Persiapan untuk Pendaratan Amfibi Menguasai Taiwan, China Gelar Latihan Militer Selama 2 Bulan

Jumat, 15 Mei 2020 | 18:00
Burkitt, Janet, CTR, DIMOC JCCC

Persiapan untuk Pendaratan Amfibi Menguasai Taiwan, China Gelar Latihan Militer Selama 2 Bulan

Sosok.ID - Hubungan China-Taiwan kali ini benar-benarmendidih.

Sumber ketegangan ini tak lain karena bakal dilantiknya presiden Taiwan penentang China Tsai Ing-wen pada pekan depan.

Terlebih Amerika Serikat (AS) juga sudah melayarkan kapal perusaknya USS McCampbell di Selat Taiwan untuk melindungi proses pelantikan Tsai Ing-wen.

Namun China langsung membalasnya dengan hal yang tak terduga.

Baca Juga: Humas BPJS Kesehatan Mengenai Kenaikan Iuran : Ini Merupakan Salah Satu Wujud Gotong Royong

China pada hari Kamis memulai serangkaian latihan militer selama dua setengah bulan di pantai utara.

Mengutip People's Daily, sejumlah analis menilai, latihan tersebut lebih merupakan periode reguler pelatihan internal yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan menguji senjata pertahanan udara canggihnya, daripada menargetkan Pulau Taiwan seperti beberapa laporan oleh Taiwan.

Dari Kamis hingga 31 Juli, jika membaca pemberitahuan pembatasan navigasi yang dikeluarkan Administrasi Keselamatan Maritim yang dirilis di situs resminya pada hari Senin, penembakan langsung akan dilakukan di wilayah laut timur laut di Tangshan, Provinsi Hebei, China Utara.

Menurut koordinat dan deskripsi yang diberikan dalam pemberitahuan tersebut, zona terbatas adalah area berbentuk kipas dengan radius 25 kilometer, totalnya sekitar 525 kilometer persegi, mencakup beberapa wilayah daratan pantai tetapi sebagian besar wilayah laut.

Baca Juga: Apes! Gegara Emak-emak Positif Corona Pilih Berobat ke 'Wong Pintar' dan Ogah Isolasi di RS, Mbah Dukun dan Para Pasiennya Auto jadi ODP

Semua kapal dan personel yang tidak terkait harus menghentikan semua aktivitas di daerah ini selama periode ini dan mengungsi ke zona aman terlebih dahulu untuk menghindari kecelakaan, kata pemberitahuan itu.

Global Times memberitakan, militer Tiongkok belum mengumumkan perincian latihan. Kondisi inilah yang kemudian memicu spekulasi mengenai latihan tersebut.

Outlet media Taiwan EBC News pada hari Rabu memberitakan, latihan militer itu berkaitan dengan pidato pelantikan pemimpin regional Tsai Ing-wen yang dijadwalkan pada 20 Mei.

focustaiwan.tw
focustaiwan.tw

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kedua dari kanan) saat meninjau kesiapan militer negaranya

Beberapa laporan juga menyebut, latihan ditujukan untuk menampilkan latihan pendaratan dengan tujuan meningkatkan kemampuan PLA untuk menyatukan kembali Taiwan dengan paksa.

Program militer China Central Television (CCTV) Weihutang melaporkan pada hari Selasa bahwa latihan itu diadakan di Teluk Bohai, pintu gerbang maritim ke ibukota negara Beijing, dan lokasi yang secara strategis penting untuk melindungi Beijing, Tianjin dan Hebei.

Baca Juga: Dilantik untuk Sama-sama Kerja demi Rakyat, Gegara Tak Dilibatkan dalam Proyek Rp 17 M, Bupati di Daerah Ini Diancam Bakal Dibunuh Wakilnya

PLA sebelumnya telah mengadakan beberapa latihan pertahanan udara seri "Perisai Biru" di wilayah ini, di mana PLA menguji kemampuan teknis dan taktis dari beberapa jenis baru rudal pertahanan udara, Weihutang melaporkan.

Teluk Bohai juga merupakan salah satu zona uji senjata angkatan laut Tiongkok, dan basis pelatihan untuk jet tempur berbasis kapal induk terletak di dekatnya, kata Weihutang.

Xu Guangyu, seorang penasihat senior Asosiasi Senjata dan Perlucutan Senjata China, mengatakan kepada Global Times, dilihat dari lokasi, waktu dan area, latihan tersebut kemungkinan merupakan latihan internal PLA.

Dia menambahkan, jika PLA ingin mengirim peringatan kepada separatis Taiwan, latihan tidak akan diadakan di daerah laut pedalaman seperti Teluk Bohai, melainkan di Laut Huanghai, Laut China Timur atau Laut China Selatan, yang lebih dekat ke Taiwan. (*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Militer China gelar latihan militer selama 2,5 bulan, menargetkan Taiwan?"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya