Temukan Hal Janggal di China Saat Lihat Satelit, Peneliti Harvard Klaim Virus Corona Kemungkinan Sudah Mewabah Sejak Agustus 2019, Tapi Baru Dilaporkan ke WHO pada Akhir Tahun

Rabu, 10 Juni 2020 | 14:35
Pixabay

Ilustrasi - Satu keluarga di Bekasi positif Covid-19 padahal sebelumnya sempat melaksanakan salat ied.

Sosok.ID - Virus corona diduga sudah mewabah di China sejak Agustus 2019 lalu.

Padahal, wabah tersebut baru ramai diberitakan pada akhir tahun 2019.

Dugaan itu muncul setelah studi terbaru dari para peneliti dari Harvard menemukan fakta mengejutkan.

Melansir dari The Sun, peneliti dari Harvard yang sedang mempelajari gambar satelit menemukan peningkatan drastis pada lalu lintas jalan di luar rumah sakit kota di China.

Baca Juga: Kebohongan China Soal Virus Corona Kembali Terkuak, Database yang Bocor Mencatat Jumlah Sesungguhnya dari Kasus Covid-19 di Tiongkok, Diperkirakan Sudah Tembus 640 Ribu Kasus

Dalam waktu yang bersamaan, terdapat lonjakan pencarian internet terkait gejala Covid-19 sebelum musim gugur pada 2019.

Kepala peneliti, Dr John Brownstein mengatakan, dua fakta yang ditemukan bersamaan itu menunjukkan bahwa "sesuatu sedang terjadi di Wuhan saat itu".

Hal itu bisa berarti virus corona telah mewabah di China jauh lebih awal dari dugaan yang diyakini selama ini.

Karena Beijing baru melaporkan wabah secara resmi kepada Organisaasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Desember.

Baca Juga: Informasi dari Badan Intelejen AS Bocor, Terungkap Berbagai 'Kebohongan' yang Disembunyikan China Terkait Virus Corona

Pada saat itu, para petinggi kesehatan di Wuhan hanya menggambarkan "sekelompok" kasus pneumonia di kota.

Para peneliti menghitung setiap kendaraan di luar rumah sakit.

Lonjakan yang mereka sebut "dramatis" itu menunjukkan 90 persen dari jumlah mobil yang melintas berakhir di parkiran rumah sakit.

Brownstein mengatakan : "Tempat parkir akan penuh ketika rumah sakit menjadi sibuk.

Baca Juga: Kesaksian Seorang Penjual Udang di Pasar Seafood Huanan di Kota Wuhan yang Menjadi Pasien Pertama Covid-19 : Andai Pemerintah Cepat Bertindak Mungkin Jumlah Kematian Tak akan Sebanyak Ini

"Jadi, makin banyak mobil terparkir, makin sibuk pula rumah sakitnya.

"Makin sibuk rumah sakit, kemungkinan karena sesuatu terjadi di masyarakat.

"Sebuah infeksi berkembang dan orang harus mengunjungi dokter."

Pada saat yang bersamaan, mesin pencari buatan China, Baidu menunjukkan peningkatan permintaan pencarian informasi tentang istilah "batuk" dan "diare".

Baca Juga: Gejala Covid-19 Makin Aneh, Kulit Dua Dokter dari Wuhan Ini Menjadi Gosong Setelah Terinfeksi Virus Corona, Ternyata Ini Penyebabnya

Batuk yang terus menerus dan kering adalah salah satu gejala utama virus corona.

Sementara sebagaian pasien dilaporkan juga mengalami diare dan masalah pencernaan saat terinfeksi.

Peneliti menambahkan, istilah kedua lebih menunjukkan pada gejala Covid-19.

Karena batuk merupakan gejala umum yang dari flu, sementara diare lebih spesifik menunjukkan pada gejala Covid-19.

Baca Juga: Tak Digubris Saat Beri Peringatan Soal Wabah Virus Corona, Peneliti dari Wuhan Ini Malah Dipaksa Tutup Mulut oleh Bosnya Saat Hendak Beberkan Penyebab Covid-19

Studi tersebut menyatakan : "Sementara pernyataan dari gejala pernapasan 'batuk' menunjukkan fluktuasi musiman yang bertepatan dengan musim influenza tahunan,

"'diare' adalah gejala Covid-19 yang lebih spesifik dan hanya berkaitan dengan pandemi ini.

"Peningkatan kedua sinyal tersebut mendahului awal pandemi Covid-19 yang dicatat pada bulan Desember."

Kasus pertama Covid-19 sendiri awalnya diperkirakan telah terjadi pada bulan November 2019.

Baca Juga: Trump Melunak, Demi Hilangkan Wabah Virus Corona Presiden AS Hubungi Presiden China Xi Jinping untuk Kerja Sama Perangi Covid-19

Tetapi para pejabat mengakui bahwa virus tersebut kemungkinan sudah menyebar lebih awal.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : The Sun

Baca Lainnya