Modernisasi Alutsista Murah Meriah Ala Negeri Tirai Bambu : Jiplak Senjata AS Sampai ke Akar-akarnya!

Senin, 25 Mei 2020 | 21:00
China Military

Modernisasi Murah Meriah Ala Negeri Tirai Bambu : Jiplak Senjata AS Sampai ke Akar-akarnya!

Sosok.ID- Sejak 1980, China bertekad menjadi kekuatan baru di dunia.

Tekad itu tentu saja mendapat perlawanan sengit dari berbagai pihak.

Kebanyakan tak setuju jika negeri Tirai Bambu jadi kekuatan hegemoni baru.

Masalahnya niatan China menjadi kekuatan utama dunia menabrak kedaulatan negara lain dan asal klaim teritori laut.

Baca Juga: Tahu Betul Beratnya Perjuangan 14 Tahun Punya Anak, Inul Daratista Malah Tak Patok Kriteria Saklek untuk Calon Mantu: Penting Nerima Aku Jadi Mertua

AS turut menentang klaim ekspansif China, bahkan hingga membuat militer China menyebutnya sebagai 'pembuat onar'.

Dalam situasi tersebut, China sempat memamerkan kekuatan militernya di Laut China Selatan.

Berbicara soal militer China, negara ini memang terkenal dengan kekuatan militernya. Bahkan kini telah memiliki senjata angkatan laut paling kuat.

Pada 2018 lalu, intelijen AS berhasil membongkar kekuatan militer China yang kian berbahaya.

Baca Juga: 100 Rudal Antarbenua Siap Libas AS Tiba-tiba, Tiongkok: Kami Cinta Damai, tapi Jangan Berpikir Nuklir Ini Tak Bisa Meledak

Salah satu yang diketahui adalah kepemilikan China atas senjata Angkatan laut paling kuat yang disebut Railgun, yang menggunakan energi elektromagnetik, dan tidak menggunakan bubuk mesiu.

Railgun menggunakan energi elektromagnetik bukan bubuk mesiu untuk mendorong putaran, dan China mampu menyerang target 124 mil jauhnya dengan kecepatan hingga 1,6 mil per detik, menurut laporan itu.

Untuk perspektif, tembakan yang ditembakkan dari Washington, DC, bisa mencapai Philadelphia dalam waktu kurang dari 90 detik.

inquisitr
inquisitr

Pangkalan laut China selatan

Railgun telah lama muncul di daftar keinginan militer Rusia, Iran, dan AS sebagai senjata hemat biaya yang memberi angkatan laut kekuatan meriam dengan jangkauan peluru kendali presisi, seperti dilansir dari CNBC.

Bahkan rincian Biaya, untuk membuat Railgun juga dilaporkan, disebutkan China mengelontorkan dana sekitar 25.000 Dollar As, hingga 50.000 Dollar As (Sekitar Rp 352 Juta - 700 Juta).

Angka tersebut terhitung lebih murah, dibandingkan dengan senjata rudal jelajah Tomahawk milik Angkatan Laut AS yang memiliki harga hingga, 1,4 Juta Dolar AS (Sekitar Rp 19 Milliar).

Pertama kali, Railgun Cina diperlihatkan pada 2011, dan tengah menjalani pengujian pada tahun 2014, dan laporan terkait dilaporkan oleh CNBC pada tahun 2015 dan 2017.

Ketika senjata tersebut dikalibrasi untuk menyerang, senjata tersebut juga berhasil dipasang di kapal perang, dan mulai di uji coba di laut pada Desember 2017.

Baca Juga: Bukan Hanya dengan Asia Tenggara dan Jepang, Militer China Juga Terlibat Bentrokan dengan India di Perbatasan

Hal ini menjadikannya China mendapatkan satu tempat lebih tinggi di kubu Angkatan Lautnya, ketika prestasi tersebut belum pernah dicapai oleh negara lain.

Sedangkan di kubu Angkatan Laut AS, Railgun baru dikembangkan dan baru dioperasikan dalam beberapa tahun lagi.

Bahkan saat ini Railgun masih dalam pengembangan, dan bersifat rahasia di bawah Kantor Penelitian Angkatan Laut.

Bahkan China sudah mendahuluinya, dengan mengembangkan senjata sebesar ini, yang berasal dari pengerahan sistem rudal di Beijing ke pos terdepan di Laut Cina Selatan.

Railgun milik China juga dipadukan dengan sistem pertahanan pantai yang baru, dan merupakan tambahan yang signifikasi, terhadap militer China di salah satu wilayah yang paling diperebutkan dunia. (*)

Artikel ini telah tayang di Hot.grid.id dengan judul Senjata Murah dan Hemat Biaya Ini Justru Buat Angkatan Laut China Jadi yang Terkuat di Dunia, Mampu Serang Musuh dari Jarak Super Jauh Tanpa Meleset Sedikitpun

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Grid Hot