Ngeri Setengah Mati Jadi Tua dan Keriput, Wanita Ini Bantai 612 Perawan dan Kuras Habis Darah Korbannya untuk Digunakan Mandi Sehari-hari Agar Awet Muda

Minggu, 24 Mei 2020 | 09:00
Kolase gambar dokumentasi arsip Intisari Online dan ilustrasi pancuran via Pexels.com

Ngeri Setengah Mati Jadi Tua dan Keriput, Wanita Ini Bantai 612 Perawan dan Kuras Habis Darah Korbannya untuk Digunakan Mandi Sehari-hari Agar Awet Muda

Sosok.ID - Bisa dibilang, Elizabeth adalah salah satu wanita terkejam di sepanjang sejarah dunia ini.

Bagaimana tidak, demi kecantikan dan awet muda, Elizabeth telah melakukan ratusan pembunuhan hingga namanya tercatat dalam sejarah sebagai pembunuh wanita dengan korban terbanyak

Dalam waktu 25 tahun, Elizabeth tercatat telah menyiksa dan membunuh 612 gadis muda demi kecantikan dan awet muda.

Ratusan gadis ini dibunuh Elizabeth hanya untuk dikuras darahnya sebagai bahan utamanya mandi sehari-hari.

Baca Juga: Berkah Ramadhan, Berpuasa di Tengah Pandemi Ternyata Memperkuat Daya Tahan Tubuh Melawan Virus Corona, Begini Kata Ahli!

Elizabeth Báthory de Ecsed (1560-1614 M) adalah seorang bangsawan dari Kerajaan Hungaria.

Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga tertua dan terkaya di Transylvania. Elizabeth juga merupakan sepupu dari Stefan Báthory, Raja Polandia.

Tahun 1975, pada usia 15 tahun, Elizabeth menikah dengan Ferenc Nádasdy, putra bangsawan Eropa.

Sebuah rumah di Kastil Csejte menjadi hadiah pernikahan untuk Elizabeth dari Nádasdy.

Baca Juga: Tepis Desas-desus Soal Kematian Kim Jong Un, Pejabat Korea Selatan Mengklaim sang Ditaktor Masih Hidup dan Sehat, Para Pembelot Korea Utara Beberkan Alasannya

Tiga tahun setelah pernikahan mereka, Nádasdy diangkat menjadi kepala komandan pasukan Hongaria, dan memimpin perang melawan Ottoman.

Sepuluh tahun pernikahan mereka, Elizabeth tidak memilik anak karena ia dan Nádasdy hanya memiliki sedikit waktu untuk bersama.

erlebih ketika Nádasdy tengah giat mengejar kariernya.

Sekitar tahun 1585, Elizabeth melahirkan seorang anak perempuan yang ia beri nama Anna.

Baca Juga: Uang Keburu Habis untuk Lokasi Pernikahan Sampai Lupa Soal Mas Kawin, Ruben Onsu Ngaku Cuma Bayar Segini untuk Cincin Kawin Sarwendah

Sembilan tahun berikutnya Elizabeth melahirkan dua anak perempuan, Ursula dan Katherina.

Pada tahun 1598, ia melahirkan putra pertamanya yang diberi nama Paul.

Pada tahun 1600, Nádasdy meninggal di usia 51 tahun, tetapi tidak diketahui penyebab kematian apakah karena penyakit atau luka akibat peperangan.

Setelah kematian Nádasdy, mulai muncul desas-desus di mana Elizabeth melakukan pembunuhan berantai.

Baca Juga: Dulu Santer Digosipkan Dekat dengan Raffi Ahmad, Ayu Ting Ting Disebut Ahli Tarot Sempat Diam-diam Akui Pesona Suami Nagita Slavina Sebagai Pria Sempurna

Dalam usianya yang mulai memasuki 40 tahun, Elizabeth takut kehilangan kecantikannya karena penuaan.

Hingga suatu hari, seorang pelayan yang sedang menyisir rambut Elizabeth tidak sengaja menarik rambutnya.

Elizabeth menampar pelayan itu dengan keras hingga berdarah.

Melihat darah pelayan tersebut mengenai tangannya, ia segera berpikir bahwa darah tersebut akan memberinya kesegaran dan awet muda.

Baca Juga: Baru Semalam Dipenjara Gegara Cabuli Anak Gadisnya 50 Kali, Pria Lumajang Beristri 5 Ini Malah Bonyok Dihajar Para Napi yang Gondok dengan Kejahatannya

Kekejaman pun dimulai. Awalnya Elizabeth membunuh pelayan-pelayan di kastilnya, kemudian putri-putri petani setempat.

Bahkan beberapa gadis dikirim ke kastelnya dengan dalih untuk belajar etika dan sopan santun.

Elizabeth juga membuat lowongan kerja fiktif bagi gadis-gadis desa agar mau datang ke kastelnya.

Setelah berhasil memancing korbannya, Elizabeth akan menyiksa mereka sampai mati.

Baca Juga: Turun dari Mobil Tetiba Ambruk Alami Sesak Napas, Pemudik Wanita Ini Sempat Bikin Geger Hingga Warga Terpaksa Hadang Sopir Travel di Tengah Jalan

Cara yang dilakukannya pun sangat kejam. Elizabeth akan menggigit, memukul, membakar, memutilasi, hingga membiarkan korban kelaparan sampai mati.

