Keras Nyatakan Negaranya Nihil Corona, Kim Jong Un Kini Jilat Ludah Sendiri Jika Sedari Maret 2020 Korut Sudah Terjangkit Covid-19

Selasa, 21 April 2020 | 17:15
Bloomberg

Keras Nyatakan Negaranya Nihil Corona, Kim Jong Un Kini Jilat Ludah Sendiri Jika Sedari Maret 2020 Korut Sudah Terjangkit Covid-19

Sosok.ID- Supreme Leader Korea Utara (Korut) Kim Jong Un belakangan membantah jika negaranya terjangkit corona.

Bahkan diktator itu keras menyatakan negaranya nihil corona.

Akan tetapi nampaknya kini ia harus menjilat ludah sendiri.

Pasalnya Pyongyang mengumumkan jika corona sudah menjangkiti Korut sejak Maret 2020.

Baca Juga: Berkaca Pada Yenny Wahid, Mundur dari Jabatan Stafsus SBY, Anak Gus Dur Tak Mau Ada Konflik Kepentingan dengan Partai, Jadi Contoh Untuk Stafsus Milenial?

Sayangnya, pengumuman ini tidak dilakukan secara terang-terangan dan secara resmi.

Mengutip Daily Mail pada Minggu (19/4/20), Pihak berwenang Korea Utara mengungkapkannya pada warga dalam kuliah umum.

Mereka mengatakan ada kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi pada awal Maret 2020.

Berita tersebut datang setelah klaim Korea Utara belum memiliki kasus terkonfirmasi.

Baca Juga: Padahal Sudah 1 Bulan Isolasi Hingga 10 Kali Jalani Tes, PDP Corona Ini Tunjukkan Hasil yang Berubah-ubah, Bikin Dinkes Bingung Hingga Minta Tolong WHO

Artinya, bahwa Korut selama ini menyembunyikan kasus virus corona dari dunia.

Menurut Daily Mail, pada Jumat malam (17/4), Radio Free Asia melaporkan yang dikatakan dosen itu pada organisasi dan pengamat lingkungan.

Mengutip dari dua sumber, yakni Pyongyang dan Ryanggang dosen tersebut mengatakan ada kasus dalam negeri.

Namun, dia tidak menyebutkan detail serta jumlah angkanya.

Dilaporkan media RFA, para Dosen mengatakan, kasus yang terkonfirmasi di Korut berada di Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara.

Laporan tersebut menyusul klaim Kim Jong-Un yang mengatakan tidak ada kasus terkonfirmasi di Korea Utara.

Diketahui, Hamgyong Utara berada di wilayah timur laut Korea Utara.

Sementara, Hwanghae Selatan berada di barat daya, kini Korea Utara telah memberlakukan pedoman jarak sosial pada warganya.

Baca Juga: Pertama Sepanjang Sejarah, Harga Minyak Dunia Mentah Anjlok di Bawah 0 Dollar AS, Kenapa Pertamina Tak Turunkan Harga BBM? Ini Alasannya!

Selain itu Korea Utara juga memperkuat pemeriksaan di perbatasan.

Bahkan, Pyongyang juga memerintahkan orang asing dari negara manapun yang masuk ke Korea Utara untuk di karantina hingga 30 hari.

Korea Utara juga telah memulangkan puluhan diplomat keluar dari negaranya pada awal Maret 2020 lalu.

Lantas bagaimana jadinya jika virus corona benar-benar ada dan menyebar di Korea Utara ada kemungkinan skenario terburuk ini akan terjadi.

virus corona bisa menghancurkan negara itu, karena mereka tidak memiliki kemampuan memerangi epidemi.

Dengan populasi lebih dari 25 juta orang, wabah itu bisa mengancurkan Korea Utara karena negara tersebut terlalu miskin.

Sarjana Korea Utara Profesor Robert E.Kelly mengungkapkan kebobrokan negara tersebut.

Pada masa lalu Korut pernah mengalami kelaparan di mana hal itu menyebabkan kehancuran negara komunis itu hingga menewaskan 3,5 juta jiwa.

Korea Utara juga mengatakan virus itu adalah "pertarungan" dan merupakan masalah bagi "kelangsungan hidup" negara.

"Epidemi akan, seperti yang disadari rezim itu sendiri, adalah masalah kelangsungan hidup nasional," katanya

Dia menambahkan, "Pyongyang tidak memiliki sumber daya maupun budaya administratif transparansi, empirisme yang terpisah dari ideologi, teknokrasi untuk menanggapi epidemi yang sebenarnya."

"Bantuan asing yang berkelanjutan dan, gagal itu, penindasan brutal hampir pasti diperlukan untuk mencegah wabah lokal," jelasnya.

Profesor juga sistem perawatan kesehatan Korea Utara telah "rusak selama beberapa dekade" dan tidak akan mampu mengatasinya.

Selain itu mantan dokter Korea Utara Choi Jung-hun juga ungkapkan hal serupa, yang menyebut Pyongyang tidak memiliki sumber daya melakukan karantina skala penuh.

Baca Juga: Misteri Kelam di Sebuah Rumah yang di-Blur Google, Pemiliknya Bersalah atas 937 Tuduhan dan Dihukum 1000 Tahun, Rantai Besi Berkarat jadi Saksi Kisah Kekerasan Seksual Selama 10 Tahun

Dia bekerja pada wabah campak di dalam negeri pada 2006 hingga 2007 dan mengatakan petugas medis tidak siap untuk melawan.

"Masalahnya di Korea Utara adalah bahwa manual tidak diikuti," dokter menjelaskan.

"Ketika tidak ada cukup makanan yang disediakan untuk orang-orang di rumah sakit dan fasilitas karantina, orang-orang melarikan diri untuk mencari makanan."

Sementara itu Korea Utara menghadapi ancaman menyegel perbatasannya dan memperburuk ekonomi yang sudah hancur. (*)

Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Korea Utara Akhirnya Tak Bisa Berbohong, Kasus Covid-19 di Korut Akhirnya Bocor dan Terkonfirmasi ternyata Sudah Ada Sejak Bulan Maret Namun Tidak Diakui

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : intisari

Baca Lainnya