Sosok.ID - Dewasa ini, publik seringkali melontarkan guyonan tentang bosan hidup di bumi.
Terkadang, saat berseteru di sosial media dan lelah dengan angkuhnya manusia bumi, netizen akan berseloroh untuk pindah dari planet ini.
Namun, adakah planet lain yang mungkin untuk dihuni manusia?
Ilmuwan dunia telah melakukan penelitian tentang adanya tanda-tanda kehidupan di planet lain, yakni Mars.
Meski belum 100 persen dapat dibuktikan, klaim terbaru ilmuwan menyebut adanya tanda-tanda air di planet merah.
Molekul biologis juga dianggap sebagai tanda lain terkait kehidupan lawas di planet ke empat dalam tata surya ini.
Curiosity Mars, wahana antariksa NASA telah menemukan molekul biologis yang diyakini tim ahli astrobiologi sebagai bukti adanya kehidupan kuno di Mars.
Klaim ini mengarah padatemuan meteorit yang dikenal sebagai Allan Hills 84001, yang mengandung bahan-bahan organik ke bentuk nitrogen, dikutip dari Daily Star.
Hal itu memberi harapan tentang kemungkinan lingkungan di Mars mengandung unsur tanah dan air.
Ilmuwan memaparkan, salah satu bahaya tinggal di Mars yakni adanya paparan radiasi kosmik yang mematikan.
Kabar baiknya, tim dari Washington Academy of Sciences, seperti dilansir Futurism via Kompas.com, memberi tahu adanya kemungkinan menghindari paparan radiasi Mars.
Menurut mereka, manusia harus membangun pemukiman dalam goa-goa bawah tanah atau lava tube alias terowongan lava, jika memang masih ingin tinggal di Mars.
Baca Juga: Beginilah Cara NASA Melatih Astronot Sebelum Dikirim ke Luar Angkasa Dalam Misi Artemis Tahun 2024
Ini merupakan perkembangan science yang bagus, mengingat penelitian yang telah dilakukan secara menahun.
Live Science menjelaskan, terowongan lava di area cekungan bekas jatuhnya meteor kuno Hellas Planitia, dianggap sebagai lokasi sempurna untuk membangun pemukiman.
Pasalnya, tempat itu dekat dengan garis khatulistiwa di mana radiasi menjadi lebih rendah dibanding area Mars yang lain.
Namun perlu diingat, tinggal di Mars bukan ide yang benar-benar bagus.
Baca Juga: Karya Jenius BJ Habibie, Temuannya Sampai Dipakai NASA untuk Penjelajahan Luar Angkasa
Sebab hampir seluruh bagian planet Mars mampu dengan mudah membunuh manusia.
Berbeda dengan bumi, Mars merupakan planet yang gersang, dengan paparan radiasi tinggi dan oksigen yang kurang.
Sementara di Bumi, manusia diselamatkan magnetosfer yang mampu melindungi kita dari radiasi Matahari.
Sayangnya Mars tak memiliki perisai magnet yang kuat, sehingga aliran ektromagnetik yang konstan akan merusak sel dan DNA manusia.
Adapun Hellas Planitia dipilih sebagai tempat yang cocok usai ilmuwan mengidentifikasi tiga struktur di Mars berdasarkan gambar yang diambil wahana antariksa Mars Reconnaissance Orbiter NASA.
Gagasan terowongan lava sebagai pelindung radiasi kemudian diuji dengan hasil adanya efek perlindungan yang signifikan.
Penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam Journal of Washington Academy of Sciences.
Bukan hanya melindungi dari paparan radiasi, terowongan lava juga memberikan perlindungan dari mikrometeorit, fluktuasi suhu, dan zat berbahaya di permukaan planet merah.
Tinggal di lokasi tersebut juga bakal membantu ilmuwan dalam upaya mengkaji lebih dalam studi geologi dan geomorfologis Mars.
Namun tentu saja, tinggal di Bumi adalah pilihan terbaik untuk manusia.
Oleh karenanya, menjaga alam dan lingkungan dari ulah tangan-tangan tak bertanggungjawab, diyakini mampu membantu menyelamatkan Bumi dari bencana besar. (*)