Elizabeth kemudian memerintahkan budaknya untuk mengumpulkan darah mereka dalam sebuah ember dan dituang ke dalam kolam permandiannya.

Elizabeth hanya akan memilih darah wanita muda yang masih perawan.

Ia berkeyakinan bahwa dengan mandi darah seorang gadis perawan, maka penuaan tidak akan terjadi pada dirinya.

Baca Juga: Ariel Noah dan Reino Barack Kalah Gigih! Aktor Tampan Ini Nyatanya Sudah 14 Tahun Naksir Luna Maya Meski Ujung-ujungnya sang Model Enggak 'Ngeh' dengan Perasaannya

Agar tidak terlihat mencurigakan, Elizabeth akan memakamkan para korban dengan prosesi pemakaman dengan pendekatan agama.

Namun, hal ini tidak bertahan lama karena jumlah korban semakin banyak.

Pendeta menolak untuk melakukan tugasnya karena gadis-gadis yang meninggal ini tidak diketahui penyebab kematiannya.

Elizabeth mengancamnya agar ia tidak menyebarkan berita tentang kebiasaannya.

Baca Juga: Terbukti Tajir Sejak Dini, Ayah Raffi Ahmad Ternyata Bukan Sosok Sembarangan, Terungkap Jabatan Mentereng yang Diemban Mertua Nagita Slavina Semasa Hidupnya

Mulai kehabisan alasan, Elizabeth tidak lagi mengubur jasad para korban, melainkan membuangnya secara asal ke beberapa lokasi publik.

Salah satu korban sempat melarikan diri dan menceritakannya kepada pihak berwenang tentang apa yang terjadi di kastel tersebut.

Raja Mátyás dari Hongaria pun memerintahkan sepupu Elizabeth sendiri, György Thurzo, Gubernur Provinsi untuk menyelidiki laporan tersebut.

Pada 30 Desember 1610, mereka mendatangi kastil dan melihat pemandangan yang mengerikan.

Baca Juga: 30 File Adegan Syur yang Tampilkan Dirinya dengan Wanita Kecolongan, Cerobohnya Ariel NOAH Simpan Data Berbuntut Panjang, Video Panas 10 Tahun Silam Beredar dalam 3 Tahapan!

Di ruang utama, mereka menemukan seorang gadis yang telah mati dalam kondisi kehabisan darah.

Sedangkan yang masih hidup, pada tubuhnya terdapat lubang tusukan benda tajam.

Di ruang bawah tanah, mereka juga menemukan beberapa gadis yang masih hidup, dan beberapa di antaranya telah ditikam beberapa kali.

Sedangkan di bawah kastil, mereka menemukan sekitar 50 gadis yang telah meninggal.

Baca Juga: Transportasi Terganggu Sampai Helikopter Terbang Rendah di Pyongyang Semakin Yakinkan Rakyat Korut Tentang Kematian Kim Jong Un: Panic Buying Terjadi di Ibu Kota

Elizabeth mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan menolak untuk muncul dalam persidangan.

Dalam sidang tersebut, Johannes Ujvary, major-domo, bersaksi bahwa sekitar 37 gadis yang belum menikah telah terbunuh, sedangkan enam di antaranya secara pribadi direkrut untuk bekerja di kastel.

Pengadilan mengungkapkan bahwa sebagian besar gadis disiksa selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Mereka dipotong dengan gunting, ditusuk dengan sebuah pin, bahkan digantung di langit-langit untuk membuat sebuah "pancuran darah".

Baca Juga: Kisah Soekarno, Terungkap Bung Karno Adalah Sosok Penting Al-Azhar Tak Jadi Ditutup Hingga Jadi Salah Satu Universitas Islam Terbaik di Dunia

Salah satu budak Elizabeth bersaksi bahwa sekitar 40 gadis telah disiksa dan dibunuh.

Namun faktanya, Elizabeth membunuh 612 wanita—berdasarkan catatan dalam buku hariannya.

Catatan lengkap mengenai persidangan ini berada di Hungaria.

Orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan ini, kecuali Elizabeth, dipenggal dan dikremasi.

Baca Juga: Asal Jeplak, Trump Usul Paru-paru Manusia Disuntik Disinfektan untuk Lenyapkan Covid-19, Komunitas Medis Meradang, Sebut Bukan cuma Corona yang Mati: Itu Bunuh Diri!

Karena menyandang status bangsawan, Elizabeth tidak diizinkan oleh hukum untuk dieksekusi.

Pengadilan tidak pernah menghukum Elizabeth atas kejahatan apa pun, namun ia ditahan selamanya di dalam kastelnya.

Elizabeth dibiarkan di dalam sebuah kamar tanpa jendela dan hanya terdapat celah kecil sebagai tempat untuk memberi makanan.

Pada tahun 1614, Elizabeth meninggal dalam usia 54 tahun di dalam kaselnya sendiri. (Tatik Ariyani)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: Bunuh 612 Perawan, Elizabeth Báthory Gunakan Darah Korban untuk Mandi dan Ia Tidak Pernah Merasa Bersalah

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : intisari online

Baca Lainnya