Kabur dengan Pria Lain Selang Dua Hari Setelah Dipaksa Menikah dengan Sepupunya Sendiri, Hidup Gadis Ini Justru Berakhir Tragis Setahun Kemudian

Rabu, 17 Juni 2020 | 15:00
Pixabay

Gadis 19 tahun dipenggal oleh suaminya sendiri gegara kabur selang dua hari setelah dipaksa menikah.

Sosok.ID - Sungguh tragis akhir pelarian sekaligus hidup gadis yang satu ini.

Melansir dari Mirror, gadis 19 tahun itu dipaksa menikahi sepupunya sendiri yang berusia 23 tahun.

Selang dua hari menjadi istri orang, ia kemudian kabur bersama pria lain.

Tapi sayang, setahun kemudian ia ditemukan oleh suaminya yang kemudian memenggal kepalanya.

Baca Juga: Mati Tragis Gegara Kepincut Om-om, Gadis 13 Tahun Dipenggal Ayahnya Sendiri yang Tak Sudi Punya Mantu Pria yang 21 Tahun Lebih Tua dari Putrinya

Pembunuhan tersebut dilakukan sang suami atas dasar menjaga kehormatan.

Iran International TV melaporkan pria itu menyerahkan diri ke polisi di Abadan pada Minggu (14/6/2020).

Ia masih memegang pisau yang berlumuran darah saat datang ke kantor polisi.

Kepada petugas, ia mengaku melakukan pembunuhan karena perselingkuhan sang istri.

Baca Juga: Kelakuan Sinting Warga India, Penggal Kepala Manusia Sebagai Tumbal Penghenti Wabah Corona

Pria itu dikatakan meninggalkan jasad istrinya yang telah terpenggal di pinggir Sungai Bahmanshir.

Sebuah pernyataan dari pihak kepolisian berbunyi :

"Seorang pengantin baru melarikan diri dari rumah bersama pria lain selang dua hari setelah pernikahannya setahun yang lalu.

"Pengantin pria kemudian mencari istrinya selama setahun hingga menemukannya di Mashhad.

Baca Juga: Banting Setir Jadi Dukun Usai Tak Laku di Dunia Hiburan, Mantan Penyanyi Ini Nekat Penggal Kepala Seorang Politikus Agar Bisa Bebas Hambur-hamburkan Uangnya

"Ia kemudian menyerahkan diri dan mengaku telah memaafkan sang istri."

Dalam hukum Iran, seorang pria dapat membunuh istrinya tanpa dikenai hukuman bila ia memergoki pasangannya bersama lelaki lain.

Khuzestan, yang disebut menjadi tempat pembunuhan, diketahui telah tercoreng karena adanya praktik pembunuhan demi kehormatan, menurut mantan Ketua Pengadilan Abbas Jafari Dolatabadi.

"Budaya setempat memungkinkan pembunuhan ini terjadi, dan para pelaku bukanlah target buronan," jelasnya.

Baca Juga: Sukses Buat Penjajah Kapok Injakkan Kaki di Tanah Air, Inilah Tradisi Ngeri Suku Pedalaman di Kalimantan, Gemar Penggal Kepala Musuh untuk Dijadikan Koleksi hingga Mahar Pernikahan

"Sayangnya, pembunuhan demi kehormatan terjadi di provinsi ini dengan cara yang sangat tragis.

"Dan keluarga korban biasanya tidak akan menuntut hukuman kepada si pembunuh."

Dewan Perwakilan Rakyat Iran baru-baru ini menyetujui RUU untuk melindungi anak di bawah umur dari pembunuhan semacam ini.

Hal itu dilakukan setelah kasus pembunuhan seorang remaja bernama Romina Ashrafi membuat geger warga Iran.

Baca Juga: Gaji Layak, Jam Kerja Fleksibel, dan Paket Tunjangan Terbaik, Algojo ISIS Ini Beberkan Pendapatannya Usai Penggal Lebih dari 100 Kepala Manusia

Sebab, gadis 14 tahun itu dipenggal oleh ayahnya sendiri bulan lalu.

Gadis malang itu dibunuh karena ia jatuh cinta dengan pria berusia 35 tahun.

Kepalanya dipenggal saat ia tengah tertidur pulas.

Kematiannya kemudian menimbulkan aksi protes di Iran.

Baca Juga: Klaim Sudah Penggal Lebih dari 100 Orang, Algojo ISIS Mengaku dapat Bayaran Segini untuk Setiap Kepala yang Sudah Terpenggal

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Mirror

Baca Lainnya