Sosok.ID - Akhir hidup gajah betina asal India yang satu ini sungguh tragis.
Gajah yang sedang hamil itu meninggal dunia usai memakan nanas berisi petasan dan meledak dimulutnya.
Melansir dari Metro.co.uk, gajah itu sedang berkeliaran di luar taman nasional terdekat untuk mencari makan.
Hingga akhirnya ia menemukan buah berduri itu.
Kemudian gajah itu ditemukan di sungai sedang mendinginkan badannya.
Tapi, saat warga setempat hendak mengeluarkannya dari sungai, gajah itu pingsan lalu mati.
Insiden yang cukup mengejutkan ini kemudian diselidiki.
Sebab, ada dugaan tindak pidana kekejaman terhadap hewan, kata pejabat kehutanan Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: Hanya Demi Pawai Megah, Dibalik Kostum Gemerlap Gajah Ini Tersimpan Fakta Menyedihkan
Seorang warganet mengaku telah melihat bagaimana ledakan menghancurkan mulut dan lidah si gajah.
Ia juga membagikan foto-foto gajah yang malang itu.
"Dia pasti lebih khawatir dengan kesehatan bayinya daripada rasa laparnya sendiri," tulis Krishnan di media sosialnya, seperti dikutip Sosok.ID via Metro.co.uk.
Insiden yang dibagikan Krishnan kemudian menimbulkan kemarahan warganet.
Diketahui, gajah itu terbunuh di luar kawasan Taman Nasional Lembah Diam pada 23 Mei 2020 lalu.
Tepatnya di distrik Kerala, India bagian selatan.
Lokasi itu dekat dengan lahan pertanian milik penduduk.
Di mana mereka sering menyebar buah-buahan berisi petasan.
Bukannya tanpa alasan, buah-buah itu sengaja disebar untuk mencegah binatang merusak tanaman mereka.
"Kami hanya mnegetahui bahwa cedera (yang dialami gajah) disebabkan oleh semacam bahan peledak," kata pejabat kehutanan Sunil Kumar.
Para pelaku, katanya, terancam dakwaan kekejaman terhadap hewan.
Mereka dapat dikenakan denda, atau bahkan hukuman penjara bila terbukti bersalah.
India sendiri diketahui merupakan negara yang memiliki populasi gajah terbesar di Asia.
Tetapi, gajah-gajah di Negeri Bollywood justru diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah.
Hal ini disebabkan banyaknya konflik antara gajah dan manusia.
Sebab hewan bertelinga besar itu sering kali tersesat di pemukiman warga.
Tentunya, mereka terpaksa karena ingin mencari makan.
(*)