Pantang Menyerah Walau Berkali-kali Gagal Bergabung dengan TNI AD, Keluarga Ceritakan Perjuangan Kapten Fredy untyuk Jadi Tentara, Tapi Nahas Harus Gugur dalam Kecelakaan Helikopter Mi-17 Saat Latihan Terbang di Kendal

Minggu, 07 Juni 2020 | 19:35
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA

Suasana pemakaman Kapten Fredy, salah satu anggota TNI AD yang gugur dalam kecelakaan helikopter Mi-17 di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020).

Sosok.ID - Kabar mengejutkan datang dari dunia militer Indonesia.

Helikopter Mi-17 milik TNI AD jatuh di Kawasan Industri Kendal (KIK) di Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020).

Melansir dari Tribunnews, helikopter yang jatuh sekitar pukul 14.45 WIB itu langsung meledak dan terbakar.

Helikopter yang membawa 9 penumpang itu diketahui sedang melakukan misi latihan terbang.

Baca Juga: KKB Papua Asal Jeplak, Heli Mi-17 TNI AD Jatuh Bukan Ditembak, Mereka Tidak Menyadari Jika Keberadaan Komplotan Kriminal Itu Sudah Dipantau Aparat Indonesia

Misi tersebut dilakukan oleh Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat, Semarang, Jawa Tengah.

Adapun, latihan ini merupakan bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.

Diketahui, helikopter yang sedang digunakan untuk latihan dan akan melakukan beberapa misi.

Akibat insiden ini, empat orang meninggal dunia dan lima orang lainnya luka-luka.

Baca Juga: Fakta Mi-17 TNI AD Jatuh di Pegunungan Sakral Papua, Kodam Cenderawasih Siapkan Tim untuk Evakuasi

Salah satu anggota TNI AD yang gugur dalam kecelakaan ini adalah Kapten Cpn Fredy Vebryanto Nugroho yang dimakamkan Minggu (7/6/2020) pagi.

Jasadnya diberangkatkan dari rumah duka di Babadan Baru, Jalan Cendana, Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, sekitar pukul 09.27 WIB.

Kapten Fredy dimakamkan dengan cara militer di Pemakaman Sayonoloyo Puri Pangayunan yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka.

Upacara pemakaman anggota TNI AD kelahiran 1984 ini dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso.

Baca Juga: Sumbangkan Uang Tabungan untuk Bantu Masyarakat, Dua Prajurit TNI AL Diapresiasi Sebagai Patriot

Melansir dari Kompas.com, kepergian Kapten Fredy menjadi duka yang sangat mendalam bagi keluarga.

Suwandi, salah satu kerabat, menceritakan sosok Kapten Fredy di mata keluarga.

"Fredy ini anak yang luar biasa, senang prihatin. Anak ini luar biasa, baik sekali anak ini, anak yang soleh," kata paman dari Kapten Fredy itu, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Menurutnya, Fredy yang memiliki rumah di Semarang tak pernah lupa untuk mampir ke rumah sanak saudaranya di kampung halamannya, Sleman.

Baca Juga: Akhirnya! Pentolan KKB Paling Dicari Berhasil Dibekuk TNI-Polri, Pernah Tembaki Jenderal Tito Karnavian hingga Tewaskan Para Polisi Polsek Pirime

"Setiap Jumat sore pulang, selalu menyambangi saudara-saudaranya. Saya kontak terakhir dengan Fredy itu waktu Lebaran, itu saja melalui telepon karena tidak bisa pulang," bebernya.

Lebih lanjut, ia menceritakan bagaimana keponakannya itu berjuang mati-matian agar bisa bergabung dengan TNI AD.

Menurutnya, Kapten Fredy tak pernah menyerah walaupun harus gagal hingga dua kali saat mendaftar.

Hingga akhirnya, ia berhasil menjadi bagian dari TNI setelah mendaftar untuk yang ketiga kalinya.

Baca Juga: Kisah Penembak Jitu Asal Indonesia Jadi Sniper Terbaik Sedunia, Ternyata Pernah Sisakan Satu Peluru Untuk Dirinya, Buat Apa?

"Tekadnya itu luar biasa, sampai tiga kali (mendaftar Anggota TNI AD) baru diterima, semangatnya luar biasa. Sebelum diterima itu puasa hebat sampai diterima," jelas Suwandi.

Lulusan sarja Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu juga menjadi kehilangan besar bagi TNI AD.

Komandan Puspenerbad Mayor Jenderal Teguh Pudjo Rumekso mewakili Puspenerbad TNI AD menyampaikan bela sungkawa atas kepergian Kapten Fredy.

"Telah gugur prajurit terbaik kita almarhum Kapten Cpn Fredy Vebryarto Nugroho. Semoga arwahnya bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya.

Baca Juga: Ruslan Buton, Pecatan TNI yang Desak Jokowi Mundur adalah Eks Napi Kasus Pembunuhan Petani Cengkeh, Kini Ancam Presiden Terkait Revolusi Rakyat

Menurutnya, sosok Kapten Fredy dikenal sebagai prajurit yang disiplin.

Sementara di mata kawan-kawannya, Kapten Fredy adalah sosok yang mudah bergaul dengan siapapun.

"Dari teman-temanya yang sehari-hari bergaul dengan almarhum, almarhum orang yang baik, disiplin, ramah, dan mudah bergaul dengan teman-temanya. Jadi kami semua juga sangat kehilangan dengan kepergian almarhum," jelasnya.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com, tribunnews

Baca Lainnya