Dulu Bergelimang Harta Saat Jabat Manager Gaji Rp 100 Juta, Kini Pria Ini Harus Jadi Penjual Es Cincau Setelah Jadi Mualaf: Allah Tolong Saya Terus

Minggu, 31 Mei 2020 | 12:00
(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)

Dulu Bergelimang Harta Saat Jabat Manager Gaji Rp 100 Juta, Kini Pria Ini Harus Jadi Penjual Es Cincau Setelah Jadi Mualaf: Allah Tolong Saya Terus

Sosok.ID - Nasib orang tak ada yang tahu kecuali Tuhan yang Maha Kuasa.

Seperti halnya garis kehidupan siap orang tak ada yang mengetahui kecuali Yang Maha Pencipta.

Namun, bukan berarti seseorang harus menerima apa yang ada dalam dirinya seperti yang telah digariskan dan tinggal diam saja.

Tetapi usaha dan kerja keras bisa membantu merubah diri ke arah yang lebih baik.

Baca Juga: Punya Suami Genit dan Bermulut Manis pada Wanita-wanita Seksi, Terungkap Alasan Istri Hotman Paris Tak Pernah Marah Sedikitpun Saat Melihat Kelakuan Gatel sang Pengacara 30 Miliar

Hal itulah yang dialami oleh pria yang kini telah tak muda lagi ini.

Di usia senja seperti sekarang, pria ini tak mau berpangku tangan dan pasrah atas kehidupannya.

Pria kelahiran Palembang satu ini adalah salah satu teladan yang tak pernah pasrah pada keadaan.

Bahkan dirinya tak menyesal di usia senja tetap harus bekerja untuk menyambung hidup.

Baca Juga: Tanpa Pikir Panjang Langsung Mengiyakan Lamaran Kakek-kakek Tajir, Wanita Ini Menyesal Seumur Hidup Setelah 8 Tahun Jalin Rumah Tangga Hanya Gegara Tergiur Harta sang Pensiunan, Kini Menderita Sendiri karena Tak Sanggup Ceraikan sang Suami

(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)
(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)

Kisah perjalanan hidup pak Hasanudin dari seorang manajer hingga penjual es cincau

Padahal di masa lalunya, ia bukan orang sembarangan.

Hasanudin dulu pernah mengenyam kehidupan bergelimang harta.

Sebelum menjadi pedagang Cincau, ia mengaku pernah bekerja di sebuah perusahaan.

Posisinya pun bukan sembarangan, ia menempati kursi manajer di perusahaan tersebut.

Dengan posisi tersebut, Hasanudin tiap bulannya mendapatkan upah mencapai Rp 100 juta.

Baca Juga: Detik-detik Polisi Dihadang dan Dipeluk Keluarga Pasien Covid-19 yang Kabur dari Tempat Isolasi, Sang Anggota Kepolisian Sampai Merinding Ketakutan

Namun semua yang ia miliki saat itu tidak membuat hidupnya lebih baik dan tenang.

Kisah inspirasi ini dibagikan melalui kanal Youtube, Gavy Story Selasa, (26/5/2020) yang mengangkat kisah dirinya, pria yang kini berusia 66 tahun itu sempat menjabat sebagai General Manager (GM) sebuah tempat hiburan terkenal di Jakarta.

Segala macam kemewahan pernah ia kecap pada saat dirinya bekerja sebagai seorang manajer.

Tinggal di Jakarta dan miliki rumah serta mobil mewah dan keluarga harmonis pun tak bisa membuat hatinya tenang.

Baca Juga: Cekcok, Ayah dan Anak Kompromi Bunuh Eks Polisi hingga Sajikan Dagingnya sebagai Kudapan untuk Jamu Tunawisma, Keduanya Tersenyum Menyeringai saat Ditangkap

(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)
(Tangkap layar YouTube/Gavy Story)

Sosok pak Hasanudin

Saking melimpahnya, ia tak mempermasalahkan saat istrinya ingin berbelanja, makan enak di restoran enak, hingga memberi sang mertua.

Hasanudin yang sempat mengenyam pendidikan di Singapura dan mahir berbahasa Inggris dan mandarin itu juga kerap diutangi sejumlah uang oleh teman-temannya.

Alhasil, uangnya pun perlahan-lahan mulai menipis. Ia bahkan pernah menumpuk utang hingga Rp 3 miliar.

Saat itu konflik pun mulai muncul antara dirinya dengan hingga kemudian memutuskan untuk bercerai.

Baca Juga: Meski Tewas secara Tak Hormat, Anggota TNI yang Selingkuh dengan Istri Polisi Tetap Dimakamkan secara Militer, Bripka Herman Disanksi karena Penembakan

Hasanudin kemudian mencoba untuk membangun rumah tangganya kembali dengan menikahi seorang wanita.

Sayang, pernikahannya ini juga diwarnai konflik dan kembali kandas hingga kekayaan yang dimiliki Hasanudin habis.

Tak ingin menyerah dengan kehidupannya itu, Hasanudin pun mencoba untuk mencari istri kembali.

Ia menemukan seorang wanita yang membuat hatinya kembali bergejolak.

Namun wanita tersebut meminta satu syarat bila ingin meminangnya menjadi seorang istri.

Baca Juga: Pelanggan Kadung Kenyang, Ternyata Penjaja Mie Ini Gunakan Daging Manusia untuk Topping Masakannya, Kisahnya Bikin Merinding

Hasanudin diminta untuk jadi mualaf bila ingin menikahi wanita tersebut.

Akhirnya Hasanudin resmi menjadi seorang mualaf di usia 43 tahun.

Ia kemudian merantau ke Sukabumi, Jawa Barat, dan memulai hidup baru dengan sang istri.

Di sana ia kembali memulai hidupnya yang baru dan mencoba melupakan masa lalunya.

Kehidupan jadi mualaf membuatnya menjadi pribadi yang selalu bersyukur bahkan ada satu momen dimana dirinya selalu mendapatkan pertolongan tak terduga.

Pernah pada suatu ketika, ia dihadapkan kesulitan saat sang anak membeli sepatu dan diharuskan membayar uang sekolah sebanyak Rp 300 ribu.

Baca Juga: Orang Sekampung Nyinyiri Bu Guru Lulusan S2 gegara Nikahi Sopir Truk, Mulut-mulut Julid Melongo saat Tahu Ternyata Gaji Suaminya 5 Kali Lebih Besar Ketimbang Profesi Pengajar

Saat itu ia hanya pasrah sembari tetap berikhtiar mencari jalan keluar dengan tetap berjualan keliling.

Karena tak kunjung mendapat pembeli, cincau yang ia jual mulai rusak.

Beruntung, ada seseorang yang ingin membeli es cincaunya tersebut.

Hasanudin pun menolak seraya menjelaskan bahwa barang dagangannya itu telah rusak dan tidak layak konsumsi.

Sang pembeli pun tetap membeli minuman lainnya yang juga dijual oleh Hasanudin yakni es nanas sebanyak dua bungkus seharga Rp 10 ribu.

Baca Juga: Viral Jemaah Aliran Sesat Salat dan Wirid Menghadap Timur, Sudah Punya 30 Pengikut, Ini Kata Ketua Kelompok!

Tak disangka, sang pembeli kembali memanggil Hasanudin dan memberinya Rp 300 ribu. Jumlah yang selama ini dicarinya untuk sang anak.

Ada sebuah kepuasan batin yang membuatnya untuk bersyukur.

“Saya buka uangnya pas Rp300 ribu. Ya Allah saya sedih, Allah itu sering tolong saya. Allah tolong saya, saya jadi ada uang untuk beli sepatu anak saya. Allah tolong saya terus. Dulu saya dapat gaji Rp100 juta, sekarang nilainya dari itu,” ucapnya dalam video tersebut. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : YouTube, Instagram

Baca Lainnya