Sosok.ID - Membahayakan, virus corona yang bisa saja menular pada orang yang dekat dengan seorang yang dinyatakan positif corona memang tak main-main.
Namun butuh kesadaran baik dari pasien positif dan juga orang sekitarnya, sebab akan berakhir fatal untuk orang yang memiliki riwayat penyakit.
Himbauan untuk melakukan sosial distancing atau pysichal distancing adalah salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran.
Tapi hal itu tak diindahkan oleh seorang pasien yang dinyatakan positif corona ini, yang justru ikut salat berjamaah di masjid dekat rumahnya.
Seorang pasien terkonfirmasi Covid-19 asal Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, NTB, nekat mengikuti salat tarawih berjemaah.
Bahkan saat didatangi petugas, pasien berinisial S itu enggan dijemput.
Video proses penjemputan itu kemudian viral di media sosial.
Riwayat ke Gowa
Pria berinisial S ini merupakan salah satu pasien klaster Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan.
Dia telah diminta mengkarantina diri sepulang dari Gowa.
Petugas sempat melakukan uji swab kepada S dan hasilnya baru diketahui positif belakangan ini.
Selama proses itu, ternyata warga juga tidak mengetahui jika S seharusnya menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga: AS Ancam Arab Saudi Agar Kurangi Produksi Minyak, Jika Tidak Nurut Bakal Ada Konsekuensi Serius
Petugas kemudian melakukan penjemputan ke rumahnya.
Sedang tarawih berjemaah
Namun saat dicek ke rumahnya, S ternyata tidak ada di tempat.
Dia justru mengikut salat tarawih berjemaah di masjid.
"Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar. Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," kata Camat Cakranegara Erwan saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).
Untuk itu, tim medis dari Puskesmas Taliwang harus bekerja keras melakukan tracing, siapa saja yang telah berkontak dengan S.
Warga tak tahu mereka shalat berjemaah dengan pasien positif corona lantaran S tak memberi tahu ke kepala lingkungan bahwa S telah menjalani tes swab.
Sempat debat alot
Petugas sempat berdebat alot karena S tidak mau ikut ambulans.
Alasannya, S merasa sehat dan tidak bergejala batuk atau gejala Covid-19 lainnya.
Setelah dijelaskan bahwa dirinya membahayakan banyak orang, dia baru paham.
S kemudian dengan sukarela ikut dalam RSUD Kota Mataram untuk menjalani isolasi. (Fitri Rachmawati)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Rahasiakan Tes Swab, Pasien Positif Covid-19 Malah Shalat Tarawih Berjemaah, Warga Tak Ada yang Tahu"