Kisah Masa Muda Didi Kempot, Ngamen di Lampu Merah Slipi Diawasi Diam-diam Oleh Mamiek Prakoso

Selasa, 26 Mei 2020 | 09:00
Kolase Kompas.com

Kisah Masa Muda Didi Kempot, Ngamen di Lampu Merah Slipi Diawasi Diam-diam Oleh Mamiek Prakoso

Sosok.ID - Kisah hidup Didi Kempot memang sangat menginspirasi, bahkan perjuangannya untuk bisa mencapai titik ini patut dicontoh.

Meski berada di keluarga seniman yang telah tersohor di tanah air, namun hal itu tak membuat Didi berpangku tangan.

Bahkan sang kakak yang telah terkenal dan memiliki sejumlah kekayaan saat jadi pelawak bersama Srimulat tak membuat Didi bergantung pada Mamiek Prakoso.

Penyanyi campursari itu lebih memilih menjadi pengamen lampu merah di Jakarta ketimbang numpang di tempat sang kakak.

Baca Juga: Persiapan untuk Pendaratan Amfibi Menguasai Taiwan, China Gelar Latihan Militer Selama 2 Bulan

Sebelum berhasil menjadi seorang penyanyi campursari yang legendaris, mendiang Didi Kempot mengadu nasibnya ke Jakarta sebagai pengamen jalanan.

Rekan Didi Kempot yang juga komedian, Untung Blangkon, menjadi saksi rekannya tersebut mencicipi kerasnya ibu kota.

Untung yang juga sahabat kakak Didi Kempot, Mamiek Prakoso, menceritakan, Mamiek tak percaya Didi mengamen di Jakarta.

Hingga akhirnya, Mamiek diam-diam mengawasi Didi Kempot ngamen di Slipi, Jakarta Barat.

Baca Juga: Genap 5 Tahun Seorang Pria Benturkan Kepalanya ke Pohon Setiap Hari Hingga Gegerkan Negaranya, Alasannya Bikin Heran Netizen!

KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO
KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO

Didi Kempot Meninggal Dunia, Saudara Dekat Sebut Mendiang Sempat Dirawat di RS Sebelum Menghembuskan Napas Terakhir

“Saya pernah datang ke (tempat) abangnya Mas Didi, Mas Mamiek Prakoso, kan, satu jalur sama saya (sama-sama pelawak). 'Mas Didi masih ngamen’, Mamiek enggak percaya kalau Didi ngamen,” tutur Untung Blangkon seperti dikutip dari kanal YouTube-nya, Jumat (15/5/2020).

Ia mengatakan, Didi Kempot merupakan pribadi yang pendiam.

Kemudian, pada suatu kesempatan, Mamiek mengantarkan Didi Kempot ke Bundaran Slipi.

Baca Juga: Jatah Preman Hilang Karena Corona, Geng Yakuza Jepang Alih Profesi Jadi Penjual Masker

"Ke lampu merah Slipi, dilihatin dari jauh, ternyata Mas Didi benar-benar ngamen, naik bus. Diintip mas Mamiek, ingat dulu sedihnya luar biasa,” ujar Untung Blangkon.

Bagi Untung Blangkon masih banyak kenangan antara dirinya dengan Didi Kempot.

Hanya saja, Untung Blangkon tak dapat menceritakan seluruh kenangannya karena membutuhkan waktu yang lama.

Baca Juga: Pernah Rasakan Pedihnya Diselingkuhi Berkali-kali oleh Krisdayanti, Anang Hermansyah Justru Kepergok Kirim Pesan Mesra ke Wanita Lain, Ashanty : Kalau Dia Selingkuh Aku Pilih Cerai

“Banyak kenangan sama Mas Didi yang luar biasa,” ujar Unting Blangkon.

Kini, Untung Blangkon hanya bisa mengingat-ngingat kenangan tersebut lantaran sang sahabat telah berpulang kepada Sang Khalik.

Baca Juga: Dikira Vampir, Wanita 51 Tahun Ini Sering Buat Orang Salah Paham Gegara Wajahnya yang Menolak Tua, Kerap Dikira Kakak dari Putrinya karena Kelewat Awet Muda

Didi Kempot meninggal di Surakarta pada 5 Mei 2020 karena henti jantung.

Didi Kempot sudah dimakamkan di Ngawi, di samping makam putra sulungnya.

(Revi C. Rantung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Percaya Adiknya Ngamen, Mamiek Prakoso Diam-diam Awasi Didi Kempot di Lampu Merah Slipi "

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com