Corona Tak Bakal Melunturkan Kekejaman Kim Jong Un, Mayat-mayat Manusia di Korea Utara Disulap jadi Pupuk Tanaman

Senin, 25 Mei 2020 | 12:35
New York Times

Kim Jong Un

Sosok.ID-Bukan rahasia lagi, bahwa Korea Utara merupakan negara dengan aturan-aturan yang tak masuk akal.

Negara pimpinan diktator Kim Jong Un ini, dikenal tertutup dan enggan memperlihatkan kondisi di dalamnya ke publik luas.

Aturan-aturan mengikat juga diterapkan bagi masyarakat Pyongyang dan sekitarnya.

Dari mulai setor tinja pada pemerintah, hingga kewajiban rakyatnya untuk memuja presidennya.

Baca Juga: Kim Jong Un yang Sekarang Bukan Kim Jong Un Asli, Aktivis HAM Soroti Beda Struktur Gigi, Netizen: Teoriku Dia telah Mati dan Itu Hanya Kloning

Kali ini ada kisah mengerikan lain lagi yang terungkap di Korea Utara baru-baru ini.

Menurut Daily Mirror pada Selasa (31/3/2020), Korea Utara dilaporkan menggunakan mayat manusia untuk dijadikan pupuk tanaman.

Laporan itu menyebut bahwa mayat manusia sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.

Mayat yang digunakan, konon adalah tahanan politik yang meninggal di penjara.

Baca Juga: Permintaan Khusus Kim Jong Un : Warga Korut Harus Rajin Boker Karena Wajib Setor Kotorannya ke Pemerintah Setiap Hari

Tindakan mengerikan ini dilakukan di seluruh negeri, bahkan di daerah pegunungan dan membuatnya bisa cepat panen baru-baru ini.

Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.

Dia mengatakan dengan nama samaran Kim-Il-Soon.

"Tanahnya sangat subuh, dan pertaniannya berhasil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami."

Baca Juga: Kereta Lokomotif Kim Jong Un, Perjalanan Mewah Dinasti Kim dengan Kepuasan Ditemani Para Wanita Cantik 'Brigade Budak Nafsu'

"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.

"Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.

"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangah mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.

Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).

Baca Juga: Dunia Kena Prank, Kim Jong Un Ternyata Nggak Jadi Mati

Dia mengatakannya, setelah berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.

Bukti nyata semakin jelas setelah petugas mencatat bahwa kamp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.

Greg Scarlatoiu direktur eksekutif HRNK mengatakan, kesaksian baru ini berfungsi mengingatkan kita bahwa di tengah pandemi ini tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.

"Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya dengan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya," katanya.

Baca Juga: Lebih Kejam dari Penjara Guantanamo, Teknik Penyiksaan Ala Korut Jadi Bukti Rezim Brutal Kim Jong Un

"Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban," jelasnya.

Dalam laporan terbaru di kamp HNRK, menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.

Kemudian dikubur dengan buru-buru, dan ditutupi lapisan tanah yang tipis.

Namun, jika yang mati banyak, mereka akan menggali lubah sebesar tanah, dan memasukan semua mayatnya bersamaan di dalam sana.

Baca Juga: Lebih Kejam dan Lebih Berbahaya Ketimbang Kim Jong Un, AS Mulai Waspada Dengan Kim Yong Jong, Sampai Kirim Intelejen Cari Data Adik Pimpinan Korea Utara

Kemudian di atas tanah dijadikan ladang hasilnya seperti sayuran yang ditanam seperti lobak, bayam dan kubis, akan diberikan kepada penjaga kamp dan keluarga mereka.

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul:Bukannya Dimakamkan Atau Dikremasi dengan Layak, Beginilah Nasib Mayat di Korea Utara Dijadikan Pupuk Untuk Merawat Tanaman

(Afif Khoirul M)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Intisari Online