Ternyata Tak Hanya Ditampar, Perawat yang Ingatkan Pakai Masker juga Diancam Bakal Dipenggal Lehernya oleh Satpam SD, Pelaku Minta Maaf meski Sempat Berdalih cuma Getok Wajah Korban

Senin, 13 April 2020 | 13:25
Tangkap Layar Youtube Tribun Jateng

Pelaku penampar perawat di klinik semarang meminta maaf dan mengaku khilaf.

Sosok.ID - Sebuah rekaman video CCTV menjadi bahan pembicaraan masyarakat dua hari terakhir.

Pasalnya dalam video tersebut terlihat seorang pasien laki-laki mengunjungi klinik dan melakukan pemukulan/menampar perawat.

Usut punya usut, pemukulan terjadi lantaran pasien merasa emosi.

Sebab perawat mengingatkan pada pasien untuk mengenakan masker sebelum pemeriksaan.

Baca Juga: Seorang Satpam yang sedang Berobat Terekam CCTV Tampar Perawat yang Bertugas, Netizen: Penjarakan Saja!

Peristiwa penuh kecaman itu terjadi di klinik Pratama Dwi Puspita, Kemijen, Semarang Timur, Kamis (9/4/2020) pukul 09.00 WIB.

Pelaku penampar dalam rekaman itu diketahui bernama Budi Cahyono alias BC (43) warga Kemijen Semarang Timur.

Sementara perawat yang ditampar adalah Hidayatul Munawaroh (30), salah seorang perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita.

Melansir Tribun Jateng, korban akhirnya buka suara dan menceritakan kejadian yang menimpanya.

Baca Juga: Barbar! Hanya Gegara Diingatkan untuk Pakai Masker, Satpam Ini Seenaknya Main Tampar Seorang Perawat hingga Alami Trauma

Kronologi Kejadian

Menurut Hidayatul alias Hida, kejadian bermula saat ia memanggil BC yang hendak memeriksakan anaknya.

Ia memanggil BC dan meminta nomor BPJSnya.

Namun sebelum mensilahkan pasiennya untuk bertemu dokter, Hida meminta BC dan anaknya untuk menggunakan masker.

Hal ini dilakukan Hida mengingat anjuran klinik dan situasi merebaknya pandemi virus corona yang masih menjadi masalah Indonesia.

Bukannya menurut, BC justru mengamuk dan tersinggung dengan arahan Hida.

Baca Juga: Bukan Masker Bedah, Pemerintah Anjurkan Masyarakat Gunakan Masker Seperti Ini Karena Bisa Tangkal 70 Persen Virus Corona

Ia lantas berceramah terkait virus corona jepang dan hal-hal lainnya kepada Hida.

"Dia bilang tidak usah percaya virus Corona, sebab virus seperti itu bisa dilawan," terang Hidayatul Munawaroh (30) menirukan kata tersangka, Minggu (12/4) dikutip dari Tribun Jateng.

"Apalagi Indonesia punya senjata buat apa takut, masak lawan virus aja tidak bisa," lanjutnya masih menirukan BC.

Lebih lanjut Hida menerangkan pada pelaku bahwa dokter di klinik tidak mau memeriksa pasien jika pasien tak menggunakan masker.

Rupanya pelaku bukan hanya menampar korban, namun juga melakukan pengancaman.

Baca Juga: Begini Cara Praktis Rawat Masker Kain 3 Lapis, Hemat, Mudah dan Murah

Hida menuturkan, pelaku mengancam bakal membunuhnya jia bertemu di jalan.

"Setelah meluapkan emosi, dia mengancam kalau ketemu di jalan mau membunuh dengan penggal leher katanya," terang Hida.

Dokter di klinik bahkan sampai turun tangan, ia mencoba memberi pengertian kepada pasien yang mengamuk itu.

Kendati demikian, pelaku yang berprofesi sebagai penjaga malam di Sekolah Dasar (SD) itu tetap tak terima.

Ia pun memutuskan untuk batal memeriksakan anaknya.

Baca Juga: Tak Ada Hati! 1.000 Stock Masker Puskesmas Dicolong Sopir Ambulans, Dijual Ulang Seharga Rp 5 Juta

Merasa trauma dan lapor Polisi

Selepas kejadian penamparan, Hida mengaku trauma dan pusing-pusing. Ia juga mulai ngeblank dengan kerjaannya.

Tak lama usai kerja setelah menelepon suaminya, Hida memilih untuk melaporkan tindakan BC kepada pihak Polsek Semarang Timur.

"Betul kejadian ini sudah kami laporkan ke Polsek Semarang Timur untuk dimintai keterangan, selanjutnya baru ditindaklanjuti ke Polrestabes Semarang," ujarnya.

Hida lantas meminta kepada seluruh orang di luar sana agar lebih menghargai profesi tenaga medis yang kini berjuang melawan pandemi covid-19.

Baca Juga: Dicekal Spanyol dan Belanda Perihal Masker Tak Standar, Kini China Tambah Murka Setelah Taiwan Ikut Bagikan Alat Medis ke Negara Lain

"Tentu saya berharap semoga tidak terulang lagi kejadian serupa, tidak ada profesi atau pekerjaan lain yang direndahkan apalagi sampai memukul," pintanya.

Meminta maaf

Adapun pelaku telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada korban.

Ia merasa sangat menyesal dengan tindakannya dan mengaku bingung saat kejadian.

Lantaran ia ingin memeriksakan sang anak yang sakit, namun masih harus diminta mencari masker.

Baca Juga: Hampir Seluruh Dunia Alami Kelangkaan, Model Ini Justru Buat Bikini Dari Masker Medis, Begini Penampilannya!

"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk tapi disuruh pakai masker," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020).

"Saya minta maaf, saya mengaku salah," katanya.

Menurut BC, ia tidak menampar korban, melainkan hanya memukul sang perawat.

"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," katanya.

Adapun Polrestabes Semarang berhasil meringkus BC di kediamannya.

Baca Juga: Sebut Alat Medis Buatan China Bisa Bahayakan Petugas Medis, Beberapa Negara Ini Tarik Peredaran Masker Gegara Tak Layak Uji

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Asep Mauludin menuturkan, pelaku ditangkap oleh tim Resmob Polrestabes Semarang bekerjasama dengan Polsek Semarang Timur, Sabtu (11/4 sekira pukul 20.15 WIB.

"Motif tersangka melakukan pemukulan lantaran emosi selepas diingatkan perawat di klinik tersebut," terangnya kepada Tribun Jateng, seperti dikutip Sosok.ID, Senin (13/4).

Lebih lanjut Asep menerangkan bahwa tersangka melakukan aksinya dalam kondisi sadar tanpa pengaruh obat-obatan.

(*)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber YouTube, Tribun Jateng