Usai Periksa Pasien Covid-19, Seorang Perawat Diteror dan Pasien Dikucilkan Warga Kampung Sampai Buat Ganjar Pranowo: Saya Ingin Dengar Siapa yang Mengancam

Senin, 01 Juni 2020 | 18:00
Kolase Kompas.com

Usai Periksa Pasien Covid-19, Seorang Perawat Diteror dan Pasien Dikucilkan Warga Kampung Sampai Buat Ganjar Pranowo: Saya Ingin Dengar Siapa yang Mengancam

Sosok.ID - Sebuah kejadian tak patut dicontoh kembali dialami oleh seorang tenaga medis di Sragen, Jawa Tengah.

Tenaga medis yang merupakan seorang perawat di sebuah puskesmas di Sragen tersebut diancam.

Ia mendapatkan ancaman melalui pesan singkat, WhatsApp pada hari Jumat (29/5/2020) kemarin.

Tak hanya perawat yang diancam melalui pesan singkat, WhatsApp saja tapi pasien juga merasakan hal yang hampir serupa.

Baca Juga: Baru Jadi Pacar Sudah Habis Ongkos 12 M, Model Cantik Ini Malah Minta Cerai Usai Poroti Harta Suami Hingga Bangkrut, Padahal Baru Nikah Seminggu

Setelah dikonfirmasi positif covid-19, pasien mengaku dikucilkan oleh lingkungan di sekitar rumahnya.

Apa yang terjadi pada pasien dan tenaga medis tersebut membuat Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah pun meradang.

Ganjar pun angkat bicara mengenai persoalan yang terjadi di Sragen tersebut.

Gubernur Jawa Tengah itupun menyebut bahwa peristiwa seperti ini seharusnya tak terjadi lagi.

Baca Juga: Walau Amerika Sudah Lepas Tangan, Inggris Akan Tetap Mendukung Kemerdekaan Hong Kong dari China

(Tangkapan layar) via Kompas.com
(Tangkapan layar) via Kompas.com

(ilustrasi) Viral di media sosial video memperlihatkan sejumlah warga mengamuk dan mencoba menghadang petugas medis.

Sebab menurutnya, penanganan pasien covid-19 di Indonesia telah dilakukan dengan prosedur kesehatan yang telah ditentukan.

"Jangan lagi pernah ada model-model seperti ini. Ketika semua sudah dilakukan sesuai prosedur tolong jangan ada yang anek-aneh. Kita lagi dalam kondisi sulit," papar Ganjar di Semarang, Minggu (31/5/2020) dikutip dari Kompas.com.

Mengutip dari Kompas.com, ancaman itu berawal dari seorang perawat di puskesmas setempat di daerah Sragen yang memeriksa salah satu warga desa di sana.

Warga tersebut terkonfirmasi terpapar virus corona.

Baca Juga: Seolah Dibalas Tuhan, 2 Pasukan KKB Joni Botak Reaktif Corona, OPM Sempat Tembak Mati Petugas Medis Covid-19

Namun usai memeriksa pasien yang telah dinyatakan positif covid-19 tersebut merasa warga desa berubah sikapnya pada diri dan keluarganya.

Pasien merasa dikucilkan oleh warga di lingkungan tempat tinggalnya tersebut.

Selang tak begitu lama, pada hari Jumat (29/5/2020), perawat yang memeriksa pasien covid-19 tersebut menerima sebuah pesan singkat.

Melalui pesan WhatsApp, si perawat mendapatkan ancaman dari orang tak dikenal.

Baca Juga: Mantan Tentara China Bocorkan Rencana Rahasia Pemerintahan Xi Jinping, Terkuak Ambisi Besar Beijing Kuasai Asia

(KOMPAS.com/pemprov jateng)
(KOMPAS.com/pemprov jateng)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat bercakap dengan Purwanti melalui sambungan telepon, Minggu (29/3/2020).

Pesan bernada ancaman itupun kini membuat si perawat menjadi trauma dan merasa ketakutan.

Gubernur Ganjar menyarankan, korban melaporkan ke kepolisian perihal persoalan ancaman.

"Saya minta korban melaporkan apa yang terjadi agar cepat selesai sehingga tidak ada lagi stigma-stigma negatif yang nanti membuat hati orang terluka," terang dia.

Ganjar juga berencana menghubungi perawat itu untuk mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya.

Baca Juga: Orang Dalam di Militernya Bocorkan Tiongkok Sudah Rencanakan Ingin Rebut Laut China Selatan Sejak 2010, Digunakan Untuk Pertahanan Udara!

"Sebenarnya kalau saya bisa tahu orangnya (korban), saya pengen telepon dia. Saya ingin dengar sendiri siapa yang mengancam, apa persoalannya sehingga kita bisa klarifikasi apa yang terjadi," tutur Gubernur Ganjar.

Ganjar bahkan mengupayakan membawa petugas medis itu ke tempat khusus jika benar-benar merasa terancam.

"Kalau dia merasa terancam kita perlu bawa selter agar dia aman," tutur dia. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya