Tak Sanggup Cari Sesuap Nasi Usai Kena PHK, Pria Ini Terpaksa Tawarkan Ginjalnya untuk Bertahan Hidup di Tengah Wabah Virus Corona

Rabu, 06 Mei 2020 | 13:15
tribunsolo.com/mardon

Rumah keluarga Frans Larry Oktavianus (43) yang nekat menjual ginjal dan akan melakukan aksi jalan kaki menuju Semarang menemui Gubenur Jateng, Ganjar Pranowo, di Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Minggu (3/5/2020).

Sosok.ID - Wabah virus corona memberikan dampak yang serius bagi perekonomian di Indonesia maupun dunia.

Banyak usaha yang terpaksa ditutup karena tak bisa beroperasi di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu, beberapa perusahaan melakukan pengurangan karyawan agar bisa menyelamatkan diri dari kebangkrutan.

Akibatnya banyak masyarakat yang menganggur karena terkena PHK.

Baca Juga: Sempat Tidur di Masjid dan Ingin Jual Ginjal Gara-gara Terlilit Utang Rp 400 Juta, Kini Candra dan Shinanta Akan DIilantik Jadi Anggota DPRD Terpilih

Salah satunya adalah seorang pria asal Klaten bernama Frans Larry Oktavianus (43) ini.

Ia dirumahkan lantaran perusahaan cuci mobil tempatnya mengais rezeki sepi pelanggan akibat virus corona.

Karena itu lah, ia tak bisa mendapat penghasilan.

Himpitan ekonomi di tengah wabah virus corona bahkan telah membuatnya kehilangan akal sehat.

Baca Juga: Viral Gadis Jual Ginjal Demi Kesembuhan Adiknya Akhirnya Dapat Bantuan, Bupati Kubu Raya Himbau Warganya Tak Perlu Lakukan Hal Ekstrem

Bagaimana tidak, untuk mendapatkan uang ia bahkan sampai menawarkan ginjalnya.

Melansir dari Tribun Jateng, Frans dikabarkan berjalan kaki dengan membawa poster untuk menawarkan ginjalnya.

Poster yang dipasang di bagian dada dan punggung itu bertuliskan niat Frans untuk menjual ginjal miliknya.

Sebab, melansir dari Kompas TV, Frans harus melunasi hutang dan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Baca Juga: Viral Bapak Nekat Jual Ginjal Demi Biaya Pengobatan Kanker Otak Sang Anak

Poster yang terbuat dari karton itu menyatakan bahwa Frans menjual ginjal miliknya untuk melunasi hutang, membayar biaya pendidikan, kesehatan, tempat tinggal dan makan sehari-hari.

Kendati beritanya sudah menjadi viral di media sosial dan tersebar luas, tetapi istri Frans, Santi (41) mengaku tidak tahu sama sekali soal niat suaminya itu.

Hal itu dikatakan Santi saat ditemui Tribun Solo di kediamannya di Dukuh Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Klaten.

"Saya tidak tahu, dia (Frans) tidak bilang pada Saya," kata Santi pada TribunSolo.com, Minggu (3/5/2020).

Baca Juga: Hatinya Luluh Dicurhati Pemudik yang Takut Mati Kelaparan Habis Kena PHK, Polisi Ini Terpaksa Izinkan Warga Mudik: Bapak Mau Tanggung Jawab?

Santi hanya mengetahui suaminya melakukan perjalanan dari Klaten ke Semarang sejak Sabtu (2/5/2020) lalu.

Adapun, tujuan Frans ke Semarang adalah untuk menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurut Santi, suaminya pergi ke Ibu Kota Jawa Tengah itu hanya berbekal ransel dan masker.

Saat suaminya izin pergi, Santi hanya bisa berpesan agar cepat kembali ke rumahnya di Klaten.

Baca Juga: Iba, Cuma Pengen Dapur Tetap Ngebul demi Makan Anak Istri, Suami Korban PHK sampai Bonyok Digebuki Warga: Sebenarnya Saya Enggak Mau Nyuri

"Kami sebenarnya khawatir dengan keadaannya, takut saya," aku dia.

Namun, rupanya upaya Frans untuk bertemu dengan Ganjar tak membuahkan hasil.

Sebab pada Selasa (5/5/2020) ia sudah dijemput oleh tim ekspedisi di Semarang.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Ngering, Rahmanto.

Baca Juga: Kena PHK dan Berstatus ODP, Seorang Pria di Minahasa Utara Ajak Anak Istri Isolasi Diri di Hutan: Tidak Tahu Mau Kemana, Jadi Pilih ke Hutan Saja

"Frans sudah ditemukan pagi tadi di Semarang oleh tim ekspedisi di Semarang," kata Rahmato kepada TribunSolo.com.

Menurut keterangan Rahmanto, Frans berhasil ditemukan setelah melacak narasumber dari berbagai pihak.

Adapun, sesampainya di Klaten, Frans langsung diminta untuk menjalani isolasi diri.

Sementara itu, Ganjar sendiri menyayangkan aksi nekat Frans yang berujung sia-sia karena tak dapat bertemu dengannya.

Baca Juga: Jangan Risau, Jokowi Tiap Bulan Bakal Beri Santunan pada Pecatan PHK Terdampak Corona, Segini Besarannya!

Ganjar menyarankan, masyarakat yang ingin meminta bantuan lebih baik menghubungi kepala daerah masing-masing.

"Tidak perlu seperti itu, dia bisa lapor ke RT/RW atau lurah di daerahnya itu sudah cukup.

"Saya kira Bupati Klaten juga cukup responsif soal ini," ujar Ganjar di Semarang, Senin (4/5/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

"Cukup minta bantuan ke pemerintah, atau langsung ke saya.

Baca Juga: Mengaku Sebagai Korban PHK Massal, Pria Ini Mendadak Dapat Banyak Tawaran Kerja Gegara Lakukan Hal Ini di Nikahan Orang, Kisahnya Buat Warganet Tepuk Tangan

"Biasanya ada orang yang minta bantuan ke saya, langsung diverifikasi dan langsung dapat.

"Jadi silakan itu ditempuh, jangan membuat suasana jadi ngeri.

"Saya khawatir saja sebenarnya, orang itu belum lapor pada aparat," pungkasnya.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com, Kompas TV, Tribun Jateng, Tribun Solo

Baca Lainnya