Senyum Sumringah dan Kehidupan Glamor 'Wanita Penghibur' untuk Kalangan Elit Korea Utara Hanyalah Tipuan, Begini Kehidupan Sesungguhnya dari Para Perawan Pilihan Kim Jong Un yang Diperlakukan Secara 'Istimewa'

Sabtu, 25 April 2020 | 19:35
KCNA

Kegilaan Diktator Korea Utara, Kim Jong Un Berburu Ribuan Wanita Perawan untuk Dijadikan Budak Seks Bagi Kalangan Elite

Sosok.ID - Sudah bukan rahasia lagi bahwa negara Korea Utara memiliki peraturan yangketat untuk penduduknya.

Bukan hanya warga biasa, orang-orang yang berada di dekat pimpinannya, Kim Jong Un pun harus menaati aturan yang sangat ketat.

Termasuk gadis-gadis yang bertugas untuk menghibur kalangan elit.

Bicara soal selir, apa yang ada dibenak Anda?

Baca Juga: Walau Suka Culik Wanita Perawan di Korut, Kim Jong Un Ternyata Seorang Bapak Sayang Anak

Nama selir pasti tidak asing jika menyangkut soal kerajaan.

Ada juga mitos di mana selir 'dipaksa berkorban' demi seorang raja yang tengah bertahta.

Namun di zaman sekarang, hampir semua kerajaan bahkan pemerintahan modern pernah atau bahkan masih menerapkan status quo yang tak lagi relevan.

Tak terkecuali, Korea Utara.

Baca Juga: Kegilaan Diktator Korea Utara, Kim Jong Un Berburu Ribuan Wanita Perawan untuk Dijadikan Budak Seks Bagi Kalangan Elite

Selir-selir versi Korea Utara itu dikenal sebagai Pleasure Squad.

Mereka akrab menyebutnya "Gippeumjo" yang berarti "pemberi kebahagiaan".

Sederhananya, sebut saja mereka para gadis penghibur Kim Jong Un, sang diktator dan pemimpin tertinggi di negara itu.

Remaja-remaja cantik pilihan ini dimanjakan dengan pakaian, make-up, dan kehidupan yang 'seakan tampak' mewah.

Baca Juga: Sumringahnya Kim Jong Un sampai Rela Gelontorkan Rp 51 Miliar demi Pakaian Dalam Kippumjo, Pasukan Perawan 'Pemuas Kebutuhan' Elite Militer Korea Utara

Namun, di balik semua itu, para anggota Pleasure Squad harus memanggul penderitaan yang teramat sangat.

Meski secara materi, kehidupan mereka terjamin, Pleasure Squad dipaksa 'menggadaikan' harga diri mereka.

Pleasure Squad dibentuk pertama kali oleh Kim Il Sun, kakek Kim Jong Un, di tahun 1970.

Tidak semua gadis bisa menjadi Pleasure Squad.

Baca Juga: Kecantikan dan Kemolekan Tubuhnya Bikin Elit Korea Utara Klepek-klepek, Inilah Pasukan Perawan Kippumjo yang Buat Kim Jong Un Boros Rp 51 M Cuma untuk Pakaian Dalam

Mereka harus berusia antara 13-15 tahun, memiliki wajah cantik, kulit halus mulus tanpa bekas luka, suara lembut dan menggoda, serta tinggi minimal 170 cm.

Anggota Pleasure Squad juga diwajibkan masih perawan dan belum disentuh oleh pria manapun sebelumnya.

Begitu terpilih menjadi anggota, gadis-gadis ini akan direbut paksa dari keluarga mereka, dikarantina dalam asrama khusus, dan dilarang berhubungan dengan siapapun.

Mereka harus menjalani kontrak selama 10 tahun dan wajib mematuhi semua perintah pemimpin.

Baca Juga: Kim Jong Un Terancam Nyawanya, Jika Mau Sedari Dulu Korea Selatan Sudah Bunuh Diktator Korut Itu dengan Senjata Mematikan Ini

Tugas para gadis belia di Pleasure Squad ini untuk menghibur pemimpin tertinggi Korea Utara.

Mereka wajib bisa menari, memijat, hingga memenuhi kebutuhan seksual.

Tentu mereka tidak boleh menolak dan harus siap memenuhi kebutuhan para pemimpin elit.

Jika gagal, nyawa mereka sendiri dan keluarga jadi taruhannya.

Baca Juga: Kim Jong Un Tidak Dipersiapkan Memimpin Korea Utara, Justru Orang Inilah Pewaris Tahta Sebenarnya Dinasti Kim

Kim Jong Un di awal kepemimpinannya pernah menghapuskan Pleasure Squad dari skrup kekuasaannya.

Namun ia kembali membentuknya di tahun 2015.

Majalah Marie Claire pernah memuat pengakuan salah seorang Pleasure Squad era Kim Jong Il.

Namanya adalah Mi Hyang.

Baca Juga: Biarkan Rakyatnya Kurus Kering Kurang Makan, Kim Jong Un Seakan Kena Karma Dihinggapi Penyakit Mematikan

"Aku pernah melihat temanku diraba area sensitifnya demi sebuah taruhan para pemimpin elit," kata Mi Hyang.

Anggota Pleasure Squad akan dipensiunkan saat menginjak usia 25 tahun.

Dan mereka diwajibkan menikah dengan anggota elit dari lingkaran politik Kim Jong Un.

Ini dilakukan agar kegiatan mengerikan Pleasure Squad tetap terjaga kerahasiaannya.

Baca Juga: Begara Korea Utara Bakal Ditutup Jika Nyawa Kim Jong Un Melayang Akibat Penyakitnya

The Sun pernah melaporkan bahwa Kim Jong Un pernah memesan pakaian dalam wanita dari China sekitar medio 2016 lalu.

Biaya belanja pakaian dalam wanita itu menghabiskan sekitar Rp41 miliar.

Miris, di tengah penderitaan dan pelecehan yang dialami gadis-gadis itu, mereka diwajibkan hadir di setiap pesta dan memasang senyum palsunya.

(Afif)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Tragisnya Kisah Para 'Wanita Penghibur' Kim Jong Un, Dapat Kehidupan Mewah Tapi Harus Alami Penderitaan Ini

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : intisari online

Baca Lainnya