan dampak negatif ultraviolet dari permukaan kulit.
Hal ini menjadikan orang berkulit putih sepuluh kali lebih berisiko terkena penyakit seperti kanker dibanding orang berkulit gelap, dalam kadar paparan sinar matahari yang sama.
Oleh karenanya, jika memang ingin menggunakan produk pemutih kulit, lakukanlah dengan bantuan dokter kulit. Bukan asal membeli di pasaran. (*)