Sosok.ID - Nampaknya Amerika Serikat (AS) sedang banyak masalah akhir-akhir ini.
Selain kena corona, AS juga harus menyiagakan militernya di seluruh dunia.
Usai kapal perang mereka dilecehkan oleh 11 kapal militer Iran di Teluk Persia, kini giliran Rusia mengejek AS.
Mengutip news.usni.org, Jumat (24/4/2020) US Navy merilis siaran pers dimana mereka mendapat gangguan dari jet tempur Rusia Sukhoi Su-35 pada 19 April 2020 lalu.
Saat itu sebuah pesawat intai maritim P-8 Poseidon milik Armada ke-6 US Navy sedang terbang patroli di wilayah udara internasional di atas Laut Mediterania.
Lalu sekonyong-konyong muncul dua Su-35 AU Rusia datang mengintersep P-8 Poseidon.
Su-35 pertama mencegat Poseidon dengan prosedur aman dan profesional sesuai aturan.
Namun Su-35 kedua langsung melakukan aksi akrobatik di udara dengan manuver tinggi dan hanya berjarak 25 kaki dari Poseidon.
“Pencegatan pertama dianggap aman dan profesional."
"Pencegat kedua ditetapkan tidak aman dan tidak profesional karena SU-35 melakukan manuver berkecepatan tinggi dan bertenaga tinggi di depan Poseidon dengan jarak hanya 25 kaki," bunyi pernyataan dari Armada ke-6 AS.
Aksi akrobatik berbahaya ini menyebabkan pesawat AS itu mengalami Turbulensi karena semburan gas buang Su-35.
“Para kru P-8A melaporkan turbulensi bangun setelah interaksi. Durasi mencegat adalah sekitar 42 menit," tambag pernyataan US Navy.
Untuk menghindari tubrukan antar keduanya, P-8 Poseidon lantas menurunkan ketinggian.
“Sebagai tanggapan, P-8A, yang beroperasi pada ketinggian dan kecepatan udara konstan, turun untuk memastikan keselamatan kedua pesawat."
"Tindakan yang tidak perlu dari pilot Su-35 Rusia karena melanggar peraturan peraturan penerbangan internasional, secara serius membahayakan keselamatan penerbangan kedua pesawat," kata US Navy.
Provokasi yang dilakukan Su-35 Rusia ini dikritik habis-habisan oleh US Navy dimana pilot jet tempur tak paham apa itu Perjanjian 1972 untuk Pencegahan Insiden di dan di Lautan Tinggi (INCSEA).
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Negeri Beruang Merah atas aksi para pilotnya memprovokasi militer AS. (Seto Aji/Sosok.ID)